’’Kisar Bakumpul’’ Digelar 29 Juli di Baileo Oikumene
http://www.beritamalukuonline.com/2014/07/kisar-bakumpul-digelar-29-juli-di.html?m=0
Ambon - Berita Maluku. Ketua Persekutuan Mahasiswa Asal Pulau Kisar (PMAPK) Fredrik ’Edy’ Jonasz menyatakan pelaksanaan ’Kisar Bakumpul’ (Jotowawa Pakromo) mulur dari jadwal sebelumnya 17 Juli 2014 menjadi 29 Juli nanti di Baileo Oikumene, Jalan Raya Pattimura Ambon, Maluku.
’’Jadwalnya mulur dari tanggal 17 Juli ke tanggal 29 Juli nanti, tapi lokasinya tak berubah di Baileo Oikumene,’’ ujar Edy kepada Berita Maluku melalui ponselnya, Minggu (20/7/2014).
Edy menyebutkan Kisar Bakumpul merupakan kegiatan perdana PMAPK setelah pengurus mengesahkan program kerja tahun 2014.
’’Sebagai komponen mahasiswa asal Kisar kita punya tanggung jawab moril untuk mengumpulkan orang Kisar perantauan di Ambon yang sudah sejak lama belum terakomodasi secara baik melalui kegiatan-kegiatan bernuansa adat atau kultural,’’ jelasnya. Edy menampik isu yang diembuskan segelintir orang kalau Kisar Bakumpul punya kaitan dengan kepentingan politik menjelang pemilihan presiden (pilpres).
’’Tidak ada kepentingan politik di balik kegiatan ini. Murni kegiatan ini untuk melestarikan kearifan lokal, khususnya seni budaya dan adat istiadat Kisar. Salah satu mata acaranya adalah berciuman hidung sebagai tradisi unik orang Kisar yang jarang didapati pada suku lain di Indonesia,’’ sahutnya.
Dia harapkan dukungan seluruh pemuka masyarakat Kisar di Ambon dan sekitarnya agar kegiatan ini dapat berlangsung sukses dan terjalin indah hubungan persekutuan di antara orang Kisar, baik Meher maupun Woirata (Maaro).
’’Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan saat ini (kita berkumpul), kapan lagi,’’ pungkasnya. (bm 01)
’’Jadwalnya mulur dari tanggal 17 Juli ke tanggal 29 Juli nanti, tapi lokasinya tak berubah di Baileo Oikumene,’’ ujar Edy kepada Berita Maluku melalui ponselnya, Minggu (20/7/2014).
Edy menyebutkan Kisar Bakumpul merupakan kegiatan perdana PMAPK setelah pengurus mengesahkan program kerja tahun 2014.
’’Sebagai komponen mahasiswa asal Kisar kita punya tanggung jawab moril untuk mengumpulkan orang Kisar perantauan di Ambon yang sudah sejak lama belum terakomodasi secara baik melalui kegiatan-kegiatan bernuansa adat atau kultural,’’ jelasnya. Edy menampik isu yang diembuskan segelintir orang kalau Kisar Bakumpul punya kaitan dengan kepentingan politik menjelang pemilihan presiden (pilpres).
’’Tidak ada kepentingan politik di balik kegiatan ini. Murni kegiatan ini untuk melestarikan kearifan lokal, khususnya seni budaya dan adat istiadat Kisar. Salah satu mata acaranya adalah berciuman hidung sebagai tradisi unik orang Kisar yang jarang didapati pada suku lain di Indonesia,’’ sahutnya.
Dia harapkan dukungan seluruh pemuka masyarakat Kisar di Ambon dan sekitarnya agar kegiatan ini dapat berlangsung sukses dan terjalin indah hubungan persekutuan di antara orang Kisar, baik Meher maupun Woirata (Maaro).
’’Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan saat ini (kita berkumpul), kapan lagi,’’ pungkasnya. (bm 01)