Pengangkatan Pengawas Sekolah Kecamatan Sirimau Tak Pertimbangkan Moralitas Figur
http://www.beritamalukuonline.com/2014/08/pengangkatan-pengawas-sekolah-kecamatan.html?m=0
Disdikpora Ambon Diminta Evaluasi Pengangkatan Linda Siahaan
Ambon - Berita Maluku. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kota Ambon Benjamin Kainama dimintakan mengevaluasi pengangkatan LS sebagai Pengawas Sekolah di Kecamatan Sirimau, Ambon, Maluku.
Sekadar diketahui LS merupakan mantan Kepala Sekolah Dasar (SD) Xaverius Ambon dan Kepala SD Negeri 15 Ambon.
’’Kami minta Pak wali kota (Richard Louhenapessy) dan Kepala Disdikpora Ambon (Benjamin Kainama) meninjau kembali Surat Keputusan pengangkatan Nyonya LS sebagai Pengawas Sekolah di Sirimau. Sebab, bagaimana mungkin orang yang tidak jujur, pernah berbuat salah diangkat jadi Pengawas Sekolah. Mau di bawah ke mana dunia pendidikan di Ambon dan Maluku kalau pengawas pendidikannya orang yang pernah menyalahgunakan dana Bantuan Operasional Sekolah,’’ desak Laurens Atuany, S.Pd, pemerhati pendidikan Maluku kepada Berita Maluku, Jumat (1/8/2014).
Menurut Laurens, pengangkatan seorang pejabat atau pengawas sekolah tidak saja mempertimbangkan kualitas dan kepangkatan, tapi yang lebih penting moralitas atau integritas figur yang diangkat.
’’Seorang pengawas sekolah minimal harus dipilih dari guru-guru berpotensi, berpengalaman, bermoral baik dan tidak pernah berbuat pelanggaran disiplin sebagai Pegawai Negeri Sipil. Celakanya kalau pengawas sekolah yang diangkat diketahui pernah menyalahgunakan dana BOS selama menjabat kepala sekolah,’’ tuturnya.
Yang membuat heran Laurens, meski LS pernah menyalahgunakan dana BOS dan tak pernah dapat dipertanggungjawabkannya selama menjabat Kepala SD Xaverius dan SD Negeri 15 Ambon, namun yang bersangkutan tiba-tiba diangkat sebagai pengawas sekolah di Kecamatan Sirimau.
’’Hancur sudah dunia pendidikan Ambon kalau pengawas sekolah saja diangkat tanpa mempertimbangkan moralitas figur. Berdasarkan SK Pengangkatan, LS diangkat menjadi guru bantu pada SD Negeri 2 Sirimau. Meski LS belum pernah bertugas sebagai guru bantu, tiba-tiba muncul SK sebagai pengawas sekolah,’’ kritiknya.
Diungkapkan Laurens, Wali Kota Richard Louhenapessy dalam setiap pertemuan dengan guru-guru maupun praktisi pendidikan kerap menekankan pada mutu (kualitas) siswa. Sejurus dengan itu, dibutuhkan pengawas sekolah yang berkualitas, bervisi jelas dan bermoral baik.
’’Tapi mana mungkin siswa berkualitas kalau pengawas sekolah yang diangkat pernah berbuat salah,’’kecamnya. Sayangnya Kepala Disdikpora Ambon Benjamin Kainama belum berhasil dikonfirmasi menyangkut keberatan pemerhati pendidikan atas pengangkatan LS sebagai pengawas sekolah di Sirimau. (bm 012/bm 03)
Sekadar diketahui LS merupakan mantan Kepala Sekolah Dasar (SD) Xaverius Ambon dan Kepala SD Negeri 15 Ambon.
’’Kami minta Pak wali kota (Richard Louhenapessy) dan Kepala Disdikpora Ambon (Benjamin Kainama) meninjau kembali Surat Keputusan pengangkatan Nyonya LS sebagai Pengawas Sekolah di Sirimau. Sebab, bagaimana mungkin orang yang tidak jujur, pernah berbuat salah diangkat jadi Pengawas Sekolah. Mau di bawah ke mana dunia pendidikan di Ambon dan Maluku kalau pengawas pendidikannya orang yang pernah menyalahgunakan dana Bantuan Operasional Sekolah,’’ desak Laurens Atuany, S.Pd, pemerhati pendidikan Maluku kepada Berita Maluku, Jumat (1/8/2014).
Menurut Laurens, pengangkatan seorang pejabat atau pengawas sekolah tidak saja mempertimbangkan kualitas dan kepangkatan, tapi yang lebih penting moralitas atau integritas figur yang diangkat.
’’Seorang pengawas sekolah minimal harus dipilih dari guru-guru berpotensi, berpengalaman, bermoral baik dan tidak pernah berbuat pelanggaran disiplin sebagai Pegawai Negeri Sipil. Celakanya kalau pengawas sekolah yang diangkat diketahui pernah menyalahgunakan dana BOS selama menjabat kepala sekolah,’’ tuturnya.
Yang membuat heran Laurens, meski LS pernah menyalahgunakan dana BOS dan tak pernah dapat dipertanggungjawabkannya selama menjabat Kepala SD Xaverius dan SD Negeri 15 Ambon, namun yang bersangkutan tiba-tiba diangkat sebagai pengawas sekolah di Kecamatan Sirimau.
’’Hancur sudah dunia pendidikan Ambon kalau pengawas sekolah saja diangkat tanpa mempertimbangkan moralitas figur. Berdasarkan SK Pengangkatan, LS diangkat menjadi guru bantu pada SD Negeri 2 Sirimau. Meski LS belum pernah bertugas sebagai guru bantu, tiba-tiba muncul SK sebagai pengawas sekolah,’’ kritiknya.
Diungkapkan Laurens, Wali Kota Richard Louhenapessy dalam setiap pertemuan dengan guru-guru maupun praktisi pendidikan kerap menekankan pada mutu (kualitas) siswa. Sejurus dengan itu, dibutuhkan pengawas sekolah yang berkualitas, bervisi jelas dan bermoral baik.
’’Tapi mana mungkin siswa berkualitas kalau pengawas sekolah yang diangkat pernah berbuat salah,’’kecamnya. Sayangnya Kepala Disdikpora Ambon Benjamin Kainama belum berhasil dikonfirmasi menyangkut keberatan pemerhati pendidikan atas pengangkatan LS sebagai pengawas sekolah di Sirimau. (bm 012/bm 03)
