Wali Kota Bangga 1.200 Pengasuh Ikut Temu Raya di Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2014/09/wali-kota-bangga-1200-pengasuh-ikut.html?m=0
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan rasa bangganya atas terlaksananya kegiatan ini karena pihaknya mendapat kunjungan dari lebih kurang 1.200 pengasuh di Maluku.
’’Selaku wali kota Ambon, saya bangga dengan pelaksanaan Temu Raya Pengasuh yang dilaksanakan di Ambon,’’ kata Louhenpessy dalam sambutannya di Gereja Maranatha, Rabu (3/9/2014).
’’Kenapa saya merasa bahagia sekali, karena setiap kali ada event keagaaman apapun di Ambon, selaku Pemerintah dan masyarakat Ambon, kita patut memberikan apresiasi karena saya percaya dalam perspektif iman, saya percaya Kota ini akan di berkati, makmur dan sejahtera’’.
’’Saya selaku wali kota Ambon menyampaikan selamat datang di kota Ambon manise, karena Ambon merupakan kota yang unik di Indonesia. Tidak ada kota yang disebut manis kecuali Kota Ambon. Dalam suasana sukacita dan dihadiri oleh ribuan pengasuh membuat kota ini akan lebih manis,’’ katanya.
Pengasuh, kata Louhenapessy, dalam filosofi Kristen diharapkan dapat melaksanakan tugas untuk membangun iman dan percaya generasi muda untuk hidup dalam kasih, karena pengasuh memiliki hubungan yang erat dengan generasi muda dalam membina iman dan percaya untuk hidup yang lebih baik.
’’Investasi manusia sebuah investasi jangka panjang. Ambon sebagai ibu kota provinsi dengan kehidupan masyarakat yang cenderung semakin maju. Kemajuan teknologi akan berdampak positif, namun dapat memberikan dampak negatif,’’ akuinya.
Dia menambahkan, dalam kondisi itu Gereja dan agama sangat penting peranannya untuk menjadi filter terhadap nilai-nilai modern di mana salah satu kunci membina anak-anak, pengasuh menempati tugas yang sangat penting bagi masa depan kota, provinsi dan masa depan negara.
’’Investasi diawali dengan seluruh pengorbanan dalam membangun iman Kristen yang lebih baik’’.
Gubernur Maluku Said Assagaf menyatakan, Temu Raya Pengasuh adalah bagian dari pertemuan pelayanan Tuhan yang dimaksudkan sebagai suatu pastoral. Karena itu setiap pengasuh yang datang ke pertemuan ini adalah orang-orang yang dipanggil Tuhan untuk bisa mengajarkan hal penting mengenai keadilan, kebenaran dan cinta kasih kepada anak-anak sekolah minggu yang adalah tunas muda harapan bangsa.
’’Para pengasuh bekerja dengan sepenuh hati dan dengan hati yang tulus untuk membangun generasi muda ke arah yang lebih baik,’’ papar Assagaff.(ev/mg-bm015)
