KNPI Maluku Harapkan Putra Maluku Jadi Menteri

Ambon - Berita Maluku. Maluku merupakan salah satu dari delapan daerah pendiri Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 18 Agustus 1945 silam. Sayangnya, selama 69 tahun perjalanan sejarah bangsa Indonesia hingga saat ini, orang Maluku kurang diberikan kesempatan untuk berbicara dan menjadi pelaku dalam konfigurasi politik nasional.

Sebagai protes atas benih-benih ketidakadilan Pemerintah Pusat di Jawa itu, Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Maluku menggelar aksi demonstrasi damai di bundaran Tugu Trikora Ambon, Kamis siang (3/7/2014).

Saat menggelar demonstrasi damai, KNPI Maluku mengandeng sejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang tergabung dalam Kelompok Cipayung, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sejumlah universitas di Maluku dan perwakilan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) di Ambon. 

Pendemo melakukan long march dari depan Kantor DPD KNPI Maluku, Jalan Said Perintah, bundaran Tugu Trikora hingga di halaman Kantor Gubernur Maluku. Dalam orasinya, KNPI Maluku mengatakan pemilihan umum presiden dan wakil presiden yang dilaksanakan setiap lima tahun adalah momentum strategis bagi terwujudnya sarana kedaulatan rakyat.

’’Pemilu 2014 adalah pemilu yang kesembilan kalinya sejak pertama kalinya dilakukan pada tahun 1955, sedangkan di era reformasi, pemilu 2014 adalah pemilu yang dilaksanakan keempat kalinya. Pemilu secara strategis harus dimaknai bukan saja sebagai agenda demokrasi elektoral, namun juga menjadi momentum penting perbaikan nasib bangsa, terutama pada pemilihan presiden. Harapan kami agar kepemimpinan nasional memiliki visi besar dalam membangun Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berperan penting dalam perpolitikan dunia,’’ teriak mereka.

’’Kepemimpinan nasional harus menjangkau keadilan bangsa pada semua aspek, baik ekonomi,politik,sosial dan budaya karena Indonesia adalah negara yang unik, yang menjemuk dari aspek budaya,agama,dan wilayah. Presiden Soekarno dalam pidatonya di depan sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)tanggal 30 September 1960 menyatakan ’Tidak ada dua bangsa yang karakteristik sendiri, selain Indonesia. Salah satu karasteristik Indonesia sebagai negara nasional (State national) adalah kebesaran, keluasan, kemajemukannya. Karena itu Indonesia mesti diperlakukan dalam kemajemukan Indonesia. Kesadaran para fouding fathers bukan hanya mencerminkan realitas sosiologis masyarakat Indonesia. Indonesia kita kenal dengan embrio dari penyatuan koletivitas gerakan perjuangan lokal kepemudaan yang terdiri dari Jong Java, Jong Ambon , Jong Celebes, dan Jong Borneo. Sejarah kebangsaan kita mula-mula adalah bagian dari kristalisasi idealisme kaum muda yang mampu menebas perbedaan suku, agama, dan geografis di mana disebut Benedict Anderson sebagai Comunity  Imaginer, komunitas terbayangkan karena lahir dari lokus dan dan isi dari tata kelola kebijakan negara,’’ kata pendemo dalam pernyataan sikap KNPI Maluku.

KNPI Maluku mengimbau masyarakat agar menggunakan hak pilihnya saat Pilpres, 9 Juli mendatang.

’’Kami meminta masyarakat untuk tidak terbujuk oleh rayuan dan janji-janji manis tim sukses, tetapi hendaknya mampu menjamin terpenuhinya visi dan misi para capres tentang keterwakilan anak Maluku di kabinet mendatang. Status Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN), perlakuan khusus atau otonomi khusus kelautan dan regulasi perikanan yang menguntungkan bagi Maaluku,realisasi 10 PI Blok Masela, harus mampu dijawab siapapun Capres yang diusung orang Maluku,’’ pinta KNPI Maluku.(ev/mg bm 015)