Cegah Kekerasan di Sekolah, SMU Maria Mediatrix Ikuti Program Partnership
http://www.beritamalukuonline.com/2014/09/cegah-kekerasan-di-sekolah-smu-maria.html
Program ini diselenggarakan Lembaga Peningkatan Pengembangan Mutu Pendidikan Maluku (LPPMP) Maluku bertempat di sekolah tersebut, diikuti pimpinan serta staf pengajar SMU Maria Mediatrix.
Penyelenggaraan kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari pimpinan serta staf pengajar. Pasalnya, penyampaian materi yang disajikan direspons dan diserapi dengan baik oleh para guru SMU Maria Mediatrix karena dinilai menyentuh dengan realita rutinitas pada proses belajar mengajar di sekolah yang dikelola pihak Yayasan Bintang Timur – Ambon ini.
Kepala SMU Maria Mediatrix, Ny. Rosa Fautngilyanan, S.Pd kepada Berita Maluku.Com di ruang kerjanya mengatakan, materi yang disajikan oleh lembaga tersebut dinilai sangat berharga dan menjadi masukan bagi pihaknya untuk menerapkan model pembelajaran dan pembinaan anak didik di sekolah yang dipimpinnya.
Fautngilyanan mengaku, banyak persoalan dihadapi saat mendidik siswa akibat mental, karakter dan perilaku bawaan siswa serta tingkat intelektual. Sehingga dengan adanya program ini bisa membuka wawasan pihaknya untuk menemukan berbagai persoalan sekaligus mencari solusi supaya para siswa dididik dengan baik serta dapat menaati berbagai aturan yang diterapkan di sekolah.
“Jadi, tujuan kita mengikuti program ini untuk mengantisipasi berbagai masalah yang muncul di sekolah dan menemukannya untuk dapat dicarikan solusi,” ujar perempuan lulusan Unpatti Ambon ini.
Konsultan LPPMP Maluku, DR. Gusti Kahar, mengatakan kegiatan yang diselenggarakan di lembaga-lembaga pendidikan ini merupakan program dari pihak Kementrian Pendidikan Nasional, dimana keberadaannya ditujukan untuk membantu sekolah-sekolah swasta untuk pembinaan peserta didik yang mengenyam pendidikan di lembaga tersebut- mengantisipasi perkelahian antar pelajar yang marak di tanah air.
Untuk itu, program ini dilancarkan di sekolah-sekolah untuk mencegah problem tersebut.
Pada kesempatan ini, Kahar menghimbau pula supaya para guru berlaku bijak dan selalu menempatkan diri sebagai tenaga pendidik/pembina bukan menjadi sosok penghukum atau melakukan kekerasan kepada siswa menyikapi perilaku peserta didik tersebut di sekolah, mengingat berbagai tindakan yang tidak diinginkan bisa berujung ke proses hukum. (e)
