Walkot: Jangan Biasakan Sebut ’Negeri Adat’ dengan ’Desa’
http://www.beritamalukuonline.com/2014/07/walkot-jangan-biasakan-sebut-negeri.html?m=0
Ambon - Berita Maluku. Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menyebutkan Ambon memiliki beberapa ciri pemerintahan adat yang berbeda dengan daerah lain di Tanah Air.
’’Kalau di Jawa dan tempat lain disebut desa dan kelurahan, tapi di Ambon kita sebut Negeri yang dipimpin Raja. Negeri itu merupakan wilayah teritorial dengan korelasi nilai kultural karena negeri adat memiliki karakter dan ciri yang khusus. Dan Pemerintah Kota Ambon punya kewajiban untuk melestarikan pemerintahan adat ini,’’ ungkap wali kota Louhenapessy di sela-sela Pelantikan Saniri Negeri Lengkap Nusaniwe di Kantor Negeri Nusaniwe, Eri, Selasa (1/7/2014).
Walkot mengakui ,''Kita pernah mengalami masa krisis kultural di mana nilai-nilai pemerintahan terancam hilang di era pemerintahan Orde Baru karena sistem pemerintahannya bersifat sentralistik dan seragam, sehingga yang pimpin negeri-negeri adat dikatakan kepala desa’’.
’’Pada masa reformasi nilai pemerintahan adat menjadi tuntutan bangsa untuk dilestarikan, sehingga kondisi ini dihidupkan lagi di mana identitas kita semakin diakui bangsa dan Negara Indonesia. Karena itu, kita harus menjaga dan memeilihara Saniri Negeri lengkap yang merupakan kultur asli dari masyarakat Ambon,’’ ujar Walkot.
’’Saya selalu bilang jangan biasakan diri Nusaniwe disebut desa karena desa itu bukan Negeri Adat. Karena itu biasakan diri dipanggil Negeri karena ada Raja. Kalau kita sudah biasa memanggil desa, kita akan terdistorsi dengan nilai-nilai pemerintahan lain yang akan berpengaruh terhadap identitas asli kita sendiri,’’ kunci orang nomor satu Ambon Manise ini. (ev/mg-bm015)
’’Kalau di Jawa dan tempat lain disebut desa dan kelurahan, tapi di Ambon kita sebut Negeri yang dipimpin Raja. Negeri itu merupakan wilayah teritorial dengan korelasi nilai kultural karena negeri adat memiliki karakter dan ciri yang khusus. Dan Pemerintah Kota Ambon punya kewajiban untuk melestarikan pemerintahan adat ini,’’ ungkap wali kota Louhenapessy di sela-sela Pelantikan Saniri Negeri Lengkap Nusaniwe di Kantor Negeri Nusaniwe, Eri, Selasa (1/7/2014).
Walkot mengakui ,''Kita pernah mengalami masa krisis kultural di mana nilai-nilai pemerintahan terancam hilang di era pemerintahan Orde Baru karena sistem pemerintahannya bersifat sentralistik dan seragam, sehingga yang pimpin negeri-negeri adat dikatakan kepala desa’’.
’’Pada masa reformasi nilai pemerintahan adat menjadi tuntutan bangsa untuk dilestarikan, sehingga kondisi ini dihidupkan lagi di mana identitas kita semakin diakui bangsa dan Negara Indonesia. Karena itu, kita harus menjaga dan memeilihara Saniri Negeri lengkap yang merupakan kultur asli dari masyarakat Ambon,’’ ujar Walkot.
’’Saya selalu bilang jangan biasakan diri Nusaniwe disebut desa karena desa itu bukan Negeri Adat. Karena itu biasakan diri dipanggil Negeri karena ada Raja. Kalau kita sudah biasa memanggil desa, kita akan terdistorsi dengan nilai-nilai pemerintahan lain yang akan berpengaruh terhadap identitas asli kita sendiri,’’ kunci orang nomor satu Ambon Manise ini. (ev/mg-bm015)