Wali Kota Akui Masyarakat Ambon Suka ’Baterek’ Meski Sedang Penertiban Parkiran
http://www.beritamalukuonline.com/2014/10/wali-kota-akui-masyarakat-ambon-suka.html?m=0
Ambon - Berita Maluku. Lima program yang sementara yang dijalankan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dan Wakil Wali Kota Ambon Sam Latuconsina, yaitu ’Ambon Terang di Malam Hari, Ambon Bersih di Siang Hari’, ’Ambon Tertib Perparkiran dan Penataan Transportasi’, ’Ambon Berkualitas dalam Pelayanan Publik,dan Ambon Partisipasi dengan Masyarakat yang signifikan’.
’’Kita telah akan tetap jalankan lima program ini semenjak saya dan pak wawali dilantik pada akhir 2011 lalu,’’ kata Louhenapessy didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Pieter Saimima dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Beny Kainama dalam pertemuan dengan para kepala sekolah tingkat SMP dan SMA se-Ambon di Aula SMK Negeri 1 Ambon, Selasa (7/10/2014).
Menurut Louhenapessy, program yang sementara dijalankan Pemkot adalah Ambon Tertib Parkiran dan Penataan Transportasi secara Merata.
’’Jadi sementara yang dijalankan adalah perparkiran dan penataan transportasi dan tanggal 10 Oktober pemkot adakan penandatanganan MoU dengan Polres untuk penertiban terpadu’’.
Louhenapessy mengakui sifat masyarakat itu kalau sesuai dialeg orang Ambon itu disebut baterek.
’’Kenapa saya bilang baterek.Karena di tempat larangan untuk jangan parkir mereka parkir saja ,atau mereka lihat tidak ada petugas mereka parkir. Kadang-kadang ada petugas juga mereka parkir biar ditegur,itu namanya baterek,’’ ungkapnya. (ev/mg bm 015)
’’Kita telah akan tetap jalankan lima program ini semenjak saya dan pak wawali dilantik pada akhir 2011 lalu,’’ kata Louhenapessy didampingi Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Pieter Saimima dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Beny Kainama dalam pertemuan dengan para kepala sekolah tingkat SMP dan SMA se-Ambon di Aula SMK Negeri 1 Ambon, Selasa (7/10/2014).
Menurut Louhenapessy, program yang sementara dijalankan Pemkot adalah Ambon Tertib Parkiran dan Penataan Transportasi secara Merata.
’’Jadi sementara yang dijalankan adalah perparkiran dan penataan transportasi dan tanggal 10 Oktober pemkot adakan penandatanganan MoU dengan Polres untuk penertiban terpadu’’.
Louhenapessy mengakui sifat masyarakat itu kalau sesuai dialeg orang Ambon itu disebut baterek.
’’Kenapa saya bilang baterek.Karena di tempat larangan untuk jangan parkir mereka parkir saja ,atau mereka lihat tidak ada petugas mereka parkir. Kadang-kadang ada petugas juga mereka parkir biar ditegur,itu namanya baterek,’’ ungkapnya. (ev/mg bm 015)