’Kisar Bakumpul’ di Ambon Berlangsung Sukses

Ambon - Berita Maluku. Perhelatan ’Jotowawa Pakromo Wuku’ (Kisar Bakumpul) di aula Xaverius, Jalan Raya Pattimura, Ambon, Selasa (29/7/2014) berlangsung sukses meski dalam balutan kesederhanaan seremonialnya. Rona-rona kearaban begitu terpancar dari para undangan yang hadir dalam kegiatan perdana yang dimotori pengurus Persekutuan Mahasiswa Asal Pulau Kisar (PMAPK) Ambon itu. Nuansa kultur Kisar benar-benar terasa dalam kegiatan ini.

Antusiasme warga Kisar di Ambon dan sekitarnya untuk terlibat langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan bernuansa adatis ini relatif tinggi. Hanya saja, kurangnya sosialisasi pengurus PMAPK menyebabkan seluruh elemen masyarakat Kisar, Kecamatan Pulau-pulau Terselatan, Kabupaten Maluku Barat Daya, di Ambon dan sekitarnya tidak diakomodasi dengan baik.

’’Saya memang tak dapat undangan, tapi saya hadir karena terpanggil moril untuk menghadiri kegiatan ini. Bagi saya, kegiatan ini merupakan momentum penggugah bagi masyarakat Kisar di Ambon atau di tanah rantau untuk bersatu padu membangun Negeri yang kita cintai dan memajukan bangsa dan negara,’’ ujar Juli Samloy, salah satu warga Kisar kepada Berita Maluku, Rabu (30/7).

Samloy berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan di tahun-tahun mendatang dengan tema dan metode yang bervariasi, misalnya menampilkan upacara perkawinan, upaya minum sopi, foto-foto objek wisata, falsafah roson (gotong royong), dan pernak-pernik adat Kisar lain, serta melibatkan banyak komponen masyarakat

’’Saya salut atas upaya adik-adik PMAPK menggelar kegiatan ini. Kalau boleh kegiatan ini terus dilaksanakan dan harus melibatkan banyak undangan,’’ imbau guru SMA Negeri 4 Ambon.

Dalam kegiatan itu, selain disuguhkan tarian khas Peuk, nyanyian (hanaar), tenunan ikat khas Kisar, berciuman hidung khas Kisar, juga dipajang foto-foto kebudayaan Kisar oleh Rido Rehiara.

Ikut hadir dalam kegiatan itu Kepala Balai Pelestarian Nilai Tradisional Maluku dan Maluku Utara Selfinus Tiwery, pemuka masyarakat Woirata Gerson Ratumanan, pemuka masyarakat Abusur Melky Frans, pemuka masyarakat Moa Herman Siamiloy, dan pemuka masyarakat desa/dusun lain Kisar di Ambon. (bm 01/bm 03)