Siswa SMA Kristen Aprian Damer Study Kompetensi di SMA Negeri 1 Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2014/09/siswa-sma-kristen-aprian-damer-study.html?m=0
Ambon - Berita Maluku. Sebagai sekolah bertaraf internasional di Maluku, tak salah jika kemudian Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Ambon kerap dijadikan lokasi study banding maupun tempat study kompetensi bagi siswa-siswi dari sekolah-sekolah di sejumlah daerah terpencil di wilayah ini.
Menyadari hal ini, pimpinan SMA Kristen Aprian Ilih, Kecamatan Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) resmi meneken Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanting/MoU) dengan pimpinan SMA Negeri 1 Ambon untuk pelaksanaan study kompetensi berdurasi tiga tahun ke depan.
’’Kontrak kerja sama kita dalam bentuk MoU dengan kepala SMA Negeri 1 Ambon (Cory Mustamu) itu selama tiga tahun. Gelombang pertama sudah dimulai sejak 25 September 2014 dan akan berakhir pada 15 November mendatang. Untuk gelombang pertama ini, kita libatkan 11 orang (5 siswa dan 6 siswi) dari Kelas 3 IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Gelombang kedua dilakukan pada Februari 2015 bertepatan dengan pelaksanaan Kurikulum Baru. Untuk gelombang kedua ini dikhususkan untuk siswa-siswi kelas 2 (XI), dan gelombang ketiga pada 2016 mendatang,’’ ungkap Kepala SMA Kristen Aprian Ilih Senry Nuniary kepada Berita Maluku di Ambon, Minggu (28/9/2014).
Nuniary menyatakan setelah study kompetensi diterapkan untuk siswa-siswi SMA Kristen Aprian Ilih, kebijakan serupa akan diberlakukan untuk dewan guru mereka.
’’Untuk (study kompetensi) Dewan Guru kita pakai sistem timbal balik. Maksudnya, awalnya kita datangkan guru-guru ke SMA Negeri 1 Ambon dan selanjutnya guru-guru dari SMA Negeri 1 Ambon ke Damer untuk membantu kita di sana,’’ ungkap akademisi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
Sebagai sekolah yang berada di daerah terpencil, lanjut Nuniary, study kompetensi merupakan sebuah keniscayaan bagi siswa-siswi maupun dewan guru SMA Kristen Aprian Ilih untuk menimba ilmu dan pengalaman dari sekolah-sekolah berkualitas dan bertaraf internasional seperti SMA Negeri 1 Ambon untuk diterapkan bagi SMA Kristen Aprian Ilih.
’’Sebab sekolah di wilayah-wilayah terpencil itu kan biasanya diperhadapkan dengan masalah berupa minimnya sarana dan prasarana pendidikan, rendahnya kualitas sumber daya (tenaga) pendidik dan persoalan pelik lainnya. Dari study kompetensi ini kita harapkan setelah para siswa dan siswi mengikutinya, dapat menerapkan ilmu dan pengalaman-pengalaman yang mereka peroleh selama di SMA Negeri 1 Ambon kepada rekan-rekan mereka di SMA Kristen Aprian Ilih,’’paparnya.
Dalam study kompetensi itu, ulas Nuniary, selain para siswa SMA Kristen Aprian diberikan pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat akademis, juga mereka diboboti dari sisi kegiatan ekstra kurikuler, seperti mengatur roda Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan menggerakkan Praja Muda Karana (Pramuka) dengan baik.
’’Harapan saya para siswa SMA Kristen Aprian dapat mengikuti study kompetensi dengan baik karena hal ini merupakan bekal berharga bagi mereka ketika kembali ke sekolah mereka,’’ kuncinya. (ROS)
Menyadari hal ini, pimpinan SMA Kristen Aprian Ilih, Kecamatan Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) resmi meneken Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanting/MoU) dengan pimpinan SMA Negeri 1 Ambon untuk pelaksanaan study kompetensi berdurasi tiga tahun ke depan.
’’Kontrak kerja sama kita dalam bentuk MoU dengan kepala SMA Negeri 1 Ambon (Cory Mustamu) itu selama tiga tahun. Gelombang pertama sudah dimulai sejak 25 September 2014 dan akan berakhir pada 15 November mendatang. Untuk gelombang pertama ini, kita libatkan 11 orang (5 siswa dan 6 siswi) dari Kelas 3 IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Gelombang kedua dilakukan pada Februari 2015 bertepatan dengan pelaksanaan Kurikulum Baru. Untuk gelombang kedua ini dikhususkan untuk siswa-siswi kelas 2 (XI), dan gelombang ketiga pada 2016 mendatang,’’ ungkap Kepala SMA Kristen Aprian Ilih Senry Nuniary kepada Berita Maluku di Ambon, Minggu (28/9/2014).
Nuniary menyatakan setelah study kompetensi diterapkan untuk siswa-siswi SMA Kristen Aprian Ilih, kebijakan serupa akan diberlakukan untuk dewan guru mereka.
’’Untuk (study kompetensi) Dewan Guru kita pakai sistem timbal balik. Maksudnya, awalnya kita datangkan guru-guru ke SMA Negeri 1 Ambon dan selanjutnya guru-guru dari SMA Negeri 1 Ambon ke Damer untuk membantu kita di sana,’’ ungkap akademisi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.
Sebagai sekolah yang berada di daerah terpencil, lanjut Nuniary, study kompetensi merupakan sebuah keniscayaan bagi siswa-siswi maupun dewan guru SMA Kristen Aprian Ilih untuk menimba ilmu dan pengalaman dari sekolah-sekolah berkualitas dan bertaraf internasional seperti SMA Negeri 1 Ambon untuk diterapkan bagi SMA Kristen Aprian Ilih.
’’Sebab sekolah di wilayah-wilayah terpencil itu kan biasanya diperhadapkan dengan masalah berupa minimnya sarana dan prasarana pendidikan, rendahnya kualitas sumber daya (tenaga) pendidik dan persoalan pelik lainnya. Dari study kompetensi ini kita harapkan setelah para siswa dan siswi mengikutinya, dapat menerapkan ilmu dan pengalaman-pengalaman yang mereka peroleh selama di SMA Negeri 1 Ambon kepada rekan-rekan mereka di SMA Kristen Aprian Ilih,’’paparnya.
Dalam study kompetensi itu, ulas Nuniary, selain para siswa SMA Kristen Aprian diberikan pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat akademis, juga mereka diboboti dari sisi kegiatan ekstra kurikuler, seperti mengatur roda Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan menggerakkan Praja Muda Karana (Pramuka) dengan baik.
’’Harapan saya para siswa SMA Kristen Aprian dapat mengikuti study kompetensi dengan baik karena hal ini merupakan bekal berharga bagi mereka ketika kembali ke sekolah mereka,’’ kuncinya. (ROS)