FKPI Maluku Tolak ISIS
http://www.beritamalukuonline.com/2014/08/fkpi-maluku-tolak-isis.html?m=0
Ilustrasi |
ISIS juga dikhabarkan merupakan buatan Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS) dan Israel (sesuai laporan kontraktor CIA Edward Snowden), untuk memecah belah persatuan dan kesatuan umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Apalagi, bagi Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, praktis kehadiran ISIS dinilai sangat membahayakan karena mereka tergolong kelompok radikal yang lebih ganas dari jaringan teroris sebelumnya, Al-Qaeda.
Arus penolakkan terhadap ISIS masih terus mengalir di mana-mana. Di kota Ambon, Maluku, penolakkan serupa juga dikobarkan Forum Komunikasi Pemuda Islam Maluku (FKPIM).
Menggandeng perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) perguruan tinggi Islam dan unsur Remaja Masjid (Remas) di Ambon dan sekitarnya, FKPIM dengan tegas menolak keberadaan ISIS di Bumi Raja-raja, sebutan Maluku di zaman kedatangan bangsa Arab (jazirah Al-Mulk).
’’ISIS itu tidak sejalan dengan ajaran Islam. Sebab, Islam itu agama yang ’rahmatan lil’alamin.
Islam itu agama yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang universal,’’ tegas Ketua FKPI Maluku Syamsul Notanubun dalam pidatonya saat Deklarasi Penolakan ISIS di Aula Kantor Balai Perikanan Maluku di Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Sabtu (16/8/2014).
Menurut Notanubun, Islam merupakan agama terakhir yang diturunkan Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW untuk melengkapi agama-agama sebelumnya, dan Islam menjadi agama yang membawa rahmat bagi alam semesta, baik kepada manusia, tumbuh-tumbuhan, maupun makluk ciptaan Allah lainnya.
’’Islam itu tidak identik dengan kekerasan, teror, bahkan Islam bukan teroris. ISIS hadir dengan aksi-aksi kekerasan, pembunuhan di mana-mana, terutama di Irak dan Syria. Dan kehadiran ISIS ini sangat berbahaya bagi Negara kita yang menganut Pancasila (khususnya sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa) dan juga bagi orang Maluku yang memegang teguh semangat persaudaraan. Bagi Maluku yang merupakan daerah bekas konflik, kehadiran ISIS ini patut diwaspadai bersama,’’ jelasnya mengingatkan.
Untuk menolak kehadiran ISIS di Maluku, lanjut Notanubun, pihaknya tak hanya menggendang BEM dan Remas di seluruh wilayah ini, tapi pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Pemuda Gereja (Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku) dan pemuda agama-agama lain untuk mengikrarkan sikap serupa karena ancaman kehadiran ISIS yang mulai meresahkan masyarakat belakangan ini.
’’Kami dari FKPI Maluku akan menggelar deklrasi ini di 11 kabupaten dan kota di Maluku. Kami sudah data ada lebih dari 3000an anggota Remas. Setelah deklarasi hari ini, kita akan membicarakan aksi lanjutan dengan pemuda Gereja dan komponen pemuda agama lain untuk sama-sama menolak gerakan ISIS di Bumi Raja-raja,’’ tekadnya.
Ustad Slamet Divinibun dalam khotbahnya mengatakan ISIS masuk gerakan berbahaya karena kelompok radikal ini tak hanya membunuh umat Islam di Irak dan Syria, tapi juga membunuh umat beragama yang lain di dua Negara itu.
’’Gerakan ISIS itu bertentangan dengan Aqidah Islam, sebab Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan dan jin, apalagi sesama manusia. Orang yang sedang sembahyang saja ditembakki dan dibunuh. Ajaran agama apa itu. Baik Alkitab, Zabur maupun Alqur’an tidak mengajarkan hal demikian,’’ paparnya berapi-api.
Melanjutkan ajaran Nabi Muhammad SAW, Divinubun menyatakan jihad yang paling utama adalah berperang melawan hawa nafsu.
’’Dalam Islam, haram hukumnya bagi orang Islam untuk membunuh orang-orang yang se-aqidah’’. Diakui Divinubun, orang Ambon sangat mudah terpancing dan cepat tersulut emosinya.
Kehadiran ISIS di Maluku sangat bersinergi dengan karakter orang Ambon, sehingga perlu langkah antisipasi.
’’Untuk itu, jangan kita mudah terpancing. Mari kita bahu membahu dengan pihak TNI dan Polri untuk menolak dan membasmi ISIS dari Indonesia, khususnya di Maluku. Sebab, komitmen menolak ISIS bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri, tapi tanggung jawab seluruh anak bangsa, termasuk umat Islam, FKPI Maluku, Remas dan agama-agama lainnya,’’ ungkapnya.Kegiatan itu juga dimeriahkan dengan tarian zamrah. (bm 01)