Sudah 41 Tahun Maluku Menanti Seorang Menteri: Belum Ada Kepastian | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Sudah 41 Tahun Maluku Menanti Seorang Menteri: Belum Ada Kepastian

Ambon - Berita Maluku. Bagaikan jauh panggang dari api, keinginan masyarakat Maluku untuk menyaksikan salah satu putra terbaiknya, menduduki tampuk jajaran kabinet hingga kini masih sebatas asa.

Entah mengapa, semenjak Kabinet Pembangunan II ditahun 1973-1978 masa orde baru, nama putra Maluku raib dari Kabinet dan kevakuman itu berlangsung hingga kini.

Sebelumnya, nyong Ambon selalu tercatat menghiasi jajaran Kabinet, pada masa sebelum itu. Nama- Nama seperti Johannes Leimena, Putuhena, M.A Pelaupessy dan G.A Siwabessy. Bahkan Johanes Leimena pernah diserahi tanggung jawab menjabat Wakil Perdana Menteri(Waperdam) II pada Kabinet Dwikora di tahun 1964-1966.

Putra Maluku yang terakhir berada di jajaran menteri adalah G.A Siwabessy yang mengemban tugas sebagai Menteri Kesehatan pada Kabinet pembagunan I tahun 1968-1973 di bawah pimpinan peguasa Orde baru presiden Suharto Semenjak periode itu.

Hingga kini, pada Kabinet Indonesia bersatu jilid II belum ada satu pun nama putra Maluku yang tampil di jajaran mentri- menteri tersebut. Ini berarti bahwa telah 41 tahun masyarakat Maluku menanti wakilnya di jajaran Kabinet.

Kenyataan ini ironis, mengingat kontribusi yang telah di berikan oleh daerah ini untuk berdirinya Negara kesatuan Republik Indonesia, negeri raja –raja ini telah tampil sebagai salah satu dari delapan provinsi yang menyokong berdirinya “Republik Belia” yang bernama Indonesia ini.

Rasa dahaga akan hadirnya putra Maluku, di jajaran Kabinet inilah yang memantik pernyataan dari salah seorang anggota DPRD Provinsi Maluku, Hindun Ayu Hasanussy yang ditemui di balai rakyat Karang Panjang Rabu (25/6).

Menurut politisi dari partai Hanura ini, sudah saatnya putra Maluku duduki jabatan menteri, pasalnya jabatan itu telah lama raib dari wakil Maluku.

Kendati tidak ingin menyebutkan nama, namun wanita yang bisanya di sapa ibu Ayu ini, menegaskan bahwa bukan hanya putra (lelaki) Maluku yang pantas untuk duduk di Kabinet, tetapi juga putri (perempuan).

”Ale mesti sebut putri lai masa putra sandiri, perempuan jua banyak yang bisa jadi menteri,“ tukas Hasanussy kepada wartawan.

Dijelaskan olehnya, orang Maluku memiliki kompetensi dan kapasitas untuk jadi Menteri hanya yang belum didapatkan adalah kesempatan. ”Jadi kesempatan itu harus di berikan kepada orang Maluku, siapapun presidennya,” tegas anggota komisi C ini.

Meski demikian, kesempatan putra Maluku untuk raih kursi di jajaran Kabinet pada Capres jokowi-JK belum pasti. “Waktu deklarasi (JOKOWI –JK) bukan beta yang janji. Tanya saja ke orang yang kasih statement itu,“ elak Hasanusy.

Sebelumnya, ketua TIM pemenangan (JOKOWI –JK) Karel Alberth Ralahallu, dalam acara coffe morning di RK Tradisi Joas, ketika ditanya kepastian putra Maluku menjadi menteri pada kabinet pasangan Capres no urut 2 itu malah berkelit, dengan menanggapi pertanyaan lain.

Sementara itu, Koordinator wilayah Maluku Relawan Keluarga Nusantara, Haji Lukman Hamkah yang ditemui saat deklarasi TIM pemenangan (JOKOWI–JK) pada areal Gong perdamain Dunia menyatakan bahwa, sebagai bagian dari republik ini, putra Maluku punya hak tidak hanya sebatas bargaining.

“Kita punya hak untuk menuntut untuk duduk di Kabinet, agar kita bisa bangkit dari keterbelakangan dan keterpurukan,” tegas ketua Kerukunan Masyarakat Bone ini dengan nada berapi-api. (bm 02)
Utama 8770072958227433413
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks