1 Oktober, Penertiban Angkot Liar di Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2014/09/1-oktober-penertiban-angkot-liar-di.html
Ambon - Berita Maluku. Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Perhubungan setempat akan menertibkan angkutan kota liar yang selama ini beroperasi. Kepala Dinas Perhubungan Ambon, Pieter Saimima menjelaskan berdasarkan data terbaru pihaknya kini terdapat sedikitnya 1.382 angkot, yang terdaftar, melakukan operasional di Ambon.
’’Karena itu akan dilakukan registrasi ulang kepada seluruh angkot di Ambon untuk mengetahui jumlah angkot yang beroperasi,’’ kata Saimimima kepada pers di Balai Kota Ambon, Rabu (10/9/2014).
’’Tujuan registrasi ulang untuk menata kembali izin trayek bagi angkot yang selama ini melakukan operasional di Ambon. Sesuai data ada 1.382 angkot yang beroperasi, tapi kenyataan yang beroperasi lebih dari 2000 angkot’’.
Saimima menegaskan registrasi ulang dirasakan penting agar pihak Dishub dapat mengetahui dengan jelas jumlah angkot yang beroperasi di Ambon.
’’Saya ingin mengetahui dengan pasti jumlah angkot yang melakukan operasional di Ambon. Saya sarankan pemilik angkot segera melaporkan angkotnya ke Dishub Ambon untuk diregistrasi ulang. Sebab, kenyataannya banyak angkot yang beroperasi dengan izin, tapi ada juga angkot yang beroperasi dengan menggunakan izin tidak jelas’’.
’’Kita akan melakukan tindakan tegas bagi pemilik angkot yang tidak melakukan registrasi ulang. Kita akan melakukan swiping dan kalau dalam swiping ada pemilik angkot yang tidak melakukan registrasi ulang, izin trayek akan kita cabut, sehingga tidak melakukan operasional selama 6 bulan’’.
Saimima memberikan batas waktu registrasi ulang sampai pada 30 September 2014.
’’Kita berikan waktu 30 September karena tanggal 1 Oktober akan dilakukan penertiban terhadap angkot tak miliki izin trayek di mana selama ini Pemkot Ambon menetapkan pembuatan izin trayek sebesar Rp 300 ribu bukan, Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.(ev/mg-bm015)
’’Karena itu akan dilakukan registrasi ulang kepada seluruh angkot di Ambon untuk mengetahui jumlah angkot yang beroperasi,’’ kata Saimimima kepada pers di Balai Kota Ambon, Rabu (10/9/2014).
’’Tujuan registrasi ulang untuk menata kembali izin trayek bagi angkot yang selama ini melakukan operasional di Ambon. Sesuai data ada 1.382 angkot yang beroperasi, tapi kenyataan yang beroperasi lebih dari 2000 angkot’’.
Saimima menegaskan registrasi ulang dirasakan penting agar pihak Dishub dapat mengetahui dengan jelas jumlah angkot yang beroperasi di Ambon.
’’Saya ingin mengetahui dengan pasti jumlah angkot yang melakukan operasional di Ambon. Saya sarankan pemilik angkot segera melaporkan angkotnya ke Dishub Ambon untuk diregistrasi ulang. Sebab, kenyataannya banyak angkot yang beroperasi dengan izin, tapi ada juga angkot yang beroperasi dengan menggunakan izin tidak jelas’’.
’’Kita akan melakukan tindakan tegas bagi pemilik angkot yang tidak melakukan registrasi ulang. Kita akan melakukan swiping dan kalau dalam swiping ada pemilik angkot yang tidak melakukan registrasi ulang, izin trayek akan kita cabut, sehingga tidak melakukan operasional selama 6 bulan’’.
Saimima memberikan batas waktu registrasi ulang sampai pada 30 September 2014.
’’Kita berikan waktu 30 September karena tanggal 1 Oktober akan dilakukan penertiban terhadap angkot tak miliki izin trayek di mana selama ini Pemkot Ambon menetapkan pembuatan izin trayek sebesar Rp 300 ribu bukan, Rp 10 juta sampai Rp 20 juta.(ev/mg-bm015)