4 Bulan Kepsek dan Guru Lari Tinggalkan Tugas, Orangtua Siswa SD Naskat Rumalusi Protes Yayasan
http://www.beritamalukuonline.com/2014/09/4-bulan-kepsek-dan-guru-lari-tinggalkan.html
Ambon - Berita Maluku. Sudah lebih dari 4 bulan terakhir, ratusan siswa/siswi Sekolah Dasar Naskat Rumalusi Teor, Kecamatan Wakate, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, tak mengikuti kegiatan belajar dan mengajar karena pimpinan sekolah dan guru-guru lari meninggalkan tugas ke Ambon.
’’Sudah 4 bulan ini, anak-anak SD Naskat Rumalusi tidak belajar karena kepala sekolah dan guru-guru tidak berada di Teor. Kami cek informasi, ternyata guru-guru ada di Ambon tapi belum kembali hingga saat ini,’’ ungkap Raja Teor Johanis Rumatora kepada Berita Maluku melalui ponselnya langsung dari Teor, Kamis malam (18/9/2014).
Johanis mengungkapkan ketidakdisiplinan guru-guru SD Naskat Rumalusi menyebabkan orangtua siswa membeberkan keresahan mereka kepada dirinya agar mencari solusi, sehingga siswa-siswi SD Naskat Rumalusi bisa kembali mengikuti belajar mengajar dengan normal.
’’Hari Minggu (14/9/2014) itu orangtua siswa datang kepada saya. Mereka bilang mau demo ke Yayasan, tapi saya berupaya menenangkan mereka, dan saya langsung mengontak Dewan Pastoral Stacy Santo Antonius Teor untuk menenangkan para orangtua siswa agar mereka tidak melancarkan demonstrasi,’’ ucap Johanis.
Ketua Dewan Pastoral Stacy Santo Antonius Teor Semuel Rumatora ikut menyesalkan kejadian ini. ’’Saya sangat prihatin dan saya mengerti isi hati para orangtua siswa. Mereka mengeluh kepada saya kenapa di tempat lain anak-anak (siswa-siswi lain) belajar dengan baik dan normal, tapi di SD Naskat Rumalusi tidak’’.
’’Karena kecewa dan kesal orangtua siswa mengancam akan memindahkan anak-anak mereka ke sekolah lain jika kondisi seperti ini masih terus terjadi. Orangtua siswa bilang kalau kondisi kaya begini terus, anak-anak mereka bisa terancam putus sekolah dan tak bisa membekali diri dengan baik untuk mengikuti tes-tes kenaikan kelas,’’ sambungnya.
Semuel berharap ada kearifan pengelola Yayasan Katolik di Maluku untuk menyikapi keprihatinan ratusan anak-anak SD Naskat Rumalusi yang berbulan-bulan tak mengikuti belajar mengajar dengan rutin di kelas.
’’Ini ancaman bagi pihak yayasan jika tak disikapi serius,’’ ingatnya mewanti-wanti. (bm01)
’’Sudah 4 bulan ini, anak-anak SD Naskat Rumalusi tidak belajar karena kepala sekolah dan guru-guru tidak berada di Teor. Kami cek informasi, ternyata guru-guru ada di Ambon tapi belum kembali hingga saat ini,’’ ungkap Raja Teor Johanis Rumatora kepada Berita Maluku melalui ponselnya langsung dari Teor, Kamis malam (18/9/2014).
Johanis mengungkapkan ketidakdisiplinan guru-guru SD Naskat Rumalusi menyebabkan orangtua siswa membeberkan keresahan mereka kepada dirinya agar mencari solusi, sehingga siswa-siswi SD Naskat Rumalusi bisa kembali mengikuti belajar mengajar dengan normal.
’’Hari Minggu (14/9/2014) itu orangtua siswa datang kepada saya. Mereka bilang mau demo ke Yayasan, tapi saya berupaya menenangkan mereka, dan saya langsung mengontak Dewan Pastoral Stacy Santo Antonius Teor untuk menenangkan para orangtua siswa agar mereka tidak melancarkan demonstrasi,’’ ucap Johanis.
Ketua Dewan Pastoral Stacy Santo Antonius Teor Semuel Rumatora ikut menyesalkan kejadian ini. ’’Saya sangat prihatin dan saya mengerti isi hati para orangtua siswa. Mereka mengeluh kepada saya kenapa di tempat lain anak-anak (siswa-siswi lain) belajar dengan baik dan normal, tapi di SD Naskat Rumalusi tidak’’.
’’Karena kecewa dan kesal orangtua siswa mengancam akan memindahkan anak-anak mereka ke sekolah lain jika kondisi seperti ini masih terus terjadi. Orangtua siswa bilang kalau kondisi kaya begini terus, anak-anak mereka bisa terancam putus sekolah dan tak bisa membekali diri dengan baik untuk mengikuti tes-tes kenaikan kelas,’’ sambungnya.
Semuel berharap ada kearifan pengelola Yayasan Katolik di Maluku untuk menyikapi keprihatinan ratusan anak-anak SD Naskat Rumalusi yang berbulan-bulan tak mengikuti belajar mengajar dengan rutin di kelas.
’’Ini ancaman bagi pihak yayasan jika tak disikapi serius,’’ ingatnya mewanti-wanti. (bm01)