Tolak Penertiban Satpol PP, Pedagang Bensin Eceran Ancam Bunuh Wali Kota Ambon | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Tolak Penertiban Satpol PP, Pedagang Bensin Eceran Ancam Bunuh Wali Kota Ambon

Ambon - Berita Maluku. Penertiban pedagang bensin eceran di sepanjang jalan Tulukabessy dan Jalan Rijali kawasan Mardika, Kecamatan Sirimau, Ambon, Maluku, nyaris ricuh. Puluhan pedagang bensin yang berjualan di atas trotoar mengamuk dan menolak untuk ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Ambon, Rabu (20/8/2014) sekira pukul 09.00 WIT hingga pukul 11.00 WIT.

Pedagang bensin eceran menolak untuk dipindahkan ke atas trotoar sepanjang sungai Wae Tomu tepatnya lokasi jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maluku menuju terminal Mardika, Ambon.
Tak hanya mengeluarkan ancaman penolakkan, para pedagang bensin eceran juga mengancam membunuh Wali Kota Ambon Richad Louhenapessy. Para pedagang mengancam akan mencegat mobil dinas orang nomor satu kota Ambon jika melewati jalan Tulukabessy.

’’Kalau pak wali kota punya mobil lewat jalan ini, katong akan lempar, katong hadang, dan katong akan bakar,’’ teriak pedagang menebar ancaman.

Para pedagang juga mencaci maki wali kota Ambon. ’’Kalau tadi tidak ada polisi, katong akan bikin kacau,’’ teriak mereka.

Kepada petugas penertiban para pedagang mengaku menyesal menyesal memilih Richard Louhenapessy sebagai Wali Kota Ambon periode 2011/16 mendatang.

’’Lebih baik Wali Kota (Kol purn Johanes Sudiyono dan Pak Dicky (Alm) Wattimena (yang memerintah dalam kurun waktu tahun 1986 hingga 1991. Wali Kota sekarang paling parah, lupa janji untuk rakyat kecil,’’ kecam mereka.

Tak puas mengancam, para pedagang bensin eceran juga memalang jalan raya dengan kayu-kayu sisa dari penertiban tersebut, sehingga memicu kemacetan di jalan Tulukabessy.

Untuk diketahui, awalnya para pedagang bensin eceran diberikan bantuan gerobak bensin oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon untuk melakukan aktivitas jual beli bensin eceran di atas trotoar jalan Tulukabessy dan Rijali. Namun, seiring kebijakan Pemkot membenahi kota ini, para pedagang bensin eceran juga tak luput dari penertiban.

Mereka menolak tawaran Pemkot Ambon karena lokasi alternative yang disiapkan tak strategis. Namun, aksi mogok pedagang tidak berlangsung lama karena ada aparat kepolisian yang turut membekap jalannya penertiban.

Ketua Tim Penertiban Kota Ambon yang juga Asisten I Pemkot Ambon Jopie Tepalawatin mengakui, pihaknya telah melakukan sosialiasi berupa pemberian surat resmi secara tertulis kepada pedagang sebelum penertiban.

’’Pedagang bensin eceran kita arahkan untuk menempati trotoar sepanjang jembatan Dinas PU Provinsi Maluku, sehingga kota ini tidak lagi semrawut. Namun, sampai saat ini masih ada pedagang yang tidak hiraukan permintaan Pemkot. Makanya kita tertibkan. Dan penertiban yang dilakukan Tim Penertiban Kota Ambon akan berlangsung secara terus menerus supaya Ambon terlihat manise dan tidak terlihat kumuh dan semrawut’’.

’’Kita tertibkan bukan saja pada saat ini. Namun, kita akan tertibkan semua hal yang dianggap menganggu ketertiban umum. Penertiban dan penataan kota dilakukan dalam rangka menyambut event-event nasional yang berlangsung di Ambon pada akhir tahun 2014 maupun 2015 mendatang, seperti lomba Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi ) tingkat Kota dan Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi),’’ pungkas Tepalawatin beralasan. (ev/mg-bm015)
Utama 4550912145187750161
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks