Sejumlah Program SMP ST. Paulus Saumlaki Perlu Dicontohi
http://www.beritamalukuonline.com/2014/09/sejumlah-program-smp-st-paulus-saumlaki.html
Saumlaki - Berita Maluku. Sejumlah program sekolah yang digalakan SMP ST. Paulus Saumlaki bersama dua sekolah swasta lain di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) mendapat pujian dari pihak pemerintah daerah di kabupaten pimpinan Bupati Bito S. Temmar ini, karena program-program sekolah tersebut dinilai sangat positif dan dianggap bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di wilayah kabupaten julukan duan-lolat.
Program-program rutin tiap tahun yang dinilai positif dan perlu diberikan apresiasi dari pihak Pemda MTB itu, beberapa diantaranya program pembinaan mental siswa untuk peka terhadap sesama.
Pemberian bantuan sosial secara rutin kepada anak-anak ekonomi kurang mampu, antara lain, pemberian sumbangan sukarela, mengajak siswa yang mampu pemberian pakaian layak pakai kepada siswa miskin, mengunjungi panti asuhan dan beberapa kegiatan sosial lainnya.
Kepala SMP ST. Paulus Saumlaki, K. Arbol yang dihubungi media ini, Sabtu (20/9) kemarin mengaku, sekolahnya dinilai mempunyai program khusus yang turut melatih siswa peka terhadap lingkungan sosial kemasyarakatan, selain program baku yang sudah ditetapkan sesuai kurikulum resmi pemerintah.
Arbol menjelaskan, pihaknya selalu mengikuti setiap kurikulum nasional dalam proses belajar-mengajar di sekolah, karena itu yang terpenting bagi perkembangan intelektual siswa, namun mereka juga memasukan program khusus sehingga siswa didikan di sekolah ini nantinya dapat memiliki kepekaan sosial terhadap sesama generasi penerus bangsa.
“Contoh lain juga pada hari-hari besar keagamaan seperti Natal atau Paskah, Idul Fitri dan hari besar keagamaan lainnya, kita berikan bingkisan kepada anak-anak kurang mampu, selain itu kita juga perhatikan perkembangan pendidikannya,” tandas Arbol.
Kepala sekolah ini menambahkan, pihak sekolah selalu diingatkan untuk mengawasi perilaku siswa, baik mental kepribadian dan tingkat intelektual siswa dari waktu ke waktu.
Dikatakan, bilamana terdapat siswa dari segi intelektual kurang menonjol, maka akan didampingi secara terus menerus dengan penambahan less sekolah dan kegiatan belajar tambahan untuk membuka pengetahuan siswa dimaksud.
Disamping itu, pihaknya juga menerapkan disiplin di sekolah, misalnya ada siswa nakal atau tidak menaati peraturan sekolah dan suka bolos serta bermalas-malasan atau mabuk–mabukkan dan melakukan kekerasan terhadap sesama siswa di sekolah maka siswa bersangkutan diberikan teguran selama beberapa kali. Bila aturan ini tidak diindahkan maka siswa bersangkutan bisa dikeluarkan dari sekolah.
Arbol mengaku, aturan yang diterapkan di wadah lembaga pendidikan menegah pertama ini cukup diperhatikan dari waktu ke waktu sebab jika tidak demikian membuat siswa terkebelakang, baik soal intelektual maupun kemunduran mental siswa.
Untuk itu, mengapa sekolah itu sering menjadi perhatian, dan dikunjungi sejumlah pemerhati pendidikan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Diakui Arbol, dengan penerapan kedisiplinan dan menjalankan setiap program yang ada maka sekolah yang dipimpinnya ini sering sejumlah penghargaan. (N/e)
Program-program rutin tiap tahun yang dinilai positif dan perlu diberikan apresiasi dari pihak Pemda MTB itu, beberapa diantaranya program pembinaan mental siswa untuk peka terhadap sesama.
Pemberian bantuan sosial secara rutin kepada anak-anak ekonomi kurang mampu, antara lain, pemberian sumbangan sukarela, mengajak siswa yang mampu pemberian pakaian layak pakai kepada siswa miskin, mengunjungi panti asuhan dan beberapa kegiatan sosial lainnya.
Kepala SMP ST. Paulus Saumlaki, K. Arbol yang dihubungi media ini, Sabtu (20/9) kemarin mengaku, sekolahnya dinilai mempunyai program khusus yang turut melatih siswa peka terhadap lingkungan sosial kemasyarakatan, selain program baku yang sudah ditetapkan sesuai kurikulum resmi pemerintah.
Arbol menjelaskan, pihaknya selalu mengikuti setiap kurikulum nasional dalam proses belajar-mengajar di sekolah, karena itu yang terpenting bagi perkembangan intelektual siswa, namun mereka juga memasukan program khusus sehingga siswa didikan di sekolah ini nantinya dapat memiliki kepekaan sosial terhadap sesama generasi penerus bangsa.
“Contoh lain juga pada hari-hari besar keagamaan seperti Natal atau Paskah, Idul Fitri dan hari besar keagamaan lainnya, kita berikan bingkisan kepada anak-anak kurang mampu, selain itu kita juga perhatikan perkembangan pendidikannya,” tandas Arbol.
Kepala sekolah ini menambahkan, pihak sekolah selalu diingatkan untuk mengawasi perilaku siswa, baik mental kepribadian dan tingkat intelektual siswa dari waktu ke waktu.
Dikatakan, bilamana terdapat siswa dari segi intelektual kurang menonjol, maka akan didampingi secara terus menerus dengan penambahan less sekolah dan kegiatan belajar tambahan untuk membuka pengetahuan siswa dimaksud.
Disamping itu, pihaknya juga menerapkan disiplin di sekolah, misalnya ada siswa nakal atau tidak menaati peraturan sekolah dan suka bolos serta bermalas-malasan atau mabuk–mabukkan dan melakukan kekerasan terhadap sesama siswa di sekolah maka siswa bersangkutan diberikan teguran selama beberapa kali. Bila aturan ini tidak diindahkan maka siswa bersangkutan bisa dikeluarkan dari sekolah.
Arbol mengaku, aturan yang diterapkan di wadah lembaga pendidikan menegah pertama ini cukup diperhatikan dari waktu ke waktu sebab jika tidak demikian membuat siswa terkebelakang, baik soal intelektual maupun kemunduran mental siswa.
Untuk itu, mengapa sekolah itu sering menjadi perhatian, dan dikunjungi sejumlah pemerhati pendidikan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Diakui Arbol, dengan penerapan kedisiplinan dan menjalankan setiap program yang ada maka sekolah yang dipimpinnya ini sering sejumlah penghargaan. (N/e)