Maritje Tuamely Menilai Kepsek SMKN 5 Ambon Ibarat Mau Bunuh Diri, tapi Takut Mati | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Maritje Tuamely Menilai Kepsek SMKN 5 Ambon Ibarat Mau Bunuh Diri, tapi Takut Mati

Ambon - Berita Maluku. Maritje Tuamely, 54, orangtua Herlin Kuhuwael, siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Ambon yang dipecat tanpa melalui surat resmi pada 5 Agustus 2014 menyatakan akan menggerahkan kekuatan sejumlah aktivis untuk berunjuk rasa di Balai Kota Ambon jika laporannya tak jua disikapi serius Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru dan Wali Kota Richard Louhenapessy.

’’Saya sudah berkoordinasi dengan sejumlah aktivis, dan mereka mengaku siap membela kepentingan saya (untuk demonstrasi) jika dibutuhkan setiap saat,’’ tegas Maritje Tuamely kepada Berita Maluku.Com di Café Joas Baru, Jalan Said Perintah Ambon, Rabu (27/8/2014).

Maritje beralasan dirinya ingin mendesak Pemkot Ambon secepatnya menuntaskan kasus pemecatan anaknya tanpa SK, sebab ditengarai hubungan harmonis di antara Kepala SMK Negeri 5 Ambon Elsina Aunalala dengan beberapa pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) kota Ambon sudah lama terjalin apik.

’’Saya dengar cerita pernah ada 15 guru yang melaporkan kasus Kepsek SMK Negeri 5 Ambon, tapi sampai saat ini tak pernah diindahkan laporan itu. Dalam pertemuan dengan guru-guru di SMK Negeri 5 Ambon, saudari Elsina (Aunalala) diduga sering mengucapkan pernyataan, bahwa yang bersangkutan disegani pejabat Dinas Pendidikan Kota Ambon dan dinas harus tunduk kepadanya. Ini patut dipertanyakan, ada apa di balik semua ini. Memangnya Kepsek SMK Negeri 5 Ambon itu Tuhan, sehingga pejabat takut sama dia,’’ protes anggota persatuan istri-istri Bhayangkari Maluku.

Maritje memang begitu trauma dengan Kepala BKD Ambon Benjamin Selanno, Kepala Disdikpora Ambon Benjamin Kainama, Sekkot Ambon Anthony Gustav Latuheru dan Wali Kota Richard Louhenapessy karena dirinya pernah bersitegang dengan pejabat-pejabat penting kota Ambon itu menyusul tuntutan pembayaran gaji lebih kurang 16 bulan yang harus diterimanya setelah gagal lolos sebagai anggota DPRD Ambon dalam pemilu legislatif tahun 2009 silam.

Kini, Maritje kembali terbelit persoalan pelik menyangkut pemecatan anaknya tanpa melalui surat resmi oleh Kepala SMK Negeri Ambon. Pensiunan guru Sekolah Dasar Nania ini mengaku sudah menyampaikan laporan tertulis ke Kepala BKD Ambon pada 26 Agustus 2014. Maritje balik menyerang Aunalala.

’’Kepsek SMK Negeri 5 Ambon itu ibarat mau bunuh diri, tapi takut mati. Dia kan kasih pecat sendiri, waktu itu dia sendiri yang panggil anak saya dan rekan siswanya (Sjafrudin) ke ruangan kerjanya pada 5 Agustus lalu karena anak saya dan rekannya itu tak masuk sekolah pada 4 Agustus atau sehari sebelum pemecatan itu. Setelah dikonfirmasi wartawan, dia berkelit bahwa saat ini lagi dinas di luar daerah sehingga belum menandatangani SK pemecatan. Jangan jadi pengecut setelah pecat anak orang tanpa prosedur,’’ kritik wanita asal Rumahkai.

Di kesempatan yang sama, Herlin Kuhuwael mengisahkan saat pemanggilan dirinya ke ruangan Kepsek SMKN Negeri 5 Ambon juga ikut disaksikan sejumlah guru. Bahkan ada dua guru bermarga Marasabessy dan Bahasoan yang meminta Kepsek SMK Negeri 5 Ambon untuk memberikan SK pemecatan atau memanggil orangtua dari siswa bersangkutan.

’’Waktu beta dengan teman dipanggil ibu Kepsek, ada beberapa guru yang saksikan dan dengar perkataan Kepsek. Ada ibu Wattimena (guru BP), ibu Titahena, ibu Tasane, ibu Marasabessy, dan ibu Bahasoan. Waktu beta deng teman menghadap katong baku malawang dengan Kepsek, dan ada saran dari ibu Marasabessy dan ibu Bahasoan agar ibu Kepsek panggil katong pung orangtua, tapi ibu Kepsek seng mau. Biar katong minta, tapi antua seng mau kasih surat,’’ tutur Herlin.

Kepala SMK Negeri 5 Ambon Elsina Aunalala yang dikonfirmasi media online ini, Selasa (26/8/2014) menampik seluruh tudingan yang dialamatkan Tuamely sebagaimana tertuang dalam sejumlah butir laporan ke BKD Ambon dan Walkot Ambon.

Namun, menyangkut tudingan, bahwa Kepala SMK Negeri 5 Ambon melindungi oknum gurunya yang terlibat hubungan intim dengan pelajar sesama jenis, memutasikan oknum guru bahasa Inggris akibat berpakaian seksi di kelas, mengatakan pejabat Dinas Pendidikan segani dirinya, belum direspons setelah dikonfirmasi, Rabu petang. (ev/mg bm 015/bm03/bm01)
Pendidikan 7614841186848252084
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks