Ketua F-PG Prihatin Ada Pimpinan DPRD SBB Tak Tahu Mendisposisi Surat
http://www.beritamalukuonline.com/2015/02/ketua-f-pg-prihatin-ada-pimpinan-dprd.html
Ambon - Berita Maluku. Gerah membaca pemberitaan seputar ketidakmampuan salah satu oknum wakil ketua DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, dalam mendisposisi surat-surat, memantik Ketua Fraksi Partai Golongan Karya DPRD setempat, Elisabeth Tuhenay/Lekatompessy, untuk angkat suara.
’’Informasi menyangkut hal ini memang sudah lama saya dengar setiap kali masuk ruangan Sekretaris Dewan SBB. Dan informasi ini telah menjadi buah bibir sebagian pegawai Sekwan SBB sebelum kasusnya dipublikasikan media massa di Kota Ambon,’’ ungkap Elisabeth dalam keterangan persnya kepada Berita Maluku, Jumat (20/2/2015).
Menurut Elisabeth, informasi yang diperolehnya selama ini menyebutkan kalau ada salah satu pegawai Sekwan SBB, Maya Patty, yang acapkali membantu oknum wakil Ketua DPRD SBB mendisposisi surat surat.
’’Awalnya saya tidak percaya karena tidak mungkin seorang pimpinan dewan tidak tahu mendisposisi surat-surat, tapi lama kelamaan akhirnya kasus ini menjadi bahan perguncingan teman-teman di DPRD SBB dan bahkan bukan lagi rahasia umum bagi sebagian besar pegawai Sekwan SBB maupun kalangan anggota DPRD SBB sendiri,’’ terangnya.
Elisabeth berharap kasus ini segera mendapat respons positif pimpinan partai dari mana oknum wakil ketua DPRD SBB itu diusung sehingga tidak menimbulkan polemik berkepanjangan yang pada akhirnya menjadi komoditas politik jangka pendek elite-elite politik tertentu.
’’Partai dari mana pimpinan DPRD SBB itu berasal harus berani mengambil sikap terkait hal ini,’’ imbaunya.
Sebelumnya Wakil Ketua Forum Anak Adat Nusa Ina (FADNI) Maluku Joses Dos Santos Walalayo mendesak Partai Golkar untuk mengusulkan pergantian antarwaktu (PAW) oknum pimpinan DPRD SBB yang diketahui tidak tahu mendisposisi surat-surat.
’’Sangat memalukan kalau partai besar yang punya kader ternyata tidak tahu mendisposisi surat, padahal kader tersebut menjabat wakil ketua DPRD. Kasus ini tak hanya memalukan partai, tapi juga memalukan warga SBB pada umumnya,’’ paparnya prihatin.
Santos berharap oknum pimpinan DPRD SBB tersebut di-PAW-kan agar kualitas DPRD SBB tetap terjaga dari waktu ke waktu.
’’Sudah saatnya partai Golkar bersikap terkait hal ini,’’ imbaunya. Sayangnya, oknum pimpinan DPRD SBB tersebut belum berhasil dikonfirmasi karena tak ada yang berani menyebutkan nomor ponsel yang bersangkutan. (bm12/bm01/bm09)
’’Informasi menyangkut hal ini memang sudah lama saya dengar setiap kali masuk ruangan Sekretaris Dewan SBB. Dan informasi ini telah menjadi buah bibir sebagian pegawai Sekwan SBB sebelum kasusnya dipublikasikan media massa di Kota Ambon,’’ ungkap Elisabeth dalam keterangan persnya kepada Berita Maluku, Jumat (20/2/2015).
Menurut Elisabeth, informasi yang diperolehnya selama ini menyebutkan kalau ada salah satu pegawai Sekwan SBB, Maya Patty, yang acapkali membantu oknum wakil Ketua DPRD SBB mendisposisi surat surat.
’’Awalnya saya tidak percaya karena tidak mungkin seorang pimpinan dewan tidak tahu mendisposisi surat-surat, tapi lama kelamaan akhirnya kasus ini menjadi bahan perguncingan teman-teman di DPRD SBB dan bahkan bukan lagi rahasia umum bagi sebagian besar pegawai Sekwan SBB maupun kalangan anggota DPRD SBB sendiri,’’ terangnya.
Elisabeth berharap kasus ini segera mendapat respons positif pimpinan partai dari mana oknum wakil ketua DPRD SBB itu diusung sehingga tidak menimbulkan polemik berkepanjangan yang pada akhirnya menjadi komoditas politik jangka pendek elite-elite politik tertentu.
’’Partai dari mana pimpinan DPRD SBB itu berasal harus berani mengambil sikap terkait hal ini,’’ imbaunya.
Sebelumnya Wakil Ketua Forum Anak Adat Nusa Ina (FADNI) Maluku Joses Dos Santos Walalayo mendesak Partai Golkar untuk mengusulkan pergantian antarwaktu (PAW) oknum pimpinan DPRD SBB yang diketahui tidak tahu mendisposisi surat-surat.
’’Sangat memalukan kalau partai besar yang punya kader ternyata tidak tahu mendisposisi surat, padahal kader tersebut menjabat wakil ketua DPRD. Kasus ini tak hanya memalukan partai, tapi juga memalukan warga SBB pada umumnya,’’ paparnya prihatin.
Santos berharap oknum pimpinan DPRD SBB tersebut di-PAW-kan agar kualitas DPRD SBB tetap terjaga dari waktu ke waktu.
’’Sudah saatnya partai Golkar bersikap terkait hal ini,’’ imbaunya. Sayangnya, oknum pimpinan DPRD SBB tersebut belum berhasil dikonfirmasi karena tak ada yang berani menyebutkan nomor ponsel yang bersangkutan. (bm12/bm01/bm09)