Walkot Harapkan Pasar Tradisional Transit Passo Meningkatkan Perekonomian Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2014/07/walkot-harapkan-pasar-tradisional.html?m=0
Ambon - Berita Maluku. Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy meresmikan penggunaan Pasar tradisional transit Passo, kecamatan Baguala, Kota Ambon, Senin (7/7/2014).
Peresmian pasar transit Passo ini ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Walkot Louhenapessy. Walkot mengatakan untuk beraktivitas di pasar tradisional Passo tidak membutuhkan ijazah atau pendidikan yang tinggi, tetapi yang dibutuhkan adalah modal usaha.
’’Dengan modal usaha, masyarakat atau pedagang dapat mengelola secara baik untuk menambah penghasilan dan menumbuhkan ekonomi masyarakat,’’ ujar Walkot.
’’Pemkot telah menyiapkan seluruh sarana dan prasarana pasar didukung dengan fasilitas pasar yang memadai, bersih dan teratur agar pegadang dan masyarakat dapat melakukan aktivitas secara nyaman tanpa harus berbasah-basahan ketika berada di lokasi yang lama’’.
Walkot mengakui fasilitas di pasar tradisional yang dibangun Pemkot Ambon tidak seimbang dengan kebutuhan pedagang, sehingga masih muncul komplain dari pedagang yang menempati pasar ini. Namun dirinya berjanji akan mengevaluasi kekurangan-kekurangan dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Ambon untuk mencari solusi terbaik agar tidak terjadi gesekan di antara sesama pedagang.
’’Kita akui masih ada komplain dari pegadang untuk tidak dipisahkan antara pasar ikan dan pasar yang menjual sayur-sayuran. Namun perlu ditekankan bahwa tujuan pembangunan pasar Passo untuk pedagang ini dalam rangka peningkatan kualitas pasar dan ekonomi masyarakat. Kalau memang ada kekuarangan yang ditemui di lapangan, kita akan evaluasi dan akan membenahi kekurangannya dalam waktu dekat ini’’.
’’Karena pedagang terdaftar dan dibagi secara merata. Namun yang menjadi persoalan bagi pemkot Ambon adalah tingginya pedagang musiman dari pada pedagang tetap. Pemkot Ambon akan mencari solusi untuk menjawab seluruh kepentingan pedagang di Pasar Passo. Terkait dengan masih adanya aktivitas pedagang di lokasi yang lama yaitu di pasar pohon mangga , kebijakan Pemkot sudah jelas bahwa dalam dua hari ke depan akan ditutup. Kalau memang masih ada pedagang yang melakukan aktivitas di lokasi tersebut, akan ditindak tegas’’.
’’Saya sudah perintahkan Satpol PP untuk membersihkan seluruh lokasi pasar di pohon mangga Passo, dan mereka akan stand by (siaga penuh) di lokasi tersebut untuk mengarahkan pedagang agar semuanya berjualan di pasar yang telah disediakan Pemkot. Kalau masih berjualan lagi, akan ditindak tegas,’’ jelas Walkot.
Pasar Passo ini menyiapkan 62 ruang kios dan 51 los. Anggaran pembangunan gedung pasar Passo 1 dan 2 bersumber dari dana tugas pembantuan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 5.000.000.000. Pasar ini dibangun sejak 24 Juni 2013 hingga 31 Desember 2013. Walkot berharap dengan operasional pasar Passo ini pertumbuhan ekonomi lingkungan dan pertumbuhan ekonomi kota Ambon akan semakin meningkat.
’’Saya harap dengan adanya aktivitas pedagang sayur maupun ikan dan daging di pasar tradisional Passo ada peningkatan ekonomi bagi para pedagang, sekaligus pertumbuhan ekonomi dan pendapatan Kota Ambon semakin meningkat. (ev/mg-bm015)
Peresmian pasar transit Passo ini ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Walkot Louhenapessy. Walkot mengatakan untuk beraktivitas di pasar tradisional Passo tidak membutuhkan ijazah atau pendidikan yang tinggi, tetapi yang dibutuhkan adalah modal usaha.
’’Dengan modal usaha, masyarakat atau pedagang dapat mengelola secara baik untuk menambah penghasilan dan menumbuhkan ekonomi masyarakat,’’ ujar Walkot.
’’Pemkot telah menyiapkan seluruh sarana dan prasarana pasar didukung dengan fasilitas pasar yang memadai, bersih dan teratur agar pegadang dan masyarakat dapat melakukan aktivitas secara nyaman tanpa harus berbasah-basahan ketika berada di lokasi yang lama’’.
Walkot mengakui fasilitas di pasar tradisional yang dibangun Pemkot Ambon tidak seimbang dengan kebutuhan pedagang, sehingga masih muncul komplain dari pedagang yang menempati pasar ini. Namun dirinya berjanji akan mengevaluasi kekurangan-kekurangan dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Ambon untuk mencari solusi terbaik agar tidak terjadi gesekan di antara sesama pedagang.
’’Kita akui masih ada komplain dari pegadang untuk tidak dipisahkan antara pasar ikan dan pasar yang menjual sayur-sayuran. Namun perlu ditekankan bahwa tujuan pembangunan pasar Passo untuk pedagang ini dalam rangka peningkatan kualitas pasar dan ekonomi masyarakat. Kalau memang ada kekuarangan yang ditemui di lapangan, kita akan evaluasi dan akan membenahi kekurangannya dalam waktu dekat ini’’.
’’Karena pedagang terdaftar dan dibagi secara merata. Namun yang menjadi persoalan bagi pemkot Ambon adalah tingginya pedagang musiman dari pada pedagang tetap. Pemkot Ambon akan mencari solusi untuk menjawab seluruh kepentingan pedagang di Pasar Passo. Terkait dengan masih adanya aktivitas pedagang di lokasi yang lama yaitu di pasar pohon mangga , kebijakan Pemkot sudah jelas bahwa dalam dua hari ke depan akan ditutup. Kalau memang masih ada pedagang yang melakukan aktivitas di lokasi tersebut, akan ditindak tegas’’.
’’Saya sudah perintahkan Satpol PP untuk membersihkan seluruh lokasi pasar di pohon mangga Passo, dan mereka akan stand by (siaga penuh) di lokasi tersebut untuk mengarahkan pedagang agar semuanya berjualan di pasar yang telah disediakan Pemkot. Kalau masih berjualan lagi, akan ditindak tegas,’’ jelas Walkot.
Pasar Passo ini menyiapkan 62 ruang kios dan 51 los. Anggaran pembangunan gedung pasar Passo 1 dan 2 bersumber dari dana tugas pembantuan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp. 5.000.000.000. Pasar ini dibangun sejak 24 Juni 2013 hingga 31 Desember 2013. Walkot berharap dengan operasional pasar Passo ini pertumbuhan ekonomi lingkungan dan pertumbuhan ekonomi kota Ambon akan semakin meningkat.
’’Saya harap dengan adanya aktivitas pedagang sayur maupun ikan dan daging di pasar tradisional Passo ada peningkatan ekonomi bagi para pedagang, sekaligus pertumbuhan ekonomi dan pendapatan Kota Ambon semakin meningkat. (ev/mg-bm015)