Fan Belanda - Argentina Nyaris Bentrok di Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2014/07/fan-belanda-argentina-nyaris-bentrok-di.html?m=0
Ambon - Berita Maluku. Jika di Stadion Arena Corinthians, Sao Paulo, Brasil, Kamis pagi pukul 05.00 waktu Ambon (10/7/2014) pemain-pemain maupun para suporter timnas Belanda dan Argentina adem-adem saja menyikapi hasil drama adu penalti yang berkesudahan 4-2 untuk Argentina, di Ambon, ibu kota Maluku justru sebaliknya di mana para pendukung kedua Negara nyaris terlibat bentrokkan masif.
Meski begitu, di sejumlah titik di Ambon terjadi ketegangan menyusul perkelahian di antara para fan kedua Negara bertradisi kuat di sepakbola tersebut.
Peristiwa itu memang sudah diprediksi beberapa hari sebelum Belanda dan Argentina bentrok di semifinal, Kamis pagi.
Pendukung fanatik kedua tim di Urimessing dan Ponogoro memang sudah saling mengejek dan saling umpat dua hari sebelum partai empat besar itu dilangsungkan di Brasil.
Informasi yang diperoleh media online ini menyebutkan, insiden itu terjadi sekira pukul 06.30 waktu Ambon yang berawal dari pemukulan salah satu fan Argentina terhadap pendukung Belanda di depan Gedung Wanita di Urimessing.
Beruntung saat itupun aparat Kepolisian dan personel-personel TNI datang menenangkan keadaan sekaligus memerintahkan para pendukung kedua tim kembali ke lokasi nonton bareng (nobar) masing-masing.
Sesaat kemudian datang informasi dari Lorong Sagu, terjadi pemukulan oleh pendukung Belanda terhadap salah satu fan Argentina. Namun, lagi-lagi insiden itu dengan cepat ditangani aparat kepolisian dan pemuda Urimessing yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Konsentrasi massa pendukung kedua tim sempat terjadi namun bisa disekat dan diblokade aparat Kepolisian dibekap pasukan TNI di sekitar Lorong Ponogoro, depan Hotel Amaris dan lokasi nobar di Urimessing.
Kesigapan aparat kepolisian dan para personel TNI memaksa para pendukung kedua tim tak bisa melakukan hal-hal anarkhistis dan berdampak hukum.
’’Gara-gara bola lama-lama katong laeng binci laeng kombali,’’ kesal sejumlah warga di lokasi kejadian.
Warga berharap kesigapan aparat Kepolisian menangani aksi para pendukung Negara-negara kontestan Piala Dunia 2014 di Brasil agar tidak memicu kericuhan tak terelakan di Ambon, Maluku.
’’Samua dari aparat keamanan deng polisi saja. Kalo dong malawang pukul saja. Ini kan par katong pung bae samua. Apalagi ini Bulan Puasa, jadi mari katong jaga kondisi ini bae-bae, ’’ pinta sejumlah warga setempat. (ev/mg bm 015/bm 01/bm 02)
Meski begitu, di sejumlah titik di Ambon terjadi ketegangan menyusul perkelahian di antara para fan kedua Negara bertradisi kuat di sepakbola tersebut.
Peristiwa itu memang sudah diprediksi beberapa hari sebelum Belanda dan Argentina bentrok di semifinal, Kamis pagi.
Pendukung fanatik kedua tim di Urimessing dan Ponogoro memang sudah saling mengejek dan saling umpat dua hari sebelum partai empat besar itu dilangsungkan di Brasil.
Informasi yang diperoleh media online ini menyebutkan, insiden itu terjadi sekira pukul 06.30 waktu Ambon yang berawal dari pemukulan salah satu fan Argentina terhadap pendukung Belanda di depan Gedung Wanita di Urimessing.
Beruntung saat itupun aparat Kepolisian dan personel-personel TNI datang menenangkan keadaan sekaligus memerintahkan para pendukung kedua tim kembali ke lokasi nonton bareng (nobar) masing-masing.
Sesaat kemudian datang informasi dari Lorong Sagu, terjadi pemukulan oleh pendukung Belanda terhadap salah satu fan Argentina. Namun, lagi-lagi insiden itu dengan cepat ditangani aparat kepolisian dan pemuda Urimessing yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Konsentrasi massa pendukung kedua tim sempat terjadi namun bisa disekat dan diblokade aparat Kepolisian dibekap pasukan TNI di sekitar Lorong Ponogoro, depan Hotel Amaris dan lokasi nobar di Urimessing.
Kesigapan aparat kepolisian dan para personel TNI memaksa para pendukung kedua tim tak bisa melakukan hal-hal anarkhistis dan berdampak hukum.
’’Gara-gara bola lama-lama katong laeng binci laeng kombali,’’ kesal sejumlah warga di lokasi kejadian.
Warga berharap kesigapan aparat Kepolisian menangani aksi para pendukung Negara-negara kontestan Piala Dunia 2014 di Brasil agar tidak memicu kericuhan tak terelakan di Ambon, Maluku.
’’Samua dari aparat keamanan deng polisi saja. Kalo dong malawang pukul saja. Ini kan par katong pung bae samua. Apalagi ini Bulan Puasa, jadi mari katong jaga kondisi ini bae-bae, ’’ pinta sejumlah warga setempat. (ev/mg bm 015/bm 01/bm 02)