Maluku Tak Punya Konsep Wisata Bahari
http://www.beritamalukuonline.com/2015/02/maluku-tak-punya-konsep-wisata-bahari.html
Pantai Ora, Pulau Seram Maluku |
"Semua pantai dan laut kita punya nilai jual, tidak kalah dengan Bali tapi kita masih tidak punya konsep besar pengembangannya," kata Pegiat pariwisata Maluku yang juga blogger, Almascatie di Ambon, Selasa (24/2/2015).
Hal itu, kata dia, terlihat tidak hanya dari kurangnya fasilitas penunjang, terutama sulitnya akses transportasi, minimnya promosi, ditambah lagi dengan ketidaksiapan masyarakat di sekitar objek wisata untuk ikut menyokong proses berjalannya pengembangan pariwisata.
Ketidaksiapan masyarakat tersebut, semakin diperburuk dengan adanya tindakan penarikan retribusi ganda oleh masyarakat di beberapa objek wisata kepada turis dengan alasan pemilik sah tempat tersebut.
"Orang jauh-jauh datang ke Ambon tidak mungkin hanya untuk menyelam atau duduk-duduk menikmati keindahan pantai, setelah itu selesai, tidak demikian, mereka juga harusnya beristirahat dengan tenang, menikmati suguhan kuliner, seni dan kebudayaan kita, ini menjadi satu paket yang menarik," katanya.
Almascatie yang aktif mempromosikan pariwisata Maluku melalui akun pribadinya di media sosial dan laman almascatie.net mengatakan, Pemerintah Maluku, khususnya Dinas Pariwisata harus memikirkan konsep besar pengembangan pariwisata dengan menggabungkan berbagai potensi wisata yang ada.
"Selama ini kita kesannya tambal sulam, seperti di Pantai Natsepa misalnya, tenda-tenda penjual rujak di depan jalan diganti dengan yang bagus, sedangkan yang ada di dalam lokasi objek wisata berbeda, begitu juga rumah-rumah kecil yang dibangun di pinggir pantai, entah apa maksudnya, sangat tidak mungkin turis beristirahat di tempat yang ramai seperti itu," katanya.
Untuk bisa menyusun rencana besar pengembangan nilai jual pariwisata bahari di Maluku, menurut Almascatie, pemerintah setempat harus menggandeng semua pemangku kepentingan untuk mendiskusikannya, sehingga medapatkan konsep yang tidak hanya berjalan selama satu atau dua tahun tapi beregenerasi.
"Kita kan punya beberapa acara tahunan yang menarik, bahkan ada yang berkelas internasional, itu bisa menjadi momen penting untuk menarik wisatawan tapi semua tergantung penyusunan konsepnya, promosinya itu bukan hanya yang penting ada iklannya tapi iklannya seperti apa," katanya. (ant/bm 10)