PNPM-MP Hadirkan Perubahan di Kecamatan Ndona Hyera MBD
http://www.beritamalukuonline.com/2014/06/pnpm-mp-hadirkan-perubahan-di-kecamatan.html
Romkisar - Berita Maluku. Proyek Nasional Pemberdayaan Masyarakat Desa atau disingkat PNPM-MP di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dinilai telah mengangkat harkat dan martabat masyarakat desa tertinggal, karena dengan adanya program tersebut, pembangunan di wilayah yang baru dimekarkan menjadi kabupaten definitif ini semakin mengalami pengingkatan berarti.
Buktinya, sejumlah desa di Kecamatan Ndona Hyera, Kabupaten MBD misalnya, saat ini mengalami perubahan signifikan bila dibandingkan beberapa waktu sebelumnya. Hal mana kurang mendapat sentuhan pemerintah sebagai akibat luasnya wilayah negara ditambah wilayah ini terletak pada kepulauan terluar yang berbatasan dengan negara luar.
“Saat program PNPM-MP masuk di daerah kita yang tertinggal ini, kini kita mulai merasakan dampak signifikan karena adanya proyek-proyek pembangunan desa di kecamatan Ndona Hyera,” kata Gayus Lowatu, tokoh masyarakat Ndona Hyera melalui laporannya yang diterima Berita-Maluku.com, Kamis (19/6).
Menurut mantan Kepala desa Romkisar ini, sejak program PNPM-MP bergulir ke wilayah yang terletak paling Selatan Pulau Sermatang Kabupaten MBD ini, sedikit demi sedikit wajah desa –desa sekitar mulai mengalami perubahan akibat dibangunnya sejumlah sarana dan prasarana publik yang menunjang kegiatan masyarakat.
Bukan sebatas membangun sejumlah sarana dan prasarana itu saja, tetapi PNPM-MP juga menawarkan program pemberdayaan masyarakat. .
Dikatakan, program pemberdayaan masyarakat pedesaan memiliki nilai historis tersendiri karena program ini benar-benar menyentuh rakyat dengan mekanisme program yang cukup sulit karena pentahapannya mulai dari musyawarah desa sampai pada perengkingan di tingkat kecamatan, dan pada akhirnya masyarakat merasakan manfaat dari progam itu sendiri.
Sebagai contoh, Romkisar sebagai salah satu desa yang selama Indonesia merdeka tidak mendapat sentuhan pembangunan dari pemerintah kini secara kasat mata sudah mulai menampakan perubahan dari segi perwajahan desa dengan adanya program pembangunan dan program pemberdayaan yang bisa langsung dirasakan masyarakat setempat.
Sebagaimana diketahui, tahun 2008, Romkisar mendapat program Jalan Rabat Beton sepanjang 1,5 kilometer menggunakan dana PNPM-MP sebesar Rp.360 juta termasuk adanya keterlibatan swadaya masyarakat sebesar 30 persen. Dan pada tahun 2010, Romkisar pun mendapat Progranm Rehabilitasi Jaringan Pipanisai Air Bersih dan Pembangunan Poskedes dengan besar anggaran Rp 363 juta, dimana saat ini sudah dinikmati masyarakat setempat.
Padahal sebelumnya, untuk mendapatkan air bersih di desa ini sangat sulit, karena masyarakat harus menempuh perjalan jauh dengan berjalan kaki sepanjang 1,2 km, namun berkat adanya Program PNPM warga Romkisar sudah menikmati air bersih. Juga, pada tahun 2011 pengadaan pakaian seragam lengkap untuk SD Negeri Romkisar dengan besar anggaran Rp.140 juta, dan tahun 2012 proyek Pembangunan Gedung PAUD dengan besar anggaran 350 juta.
“Ini merupakan satu keberuntungan bagi masayarakat kami karena sasaran program ini bisa langsung dinikmati oleh masyarakat. Untuk itu, sebagai warga MBD, kami bangga dengan program ini semoga wilayah ini terus diperhatikan,” tandas Lowatu.
Dia mengatakan, setiap program di Desa Romkisar yang didanai PNPM-MP selalu mendapat respon postif dari warga sehingga semua tahapan-tahapnya melalui musyawarah di tingkat desa dan kecamatan sampai dengan perengkingan, masyarakat Desa Romkisar selalu menunjukan partisipasi sesuai dengaan Roh PNPM-MP, yakni musyawarah untuk mencapai mufakat guna menyukseskan berbagai program lembaga tersebut.
“Karena itu, sebagai tokoh masyarakat di Kecamatan Mdona Hyera, saya minta perhatian semua pihak berkompeten, baik Pemerintah Dearah dan semua Pelaku PNPM-MP agar terus bersemangat meningkatkan kinerja demi menyukseskan program PNPM-MP di Kabupaten yang kita cintai ini. Dan kepada masyarakat secara umum di Kecamatan Mdona Hyera maupun secara khusus di desa Romkisar mari mendukung terus program ini untuk membangun desa serta mensejahetarakan masyarakat,” harap mantan kades ini. (G/e)
Buktinya, sejumlah desa di Kecamatan Ndona Hyera, Kabupaten MBD misalnya, saat ini mengalami perubahan signifikan bila dibandingkan beberapa waktu sebelumnya. Hal mana kurang mendapat sentuhan pemerintah sebagai akibat luasnya wilayah negara ditambah wilayah ini terletak pada kepulauan terluar yang berbatasan dengan negara luar.
“Saat program PNPM-MP masuk di daerah kita yang tertinggal ini, kini kita mulai merasakan dampak signifikan karena adanya proyek-proyek pembangunan desa di kecamatan Ndona Hyera,” kata Gayus Lowatu, tokoh masyarakat Ndona Hyera melalui laporannya yang diterima Berita-Maluku.com, Kamis (19/6).
Menurut mantan Kepala desa Romkisar ini, sejak program PNPM-MP bergulir ke wilayah yang terletak paling Selatan Pulau Sermatang Kabupaten MBD ini, sedikit demi sedikit wajah desa –desa sekitar mulai mengalami perubahan akibat dibangunnya sejumlah sarana dan prasarana publik yang menunjang kegiatan masyarakat.
Bukan sebatas membangun sejumlah sarana dan prasarana itu saja, tetapi PNPM-MP juga menawarkan program pemberdayaan masyarakat. .
Dikatakan, program pemberdayaan masyarakat pedesaan memiliki nilai historis tersendiri karena program ini benar-benar menyentuh rakyat dengan mekanisme program yang cukup sulit karena pentahapannya mulai dari musyawarah desa sampai pada perengkingan di tingkat kecamatan, dan pada akhirnya masyarakat merasakan manfaat dari progam itu sendiri.
Sebagai contoh, Romkisar sebagai salah satu desa yang selama Indonesia merdeka tidak mendapat sentuhan pembangunan dari pemerintah kini secara kasat mata sudah mulai menampakan perubahan dari segi perwajahan desa dengan adanya program pembangunan dan program pemberdayaan yang bisa langsung dirasakan masyarakat setempat.
Sebagaimana diketahui, tahun 2008, Romkisar mendapat program Jalan Rabat Beton sepanjang 1,5 kilometer menggunakan dana PNPM-MP sebesar Rp.360 juta termasuk adanya keterlibatan swadaya masyarakat sebesar 30 persen. Dan pada tahun 2010, Romkisar pun mendapat Progranm Rehabilitasi Jaringan Pipanisai Air Bersih dan Pembangunan Poskedes dengan besar anggaran Rp 363 juta, dimana saat ini sudah dinikmati masyarakat setempat.
Padahal sebelumnya, untuk mendapatkan air bersih di desa ini sangat sulit, karena masyarakat harus menempuh perjalan jauh dengan berjalan kaki sepanjang 1,2 km, namun berkat adanya Program PNPM warga Romkisar sudah menikmati air bersih. Juga, pada tahun 2011 pengadaan pakaian seragam lengkap untuk SD Negeri Romkisar dengan besar anggaran Rp.140 juta, dan tahun 2012 proyek Pembangunan Gedung PAUD dengan besar anggaran 350 juta.
“Ini merupakan satu keberuntungan bagi masayarakat kami karena sasaran program ini bisa langsung dinikmati oleh masyarakat. Untuk itu, sebagai warga MBD, kami bangga dengan program ini semoga wilayah ini terus diperhatikan,” tandas Lowatu.
Dia mengatakan, setiap program di Desa Romkisar yang didanai PNPM-MP selalu mendapat respon postif dari warga sehingga semua tahapan-tahapnya melalui musyawarah di tingkat desa dan kecamatan sampai dengan perengkingan, masyarakat Desa Romkisar selalu menunjukan partisipasi sesuai dengaan Roh PNPM-MP, yakni musyawarah untuk mencapai mufakat guna menyukseskan berbagai program lembaga tersebut.
“Karena itu, sebagai tokoh masyarakat di Kecamatan Mdona Hyera, saya minta perhatian semua pihak berkompeten, baik Pemerintah Dearah dan semua Pelaku PNPM-MP agar terus bersemangat meningkatkan kinerja demi menyukseskan program PNPM-MP di Kabupaten yang kita cintai ini. Dan kepada masyarakat secara umum di Kecamatan Mdona Hyera maupun secara khusus di desa Romkisar mari mendukung terus program ini untuk membangun desa serta mensejahetarakan masyarakat,” harap mantan kades ini. (G/e)