Sudah Tak Sakral Lagi, FADNI Desak Pembubaran Majelis Latupati Maluku

Ambon - Berita Maluku. Forum Anak Adat Nusa Ina Maluku menilai keberadaan Majelis Latupati Maluku telah dimanfaatkan segelintir orang untuk kepentingan politik pribadi, sehingga lembaga penghimpun para Raja tidak sakral lagi di mata masyarakat. Peran Majelis Latupati Maluku juga tidak begitu tampak dan signifikan dalam penyelesaian pelbagai konflik antarwarga di wilayah ini.

’’Majelis Latupati telah digunakan segelintir orang untuk kepentingan politik pribadi, bukan untuk kepentingan masyarakat Maluku secara umum. Majelis Latupati hanya tampil memberikan gelar-gelar adat akal-akalan kepada pejabat pusat yang berkunjung ke Maluku. Karena itu, sebaiknya bubarkan saja Majelis Latupati Maluku karena sudah tak ada gunanya lagi dipertahankan,’’ tekan Wakil Ketua Umum FADNI Maluku Joses Dos Santos Walalayo kepada Berita Maluku.Com di Ambon, Rabu (3/9/2014).

Diungkapkan Walalayo, dibandingkan empat paguyuban asal Seram, Ina Ama Haulalapesia yang berpusat di Amahai, Ina Ama Sarimetene (Seram Timur, Hatu Mete, Seram Utara), Ina Ama Hatumetene (Taniwel, Seram Utara hingga Piru), dan Ina Ama Tahisane (Kaibobu), apa yang dilakukan pengurus-pengurus Majelis Latupati Maluku jauh dari tujuan mulia pembentukkan Majelis Latupati.

’’Saya mendesak 4 Paguyuban ini agar bisa melindungi nilai-nilai adat di Maluku, karena banyak masyarakat di daerah ini yang sudah tidak percaya lagi dengan Majelis Latupati Maluku. Kalau 4 paguyuban adat di Seram dibentuk datuk-datuk bukan generasi sekarang ini’’.

’’Karena kami mencintai adat istiadat di Negeri ini, kami tak ingin lagi adat Maluku dijadikan sebagai agenda politik dan alat kepentingan orang per orang. Lebih elegannya kalau kita pakai 4 paguyuban adat ini untuk mengontrol nilai-nilai adat di Maluku, sebab keberadaan paguyuban-paguyuban adat ini sudah sejak lama dan tak hanya untuk Seram, tapi untuk Maluku,’’ paparnya. (ev/mg bm 015/bm12)