Nelson Picauly Beralibi tak di TKP Saat Nelson Lethulur Dipukul OTK ’Suruhan’ Adik Kandung Bupati MBD

Ambon - Berita Maluku. Diberitakan ikut hadir di rumah kopi tradisi Joas, Jalan Said Perintah Ambon, Jumat (25/7/2014) lalu, Nelson Picauly beralibi bahwa dirinya tak berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat mantan fungsionaris DPD KNPI Maluku Nelson Lethulur dipukuli orang tak dikenal (OTK) yang diduga merupakan orang suruhan Francois ’Aleka’ Orno, adik kandung Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Barnabas Nataniel Orno (BNO), yang juga anggota DPRD Maluku dari Fraksi PDI Perjuangan periode 2009/14 dan 2014/19 mendatang.

’’Saya baru baca berita di Balagu.Com yang informasinya diunggah dari Berita Maluku.Com, Selasa malam (5/8) kalau saya disebut ada di TKP saat saudara Nelson Lethulur dipukuli OTK. Padahal, waktu kejadian itu saya sudah naik kapal Kelimutu dari Ambon menuju Saumlaki (ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat) untuk melaksanakan tugas sebagai Pegawai Pemerintah Kabupaten MTB,’’ dalih Picauly kepada Berita Maluku, Selasa malam.

Diakui Picauly, memang sewaktu kejadian itu ada saudaranya, Benjamin Picauly, dosen Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon, tetapi saudaranya itu tak ikut-ikutan memukul Letluhur. ’’Saya ini abdi negara. Mana mungkin saya lakukan perbuatan tak beretika di muka umum seperti itu,’’ tegasnya buru-buru mematikan ponselnya.

Sebagaimana diberitakan, Nelson Lethulur dipukuli OTK yang masih dalam pengejaran aparat Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease hingga saat ini menyusul pernyataan calon anggota legislatif Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) daerah pemilihan MTB-MBD yang meminta aparat penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku segera menangkap dan memenjarakan Bupati Orno atas dugaan kasus korupsi penyalahgunaan Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) MBD tahun anggaran 2012/13 di sejumlah media cetak lokal di Ambon, Kamis (24/7) lalu.

Kuat dugaan Lethulur dipukuli OTK suruhan Aleka Orno, adik kandung BNO, terkait pernyataan Sekretaris Parliament Watch Indonesia (PWI) Maluku yang mengundang penguasa di Kabupaten MBD adu mulut dan adu fisik (baku pukul) jika tak puas menerima kritikannya. (bm01/bm12/bm07/bm06/bm05)