Warga Pulau Dai MBD Sulit Dapatkan Pelayanan Kesehatan | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Warga Pulau Dai MBD Sulit Dapatkan Pelayanan Kesehatan

Tiakur - Berita Maluku. Meskipun pemerintah telah menggalakan program pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat secara luas di tanah air namun kenyataannya selalu memunculkan keluhan.

Di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) misalnya, luasnya wilayah kabupaten ini – yang terdiri dari pulau-pulau kecil menjadi kendala bagi pelayan kesehatan kepada masyarakat.

Seperti beberapa desa yang mendiami Pulau Dai, Kecamatan Babar Barat, MBD hingga kini sulit mendapatkan pelayanan kesehatan secara normal sebagaimana yang diprogramkan pemerintah.
Bagaimana tidak, prasarana fisik sudah dibangun untuk melayani kesehatan masyarakat berupa bangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), sayangnya sudah sekian tahun sarana kesehatan ini tidak terisi satu tenaga medis dari Puskesmas maupun Dinas Kesehatan MBD sehingga masyarakat hanya bisa pasrah menunggu maut bila diserang penyakit.

Pdt. Lethulur, salah satu penduduk Pulau Dai ketika menghubungi media ini, Rabu (27/8) mengaku kesal terhadap pihak Puskesmas Tepa. Pasalnya, sebagai puskesmas induk yang membawahi Pustu dan Poskesdes Pulau Dai dinilai tidak bertanggung jawab untuk menempatkan sejumlah tenaga medis di wilayah tersebut.

Menurut Lethulur, Puskesmas Tepa yang dipimpin Heri Etiwiory dinilai kurang peduli terhadap pelayanan kesehatan masyarakat Pulau Dai sehingga warga di sana rentan terserang berbagai penyakit.

Mewakili warga Pulau Dai, pihaknya sudah berupaya mendatangi puskesmas induk bahkan berkoordinasi dengan pihak puskesmas tersebut untuk bisa menyikapi kekosongan tenaga medis di Pulau Dai untuk melayani kesehatan masyarakat, akan tetapi hingga kini belum ditindaklanjuti.

“Saya mencontohkan, desa Hertuti, desa Sinairusi dan desa Lewah hingga kini tak ada tenaga medis ditempatkan di sana, akibatnya saat warga terserang penyakit seperti malaria dan diare dan penyakit lainnya, tak ada penanganan dari petugas kesehatan. Ini yang kita sesalkan,” kata tokoh agama ini.

Lethulur berharap, Pemerintah Kabupaten MBD dalam hal ini Dinas Kesehatan setempat bisa menyikapi persoalan kesulitan penempatan tenaga kesehatan ini, sehingga warga Pulau Dai bisa terselamatkan dari serangan penyakit dan lainnya.

Selain itu, dirinya meminta agar adanya pasokan obat-obatan untuk Pustu dan Poskesdes sehingga bisa mempermudah penanganan kesehatan, bila perlu menyediakan sarana Pusling laut (Puskesmas keliling) untuk melayani kesehatan masyarakat yang mendiami pulau – pulau terpencil karena sarana ini dinilai cukup penting untuk mobilisasi di laut.

“Kita butuh sarana ini sehingga bila ada masyarakat terserang penyakit menular dan lainya mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara dini. Jadi bila tidak ada transportasi laut maka kita tinggal menunggu keputusan Tuhan,” ujar Pdt. Lethulur. (GL/e)
Kesehatan 4808851166124409
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks