HKN Emas Menekankan Pentingnya Hidup Sehat | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

HKN Emas Menekankan Pentingnya Hidup Sehat

Ambon - Berita Maluku. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Farid Moeloek dalam sambutannya yang dibacakan Gubernur Maluku Said Asagaff saat peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-50 menekankan pentingnya budaya sehat masyarakat Indonesia.

Tema HKN Emas adalah Indonesia Cinta Sehat dan sub tema yang diusung "Sehat Bangsaku, Sehat Negeriku".
’’Pemilihan tema ini mempunyai makna penting, yakni menjadikan budaya hidup sehat sebagai bagian dari keseharian bangsa ini di samping harapan bersama akan kondisi sehat untuk kita semua sebagai satu bangsa yang makin bermartabat’’.

Asagaff mengucapkan selamat HKN Emas kepada segenap jajaran kesehatan, para pemangku kepentingan, mitra kesehatan dan seluruh elemen masyarakat sebangsa dan setanah air dan dimanapun melaksanakan pengabdian, baik di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah maupun swasta.

’’Presiden telah mengarahkan kepada seluruh Menteri dalam Kabinet Kerja untuk sungguh-sungguh melakukan perbuatan nyata bagi masyarakat. Rakyat dimanapun berada harus merasakan keberadaan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam bentuk pelayanan yang cepat, tanggap dan transparan guna mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong sebagai ciri kepribadian bangsa’’.

’’Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak kita semua bergandengan tangan, bahu membahu, saling mendukung untuk mempertahankan hal-hal baik yang telah kita capai, dan bekerja lebih keras lagi untuk mencapai target-target pembangunan yang telah kita tetapkan’’.

’’Agenda pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 adalah mewujudkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang semakin mantap. Pengertian dasarnya adalah setiap orang mendapatkan hak pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan di tempat pelayanan kesehatan yang terstandar, dilayani oleh tenaga kesehatan yang kompeten, menggunakan standar pelayanan dengan biaya yang terjangkau serta mendapatkan informasi yang adekuat atas kebutuhan pelayanan kesehatannya’’.

’’Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kebersamaan pemahaman semua pemangku kepentingan, komitmen yang kuat dan kepemimpinan yang konsisten baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Karena sesungguhnya pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud’’.

’’50 tahun yang lalu Presiden Soekarno di Kalasan Yogyakarta mencanangkan Komando Pembasmian Malaria (KOPEM) sebagai salah satu bentuk kebersamaan seluruh komponen bangsa dalam pembangunan kesehatan untuk mengatasi salah satu permasalahan bangsa yakni merebaknya penyakit malaria yang merenggut ribuan jiwa penduduk Indonesia. Di tengah meningkatnya penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan dan bertambahnya jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan di semua jenjang fasilitas pelayanan kesehatan, distribusi obat yang semakin membaik, kita juga masih menghadapi berbagai tantangan pembangunan kesehatan seperti tingginya Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, prevalensi gizi kurang dan stunting, beberapa jenis penyakit menular dan penyakit tidak menular tertentu seperti penyediaan air bersih, sanitasi rumah tangga, ketahanan pangan, akses informasi dan pendidikan khususnya bagi perempuan, perilaku masyarakat terkait merokok, pola makan dan pola konsumsi’’.

’’Di luar itu, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta mobilitas penduduk sebagai dampak terbukanya akses antarnegara memungkinkan berbagai jenis alat dan obat yang belum teruji dengan benar serta penyakit baru muncul di Indonesia’’.

’’Secara nasional, kita patut bersyukur bahwa mulai 1 Januari 2014, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang Kesehatan telah berfungsi menjalankan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai satu kesatuan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang telah dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012. Di samping mendorong kepesertaan mandiri, Pemerintah menyediakan Bantuan luran untuk seluruh masyarakat miskin serta bertahap menggabungkan semua sistem pembiayaan kesehatan dari daerah agar memenuhi asas-asas portabilitas dalam payung Jaminan Kesehatan Nasional dan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Dari sisi pelayanan, ketersediaan fasilitas pelayanan terus ditingkatkan dan sistem rujukan berjenjang dibangun secara bertahap untuk menjamin efektivitas dan efisiensi pembiayaan serta mutu pelayanan itu sendiri’’.

’’Di tengah perubahan dinamika masyarakat, desentralisasi dan otonomi daerah serta demokratisasi yang telah kita pilih sebagai pola penyelenggaraan pemerintahan, maka daerah mempunyai peran besar mengelola sumberdaya yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi’’.

Menkes menyambut baik dan mengapresiasi beberapa Pemerintah Kabupaten/Kota serta Provinsi yang telah menyediakan 10 persen anggaran pembangunannya untuk kesehatan, membuat peraturan daerah untuk Kawasan Tanpa Asap Rokok, memberikan insentif bagi tenaga kesehatan dari APBD-nya.

’’Peringatan HKN Emas tahun ini sungguh sebuah momentum yang harus kita manfaatkan untuk meningkatkan tekad dan semangat kita semua untuk lebih memberi makna pada masyarakat akan pentingnya kesehatan, melayani, menggerakkan, mampu menangkap aspirasi masyarakat. Semangat memandirikan dan memberdayakan haruslah menjadi konsep pembangunan nasional kita dalam rangka mewujudkan visi pemerintahan periode 2014-2019 sejalan dengan tema HKN ke-50.

’’Kesehatan merupakan investasi negara khususnya dalam menopang peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, bersama dengan pendidikan dan pendapatan perkapita. Pendekatan sasaran pokok pembangunan kesehatan adalah ibu hamil, bayi dan balita, anak usia sekolah dan remaja. Karena itu diperlukan pelibatan aktif dari akademisi, komunitas. Pola kepemimpinan pun perlu berubah dari pasif menjadi aktif agar dapat merespons dan mengantisipasi persoalan yang ada dari yang sifatnya directive menjadi colaborative yang sifatnya individualism menjadi team work dan dari yang sifatnya serve ke care. Tata kelola program dan administrasi terus menerus kita tingkatkan ke arah yang lebih baik melalui sinergitas pusat dan daerah sebagai satu kesatuan siklus manajemen yakni perencanaan, penganggaran, pelaksanaan’’. (ev/mg bm015)
Kesehatan 3150148798192439422
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks