Ketua Latupati Kota Ambon Mendukung Mangente Ambon 2015
http://www.beritamalukuonline.com/2014/12/ketua-latupati-kota-ambon-mendukung.html
Ambon - Berita Maluku. Ketua Latupati Kota Ambon, Jhon Lodwik Rehatta mendukung sepenuhnya program Pemerintah Kota Ambon termasuk program "Mangente" Ambon yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 mendatang.
Rehatta yang membawahi 23 raja dan 7 desa di Kota Ambon kepada wartawan selesai pelaksanaan pasar murah yang digelar di Kayu Tiga, Kecamatan Sirimau-Kota Ambon (9/12/2014) akan tetap mendukung sepenuhnya kegiatan dimaksud.
"Jadi kita membuat satu pengertian untuk negeri-negeri lain untuk turut terlibat termasuk seluruh orang Ambon yang ada di pulau Jawa atau di kota-kota lain untuk kembali ke Ambon, dan setiap negeri itu harus mempersiapkan diri untuk menerima tamu-tamu yang akan datang," kata Rehatta.
Rehatta mengatakan, setiap negeri harus mempersiapkan diri untuk menerima setiap tamu yang datang dalam acara dimaksud.
Pemerintah Kota Ambon sendiri telah menyatakan kesiapannya menyambut pelaksanaan Mangente Ambon 2015 sebagai bagian dari upaya menarik masuk wisatawan domestic dan mancanegara ke daerah ini.
’’Seperti yang sudah dicanangkan oleh wali kota dan wakil wali kota tahun 2015 itu dijadikan tahun kunjungan atau Mangente Ambon. Jadi sisa 1 bulan ini kita masuk di tahun Mangente Ambon. Ini dimaksudkan untuk orang-orang Ambon yang di luar atau orang orang yang berhubungan dengan orang Ambon, atau yang pernah bertugas di Ambon atau yang pernah berkunjung di Ambon untuk datang Mangente Ambon,’’ kata Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustav Latuheru baru-baru ini.
’’Yang kita harapkan datang untuk memberikan pikiran-pikiran, ide-ide mereka dan bisa berdiskusi untuk bagaimana kita membangun kota ini yang sudah kondusif dan sudah maju. Ambon ini kan bisa dilihat orang lain, mereka itulah yang memberikan masukan, sehingga kita semakin matang dalam meningkatkan pelayanan publik. Oleh sebab itu, pada tahun 2015, Januari sampai Desember kita punya event kita rencanakan walaupun itu belum final’’.
’’Kita butuh pematangan-pematangan. Kita butuh lagi formal kegiatan ini secara baku sehingga ini menjadi sebuah desain yang baru, rapi dan teratur. Pak wali kota minta untuk didampingi oleh konsultan yang ahli desain. Nah, konsultan itu juga orang Ambon yang bertugas di luar yang akan memberikan ide-ide untuk kita dan kita kemas itu secara bersama-sama untuk dijalankan di tahun 2015’’ .
’’Bersamaan dengan itu kita punya rencana. Kita punya event itu yang di sampaikan, tetapi nanti kita tetap fokus untuk Mei sampai September. Pastinya kelender ini mendesain event yang kita bikin dari Mei sampai puncaknya Hari Ulang Tahun Kota Ambon ke-440 (7 September 2015). Kalau Januari sampai April itu ada event-event yang kita laksanakan secara rutin oleh SKPD dan masyarakat yang ada. Kita akan bikin event seperti biasanya. Event yang kita kemas itu akan berjalan secara padat dari Mei sampai Sepetember’’.
’’Nanti Oktober sampai Desember masih banyak event yang kita sudah desain di kalender kita secara formal dan public. Mungkin paling lambat itu di akhir desember kita nanti sampaikan ke publik supaya publik mengetahui agenda ini kalau tahun Mangente Ambon itu sudah dicanangkan. Nantinya 90 wali kota di Indonesia hadir di Ambon. Kegiatan itu akan dimeriahkan oleh karnaval budaya karena seluruh kota itu harus punya atraksi budaya yang kita kemas dalam kota sehingga ada kesan Indonesia City Expo. Artinya kita mengelar potensi yang ada di masing-masing kabupaten di Maluku dan di luar Maluku yang terlibat dalam anggota Apeksi’’.
’’Pada Mei tahun depan kita bikin event besar. Kita terus gelarkan dan setiap malam. Kita gelar seni budaya yang dipusatkan di Lapangan Merdeka dan Pattimura Park. Nantinya ada Band bocah yang menjadi sebuah inspirasi yang baru yang tumbuh di kota Ambon. Pada saat itu direncanakan Glend Fredly juga akan merayakan 20 tahun berkarya di Indonesia sebagai musisi besar di Indonesia. Faktanya Glen Fredly itu kalau show di mana saja tetap saja fansnya banyak di tempat itu’’.
’’Juni nanti kita akan bikin Ameks Festifal. Gema Ramadhan kita kemas dalam bentuk Gema Ramadhan seperti kita lakukan Gema Harmoni Adventus. Nah kita akan bikin dalam Juli Gema Harmoni Ramadhan,kita buat dalam minggu pertama menjelang hari raya agar di tempat-tempat ramai itu musik Islam dan Ramadhan yang didukung oleh orang Kristen. Jadi nantinya orang Kristen juga bermain rebana. Ini akan menjdi sebuah petunjuk rakyat yang menarik. Kita butuh suasana harmoni.
Juga ada Panas Pela atau Malam Baku Dapa yang kita kemas secara baik. Malam Baku Dapa di malam hari perayaan HUT Kota Ambon. Kalau Agustus itu agenda musik dan puncaknya pada September event olahraga, pertunjukkan kebudayaan. September itu ada Gerak Jalan Indah (GJI) di kolaborasi empang. Kita ingin kembalikan seperti dulu. GJI itu kan tidak ada di tempat-tenpat lain,selain di kota Ambon’’.
’’Oktober itu kita akan lakukan sebuah event nasional, yaitu Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Nasional. Yang pasti didesain oleh peserta dari seluruh Indonesia. Dan setelah itu kita akan menyaksikan penyelenggaraan Ambon Musik Festifal. Kita akan menghadirkan banyak orang yang berada di luar Ambon, sebab Ambon ini bukan hanya menghasilkan banyak musisi terkenal tetapi menimal menjadi tempat untuk orang datang menikmati dan bisa bermain musik di Ambon’’.
’’Hal yang paling menarik kita sementara menyiapkan tempat wisata kita seperti di pantai Ora (di Maluku Tengah), Pulau Osi (di Seram Bagian Barat (SBB) atau di Pasir Putih Panjang di Kei. Jadi kita rencakan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi untuk tempat-tempat wisata. Sebagai tuan rumah kita harus membenahi diri. Ambon ini sangat penting. Yang kita harapkan dan minta dukungan dari media untuk sosialisasikan hal ini.’’ (ev/mg-bm015)
Rehatta yang membawahi 23 raja dan 7 desa di Kota Ambon kepada wartawan selesai pelaksanaan pasar murah yang digelar di Kayu Tiga, Kecamatan Sirimau-Kota Ambon (9/12/2014) akan tetap mendukung sepenuhnya kegiatan dimaksud.
"Jadi kita membuat satu pengertian untuk negeri-negeri lain untuk turut terlibat termasuk seluruh orang Ambon yang ada di pulau Jawa atau di kota-kota lain untuk kembali ke Ambon, dan setiap negeri itu harus mempersiapkan diri untuk menerima tamu-tamu yang akan datang," kata Rehatta.
Rehatta mengatakan, setiap negeri harus mempersiapkan diri untuk menerima setiap tamu yang datang dalam acara dimaksud.
Pemerintah Kota Ambon sendiri telah menyatakan kesiapannya menyambut pelaksanaan Mangente Ambon 2015 sebagai bagian dari upaya menarik masuk wisatawan domestic dan mancanegara ke daerah ini.
’’Seperti yang sudah dicanangkan oleh wali kota dan wakil wali kota tahun 2015 itu dijadikan tahun kunjungan atau Mangente Ambon. Jadi sisa 1 bulan ini kita masuk di tahun Mangente Ambon. Ini dimaksudkan untuk orang-orang Ambon yang di luar atau orang orang yang berhubungan dengan orang Ambon, atau yang pernah bertugas di Ambon atau yang pernah berkunjung di Ambon untuk datang Mangente Ambon,’’ kata Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustav Latuheru baru-baru ini.
’’Yang kita harapkan datang untuk memberikan pikiran-pikiran, ide-ide mereka dan bisa berdiskusi untuk bagaimana kita membangun kota ini yang sudah kondusif dan sudah maju. Ambon ini kan bisa dilihat orang lain, mereka itulah yang memberikan masukan, sehingga kita semakin matang dalam meningkatkan pelayanan publik. Oleh sebab itu, pada tahun 2015, Januari sampai Desember kita punya event kita rencanakan walaupun itu belum final’’.
’’Kita butuh pematangan-pematangan. Kita butuh lagi formal kegiatan ini secara baku sehingga ini menjadi sebuah desain yang baru, rapi dan teratur. Pak wali kota minta untuk didampingi oleh konsultan yang ahli desain. Nah, konsultan itu juga orang Ambon yang bertugas di luar yang akan memberikan ide-ide untuk kita dan kita kemas itu secara bersama-sama untuk dijalankan di tahun 2015’’ .
’’Bersamaan dengan itu kita punya rencana. Kita punya event itu yang di sampaikan, tetapi nanti kita tetap fokus untuk Mei sampai September. Pastinya kelender ini mendesain event yang kita bikin dari Mei sampai puncaknya Hari Ulang Tahun Kota Ambon ke-440 (7 September 2015). Kalau Januari sampai April itu ada event-event yang kita laksanakan secara rutin oleh SKPD dan masyarakat yang ada. Kita akan bikin event seperti biasanya. Event yang kita kemas itu akan berjalan secara padat dari Mei sampai Sepetember’’.
’’Nanti Oktober sampai Desember masih banyak event yang kita sudah desain di kalender kita secara formal dan public. Mungkin paling lambat itu di akhir desember kita nanti sampaikan ke publik supaya publik mengetahui agenda ini kalau tahun Mangente Ambon itu sudah dicanangkan. Nantinya 90 wali kota di Indonesia hadir di Ambon. Kegiatan itu akan dimeriahkan oleh karnaval budaya karena seluruh kota itu harus punya atraksi budaya yang kita kemas dalam kota sehingga ada kesan Indonesia City Expo. Artinya kita mengelar potensi yang ada di masing-masing kabupaten di Maluku dan di luar Maluku yang terlibat dalam anggota Apeksi’’.
’’Pada Mei tahun depan kita bikin event besar. Kita terus gelarkan dan setiap malam. Kita gelar seni budaya yang dipusatkan di Lapangan Merdeka dan Pattimura Park. Nantinya ada Band bocah yang menjadi sebuah inspirasi yang baru yang tumbuh di kota Ambon. Pada saat itu direncanakan Glend Fredly juga akan merayakan 20 tahun berkarya di Indonesia sebagai musisi besar di Indonesia. Faktanya Glen Fredly itu kalau show di mana saja tetap saja fansnya banyak di tempat itu’’.
’’Juni nanti kita akan bikin Ameks Festifal. Gema Ramadhan kita kemas dalam bentuk Gema Ramadhan seperti kita lakukan Gema Harmoni Adventus. Nah kita akan bikin dalam Juli Gema Harmoni Ramadhan,kita buat dalam minggu pertama menjelang hari raya agar di tempat-tempat ramai itu musik Islam dan Ramadhan yang didukung oleh orang Kristen. Jadi nantinya orang Kristen juga bermain rebana. Ini akan menjdi sebuah petunjuk rakyat yang menarik. Kita butuh suasana harmoni.
Juga ada Panas Pela atau Malam Baku Dapa yang kita kemas secara baik. Malam Baku Dapa di malam hari perayaan HUT Kota Ambon. Kalau Agustus itu agenda musik dan puncaknya pada September event olahraga, pertunjukkan kebudayaan. September itu ada Gerak Jalan Indah (GJI) di kolaborasi empang. Kita ingin kembalikan seperti dulu. GJI itu kan tidak ada di tempat-tenpat lain,selain di kota Ambon’’.
’’Oktober itu kita akan lakukan sebuah event nasional, yaitu Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) tingkat Nasional. Yang pasti didesain oleh peserta dari seluruh Indonesia. Dan setelah itu kita akan menyaksikan penyelenggaraan Ambon Musik Festifal. Kita akan menghadirkan banyak orang yang berada di luar Ambon, sebab Ambon ini bukan hanya menghasilkan banyak musisi terkenal tetapi menimal menjadi tempat untuk orang datang menikmati dan bisa bermain musik di Ambon’’.
’’Hal yang paling menarik kita sementara menyiapkan tempat wisata kita seperti di pantai Ora (di Maluku Tengah), Pulau Osi (di Seram Bagian Barat (SBB) atau di Pasir Putih Panjang di Kei. Jadi kita rencakan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi untuk tempat-tempat wisata. Sebagai tuan rumah kita harus membenahi diri. Ambon ini sangat penting. Yang kita harapkan dan minta dukungan dari media untuk sosialisasikan hal ini.’’ (ev/mg-bm015)