Upaya Nelson Lethulur Perjuangkan Kasus Penganiayaan Dirinya Hanya Gertak Sambal?
http://www.beritamalukuonline.com/2014/08/upaya-nelson-lethulur-perjuangkan-kasus.html?m=0
Ambon - Berita Maluku. Upaya Nelson Lethulur, Sekretaris Parliament Watch Indonesia (PWI) Maluku, untuk memproses kasus penganiayaan yang dialaminya ke ranah hukum bakal hanya gertak sambal atau isapan jempol belaka. Mengapa begitu? Sebab, datang yang berhasil dihimpun Berita Maluku, Rabu (6/8/2014), Nelson mulai kendur dengan perjuangannya karena telah duduk bersama dengan sejumlah pejabat teras PDIP Perjuangan Maluku.
Sebagaimana dilaporkan, Rabu petang sekira pukul 16.30 WIT, Nelson kedapatan pers tampak mesra dengan sejumlah fungsionaris DPD PDIP Maluku, antara lain Lucky Wattimury, James Timisella, dan sejumlah kader dan simpatisan PDIP Perjuangan Maluku di Café Joas Baru, Jalan Said Perintah Ambon.
Sementara itu, Edy Lasol, salah satu aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Maluku menyesalkan insiden pemukulan yang menimpa Letluhur.
Meski begitu, Lasol menyebutkan kasus itu tak akan terjadi jika dalam pernyataan di media massa Lethulur tidak mengeluarkan kalimat-kalimat di media massa yang intinya tak beretika yang akhirnya merugikan pihak dan keluarga dekat Bupati MBD Barnabas Nataniel Orno.
’’Pak Abas (Barnabas Nataniel Orno) itu kan pejabat publik. Kalau mau kasih pendapat ya yang sopan dan yang beretika, bukan malah undang adu fisik dan adu mulut, itu kan tidak pantas,’’ kecamnya. (bm 07/bm12/bm06/bm08)
Sebagaimana dilaporkan, Rabu petang sekira pukul 16.30 WIT, Nelson kedapatan pers tampak mesra dengan sejumlah fungsionaris DPD PDIP Maluku, antara lain Lucky Wattimury, James Timisella, dan sejumlah kader dan simpatisan PDIP Perjuangan Maluku di Café Joas Baru, Jalan Said Perintah Ambon.
Sementara itu, Edy Lasol, salah satu aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Maluku menyesalkan insiden pemukulan yang menimpa Letluhur.
Meski begitu, Lasol menyebutkan kasus itu tak akan terjadi jika dalam pernyataan di media massa Lethulur tidak mengeluarkan kalimat-kalimat di media massa yang intinya tak beretika yang akhirnya merugikan pihak dan keluarga dekat Bupati MBD Barnabas Nataniel Orno.
’’Pak Abas (Barnabas Nataniel Orno) itu kan pejabat publik. Kalau mau kasih pendapat ya yang sopan dan yang beretika, bukan malah undang adu fisik dan adu mulut, itu kan tidak pantas,’’ kecamnya. (bm 07/bm12/bm06/bm08)