Sekretaris Dishubkominfo Bursel Pukul Wartawan Harian Pagi Siwalima | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Sekretaris Dishubkominfo Bursel Pukul Wartawan Harian Pagi Siwalima

Ambon - Berita Maluku. Karena tidak mampu menahan emosinya saat diberitakan oleh salah satu harian lokal, Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Agus Raharusun mendatangi seorang wartawan harian pagi Siwalima, Elvis Lahallo dan melakukan aksi pemukulan.

Aksi pemukulan terhadap Lahallo yang juga Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) perwakilan Kabupaten Bursel terjadi di Kantor Bupati setempat pada, Sabtu (13/12/2014) sekitar pkl 13.15 WIT.

Kepada Berita Maluku, Lahallo yang juga fungsionaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bursel, Senin (15/12/2014) mengaku, pemukulan terhadap dirinya salah alamat.

Menurut Lahallo, sebelumnya Raharusun telah mendatangi kos-kosannya untuk mempertanyakan pemberitaan yang dimuat di harian Info Baru pada edisi Jumat, (12/12/2014) lalu, terkait aksi pemalangan kantor Dishubkominfo Bursel, yang dilukan sekretaris Dishubkominfo.

"Raharusun pernah datang mencari saya di kos-kosan, tapi tidak ketemu. Kemudian setelah bertemu di kantor Bupati, Raharusun lalu menanyakaan berita pemalangan di harian Info Baru dan minta agar saya mempertanggungjawabkannya, karena masalah itu sudah dilaporkannya ke Polisi, tapi saya bilang ke Raharusun bahwa saya ini dari wartawan harian Siwalima, bukan dari Info Baru," jelas Lahallo.

Meski sudah menjelaskan dirinya dari Siwalima tetapi sepertinya Raharusun tidak menerima bahkan Raharusun kepada Lahallo mengaku tinggal bertetangga dengan Kadishubkominfo Bursel, Siradjan Tomnussa di Kawasan Kapahaha dan sudah dihubungi keluarganya dan keluarganya mempertanyakan tentang persoalan antara dirinya (Raharusun) dengan Siradjan hingga akhirnya Raharusun melakukan aksi nekadnya memalang kantor Dishubkominfo.

Lahallo menjelaskan, "Raharusun bilang, jika keluarganya mendatangi Siradjan dan terjadi sesuatu maka Lahallo yang harus bertanggungjawab."

"Saya kembali menegaskan bahwa saya bukan wartawan Info Baru," kata Lahallo.

Meski sudah menjelaskan berkali-kali tetapi Raharusun tetap ngotot dan minta agar Lahallo bertanggungjawab terhadap berita tersebut.

"Saya tidak tahu wujud berita itu pak," jelas Lahallo kepada Raharusun.

Menurut Lahallo, persoalan itu sudah dilaporkan Raharusun ke Polisi. Tetapi Lahallo menganggap laporan itu hanya untuk menakut-nakuti dirinya.

"Silahkan saja pak dilaporkan ke polisi, nanti kita ikuti proses hukumnya," jawab Lahallo kepada Raharusun.

Tak menerima jawaban Lahallo, Raharusun kemudian melayangkan tangan kanannya ke wajah Lahallo.

Meski berusaha menghindar serangan dengan menangkis pukulan dari Raharusun, namun terlambat, bogem Raharusun pun mendarat di wajah bagian pelipis kiri Lahallo.

Lahallo mengatakan, meski dirinya sudah sempoyongan namun Raharusun tetap belum puas dan kembali melayangkan pukulannya ke wajah Lahallo berkali-kali hingga akhirnya dirinya berhasil lolos dari amukan sang Sekretaris di antara massa yang coba berusaha melerai aksi itu.

Tak puas dengan aksi pemukulan itu, Lahallo pun mendatangi Mapolsek Namrole untuk melaporkan tindakan Raharusun. Laporan itu diterima Bripka Novi Waeleuruw dengan tanda terima nomor: STPL/36/XII/2014/SPK. Setelah mendapat laporan itu, pihak Polsek melakukan pemanggilan terhadap Raharusun.

Di hadapan Waleuruw, Raharusun tidak membantah melakukan pemukulan terhadap Lahallo. "Saya hanya pukul dia sekali," kata Raharusun.

Lahallo menjelaskan, bahwa aksi itu sudah dilaporkan Raharusun ke atasannya, Bupati Bursel.

"Saya sudah melaporkan peristiwa itu ke pak Bupati dan pak Bupati menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian untuk memprosesnya sesuai hukum yang berlaku," ujar Lahallo sambil mengutip perkataan Raharusun.

Lahallo menceriterakan, Raharusun di hadapan Waleuruw mengaku bahwa Lahallo tidak pernah melakukan konfirmasi kepada pihaknya saat pemberitaan pekan lalu.

"Padahal saya sudah mendatangi Raharusun di kantornya, namun Raharusun sendiri tidak terlihat di kantornya," jelas Lahallo.

Tak sampai disitu, Lahallo pun kemudian meminta nomor handphone Raharusun dari anaknya Nur Raharusun, namun setelah didapatkan dan mencoba untuk konfirmasi akan tetapi tak berhasil dihubungi, bahkan pesan singkatpun tak dibalas.

Raharusun dihadapan kepolisian juga mengaku sengaja memalang kantor tersebut supaya ada berita untuk wartawan.

“Saya memang sengaja melakukan pemalangan itu supaya ada berita untuk wartawan. Sekarang saya serang Kadis dulu, jika tidak ada tanggapan saya serang pemprov. Bila perlu saya lakukan pemalangan lagi,” kata Raharusun. (*/bm 10)
Hukrim 7818103904443928656
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks