Indek Kesulitan Geografi Kota Ambon Terendah ke Dua di Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2015/02/indek-kesulitan-geografi-kota-ambon.html
Ambon - Berita Maluku. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Diah Utami menyatakan, Indeks Kesulitan Geografi (IKG) terendah kedua di Provinsi Maluku adalah kota Ambon dengan nilai 16,06, sementara Desa Langgur di Kabupaten Maluku Tenggara merupakan desa dengan IKG terendah pertama sebesar 15,11.
"Itu berdasarkan hasil Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa tahun 2014 di Provinsi Maluku," katanya, di Ambon, Selasa (17/2/2015).
Sedangkan yang tertinggi adalah Desa Maraina di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 88,24.
Diah menjelaskan, yang dimaksudkan dengan IKG desa merupakan indeks komposit yang mempunyai skala dari 0 sampai 100 yang dibentuk oleh tiga komponen, yakni ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur dan aksebilitas/transportasi.
Dengan demikian nilai IKG semakin tinggi maka semakin sulit geografisnya.
IKG menurut kabupaten dan kota di Maluku menempatkan kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) pada posisi nilai terendah 23,50 tertinggi 83,70, Kabupaten Kepulauan Aru terendah 28,49 tertinggi 83,75, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) terendah 21,79 tertinggi 81,74.
Sedangkan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terendah 23,92 tertinggi 82,94, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) terendah 28,29 tertinggi 87,20, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) terendah 27,38 tertinggi 81,86, dan Kota Tual terendah 24,53 tertinggi83,76, Kota Ambon terendah 16,06 dan tertinggi 33,33.
"Secara nasional IKG terendah terdapat di Desa Sudagaran Provinsi Jawa Tengah sebesar 6,83 dan IKG tertinggi sebesar 97,89 terdapat di Desa Dorera, Provinsi Papua," ujar Diah Utami.
Dalam Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2014 tentang dana desa disebutkan bahwa salah satu komponen yang digunakan dalam pengalokasian dana desa adalah IKG. (ant/bm 10)
"Itu berdasarkan hasil Tipologi Wilayah Hasil Pendataan Potensi Desa tahun 2014 di Provinsi Maluku," katanya, di Ambon, Selasa (17/2/2015).
Sedangkan yang tertinggi adalah Desa Maraina di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 88,24.
Diah menjelaskan, yang dimaksudkan dengan IKG desa merupakan indeks komposit yang mempunyai skala dari 0 sampai 100 yang dibentuk oleh tiga komponen, yakni ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur dan aksebilitas/transportasi.
Dengan demikian nilai IKG semakin tinggi maka semakin sulit geografisnya.
IKG menurut kabupaten dan kota di Maluku menempatkan kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) pada posisi nilai terendah 23,50 tertinggi 83,70, Kabupaten Kepulauan Aru terendah 28,49 tertinggi 83,75, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) terendah 21,79 tertinggi 81,74.
Sedangkan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terendah 23,92 tertinggi 82,94, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) terendah 28,29 tertinggi 87,20, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) terendah 27,38 tertinggi 81,86, dan Kota Tual terendah 24,53 tertinggi83,76, Kota Ambon terendah 16,06 dan tertinggi 33,33.
"Secara nasional IKG terendah terdapat di Desa Sudagaran Provinsi Jawa Tengah sebesar 6,83 dan IKG tertinggi sebesar 97,89 terdapat di Desa Dorera, Provinsi Papua," ujar Diah Utami.
Dalam Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2014 tentang dana desa disebutkan bahwa salah satu komponen yang digunakan dalam pengalokasian dana desa adalah IKG. (ant/bm 10)