Warga Aru Tertipu Bantuan Dana Usia Lanjut
http://www.beritamalukuonline.com/2014/09/warga-aru-tertipu-bantuan-dana-usia.html
Dobo – Berita Maluku. Ratusan warga usia lanjut (Lansia) di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru merasa tertipu oknum yang membawa-bawa nama Dinas Sosial Provinsi Maluku soal pemberian bantuan dana usia lanjut.
Beberapa bulan lalu ada oknum yang mengaku dari Dinas Sosial Provinsi Maluku melalui pihak Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Aru. Oknum tersebut melakukan pendataan dan mengumpulkan sebanyak 150 orang yang dikategorikan berusia lanjut untuk diberikan sosialisasi dalam rangka pemberian bantuan Asistensi Sosial Lanjut Usia (Aslut) dari pemerintah dalam waktu dekat.
Sayangnya realisasi bantuan tidak terwujud sampai saat ini. Wargapun mempertanyakan melalui
Media. Mereka mengatakan, ada ratusan warga usia lanjut telah dikumpulkan di Dobo, ibukota Kabupaten Aru untuk sosialisasi dan sekaligus didata.
Parahnya, setiap kakek dan nenek diminta menyetor Rp.50 ribu untuk diberikan kepada oknum Dinas Sosial guna membuka buku rekening baru di bank agar nantinya dana bantuan bisa disalurkan melalui rekening lansia bersangkutan masing-masing sebesar Rp. 1, 5 juta.
Apa yang dinantikan oleh lansia itu sudah berbulan-bulan tak ada realisasinya, buku rekening bank juga sudah dikantongi para lansia.
Lansia juga telah mendatangi instansi bersangkutan untuk mempertanyakan bantuan yang dijanjikan, namun oknum-oknum di Dinas Sosial hanya bisa memberikan janji yang tak pasti.
“Mereka kumpul kita dan berjanji tak lama lagi bantuan sosial dari pemerintah untuk para lansia ini akan diberikan, ternyata sampai saat ini bantuan itu belum ada. Apakah pembicaraan orang Dinas Sosial itu betul atau tidak, kita sendiri tak tahu, tetapi kita masih menunggu,” lapor salah satu Lansia mewakili rekan-rekannya ketika menghubungi media ini melalui telepon selularnya, Minggu (28/9/2014) kemarin.
Pria lanjut usia yang enggan mempublikasikan namannya itu mengatakan, beberapa oknum yang mengaku diri sebagai staf Dinas Sosial Maluku mendesak para lansia membuka buku rekening tabungan baru pada salah satu bank yang ditunjuk, dan itu sudah dilakukan para lansia ini.
Kepala Dinas Sosial Maluku, P. Kastanya belum berhasil dikonfirmasi menyangkut persoalan ini, namun menurut salah satu sumber di Dinas Sosial Maluku, program ini sudah bergulir dari tahun 2010, dimana tiap satu orang lansia berhak mendapat Rp.200 ribu per bulan untuk membiayai kebutuhan hidup.
"Bantuan ini diberikan kepada 90 orang bukan untuk 150 orang. Bantuan itu bukan diberikan pada tahun ini dan berasal dari Kementerian Sosial RI. Sedangkan penyalurannya harus melalui Kantor Pos bukan melalui rekening bank lansia yang ditunjuk, ujar sumber itu. (Z/e)
Beberapa bulan lalu ada oknum yang mengaku dari Dinas Sosial Provinsi Maluku melalui pihak Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Aru. Oknum tersebut melakukan pendataan dan mengumpulkan sebanyak 150 orang yang dikategorikan berusia lanjut untuk diberikan sosialisasi dalam rangka pemberian bantuan Asistensi Sosial Lanjut Usia (Aslut) dari pemerintah dalam waktu dekat.
Sayangnya realisasi bantuan tidak terwujud sampai saat ini. Wargapun mempertanyakan melalui
Media. Mereka mengatakan, ada ratusan warga usia lanjut telah dikumpulkan di Dobo, ibukota Kabupaten Aru untuk sosialisasi dan sekaligus didata.
Parahnya, setiap kakek dan nenek diminta menyetor Rp.50 ribu untuk diberikan kepada oknum Dinas Sosial guna membuka buku rekening baru di bank agar nantinya dana bantuan bisa disalurkan melalui rekening lansia bersangkutan masing-masing sebesar Rp. 1, 5 juta.
Apa yang dinantikan oleh lansia itu sudah berbulan-bulan tak ada realisasinya, buku rekening bank juga sudah dikantongi para lansia.
Lansia juga telah mendatangi instansi bersangkutan untuk mempertanyakan bantuan yang dijanjikan, namun oknum-oknum di Dinas Sosial hanya bisa memberikan janji yang tak pasti.
“Mereka kumpul kita dan berjanji tak lama lagi bantuan sosial dari pemerintah untuk para lansia ini akan diberikan, ternyata sampai saat ini bantuan itu belum ada. Apakah pembicaraan orang Dinas Sosial itu betul atau tidak, kita sendiri tak tahu, tetapi kita masih menunggu,” lapor salah satu Lansia mewakili rekan-rekannya ketika menghubungi media ini melalui telepon selularnya, Minggu (28/9/2014) kemarin.
Pria lanjut usia yang enggan mempublikasikan namannya itu mengatakan, beberapa oknum yang mengaku diri sebagai staf Dinas Sosial Maluku mendesak para lansia membuka buku rekening tabungan baru pada salah satu bank yang ditunjuk, dan itu sudah dilakukan para lansia ini.
Kepala Dinas Sosial Maluku, P. Kastanya belum berhasil dikonfirmasi menyangkut persoalan ini, namun menurut salah satu sumber di Dinas Sosial Maluku, program ini sudah bergulir dari tahun 2010, dimana tiap satu orang lansia berhak mendapat Rp.200 ribu per bulan untuk membiayai kebutuhan hidup.
"Bantuan ini diberikan kepada 90 orang bukan untuk 150 orang. Bantuan itu bukan diberikan pada tahun ini dan berasal dari Kementerian Sosial RI. Sedangkan penyalurannya harus melalui Kantor Pos bukan melalui rekening bank lansia yang ditunjuk, ujar sumber itu. (Z/e)