Seith - Negeri Lima Membara, 4 Warga Meregang Nyawa, 20 Unit Rumah Dilalap Api | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Seith - Negeri Lima Membara, 4 Warga Meregang Nyawa, 20 Unit Rumah Dilalap Api

Ambon - Berita Maluku. Meski ancaman benih-benih konflik saat pawai Takbiran menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah di kota Ambon, Maluku, Minggu malam (28/7/2014) sukses dicegah dan diblokade aparat kepolisian dibeking personel-personel TNI. Namun, bentrok antarwarga di hari kedua Lebaran, 29 Juli 2014, di Pulau Ambon, persisnya di negeri bertetangga Seith dan Negeri Lima kian tak terhindarkan.

Bentrokkan itu dipicu perkelian pemuda kedua negeri bertetangga di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, pada saat Lebaran kedua yang sempat berlangsung hingga Kamis malam (31/7).

Akibat bentrokkan tersebut sedikitnya empat warga meregang nyawa. Keempat warga yang tewas masing-masing Dudek Selly (Negeri Lima), Kaimudin Soulissa (Negeri Lima), Yulid Suneth (Negeri Lima) dan Said Mony (Seith).

Insiden itu juga mengakibatkan lebih kurang 20an unit rumah di kedua negeri hangus terbakar.

Perkelahian pemuda kedua negeri berbuntut pada baku lempar hingga Kamis petang sekira pukul 15.00 WIT. Situasi keamanan di kedua negeri berangsur-angsur pulih menyusul penempatan aparat Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease.

Kepala Polres Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Bintang AKBP I Dewa Putut Alit Bintang Juliana belum ingin berkomentar panjang lebar menyangkut bentrokkan tersebut.

Dia hanya berkata ’’Sabar ya, nanti saya jelaskan’’.

Kejadian pada Selasa terjadi sekira pukul 18.30 WIT diawali saat tiga warga Seith masing-masing Qadafie Huapea (25), Rais Talla (25) dan Usman Talla (45) melintasi Negeri Lima.

Entah mengapa ketiga warga Seith ini kemudian terlibat baku pukul dengan dua warga Negeri Lima masing-masing Suparman Masii alias Sugen (26) dan Isra Mahulauw (27).

Setelah perkelahian itu, mereka kembali ke negeri masing-masing. Namun, setelah perkelian itu, datang sejumlah pemuda dan warga Seith ke Pemerintah Negeri Lima untuk meminta pertanggungjawaban dan klarifikasi atas kasus pemukulan warga mereka.

Pemerintah Negeri Lima mengabulkan permintaan pemuda dan warga Seith dan berupaya mencari kedua warganya yang terlibat baku pukul. Namun, saat kedua pelaku diamankan Pemerintah Negeri Lima, sekumpulan pemuda dan warga Seith dan mencoba main hakim sendiri dengan menganiaya kedua tertuduh.

Ketegangan akhirnya menyelimuti kedua negeri meski upaya perdamaian telah ditempuh pemuka masyarakat setempat. Emosi warga sempat terkontrol untuk beberapa saat. Namun, entah mengapa konflik kembali pecah pada Kamis petang.

DUGAAN KETERLIBATAN OKNUM BABINSA

Informasi yang diperoleh Berita Maluku, Jumat (1/8/2014), insiden Kamis petang itu juga ikut dipicu aksi tak fair oknum anggota Badan Pembinaan Masyarakat (Babinsa) berinsial ST yang juga warga Seith.

Beberapa warga Negeri Lima menuding saat kedua kelompok massa memilih mundur, ada letusan senjata api dari oknum Babinsa yang menembusi badan para korban. Mereka meminta Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVI/Pattimura segera mengusut dugaan keterlibatan oknum Babinsa berinsial ST. (bm 12/bm07/bm03/bm015)
Utama 377194438363153763
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks