Pendapatan Pemprov Maluku Tahun 2013 Capai Rp 1,63 Triliun
http://www.beritamalukuonline.com/2014/06/pendapatan-pemprov-maluku-tahun-2013.html?m=0
Ambon - Berita Maluku. Kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah provinsi Maluku di Tahun 2013 ditetapkan pendapatan sebesar Rp 1,63 triliun dimana telah direalisasikan sebesar Rp 1,55 Triliun atau 95,10 % yang bersumber dari PAD sebesar Rp 304,36 milyar, dana perimbangan sebesar Rp 1,03 triliun, lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp 214,27 milyar.
Sementara pada sisi belanja di tetapkan sebesar Rp 1,75 triliun dan telah di realisasikan sebesar Rp 1,58 triliun atau 90,12 % yang terdiri atas belanja langsung sebesar Rp 637,22 Milyar dan tidak langsung sebesar Rp 939,23 Milyar. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Maluku, pekan kemarin.
Sahubrua mewakili Gubernur Maluku Ir Said Assegaf memaparkan bahwa, LK PJ akhir Tahun anggaran 2013 memiliki implikasi yang sangat strategis, karena selain merupakan LKPJ masa bakti pemerintah periode 2008-2013 sekaligus juga merupakan momentum yang penting di kala masa kepeminpinan kini yakni periode 2014-2019.
Untuk itu, Ia mengajak semua pihak untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaaan kegiatan yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan di tahun tahun berikutnya secara obyektif, konstruktif dan dilandasi oleh semangat kemitraan, sinergitas dan harmonisasi untuk saling melengkapi, demi menterjemahkan kebutuhan aspirasi masyarakat. (bm 10/**)
Sementara pada sisi belanja di tetapkan sebesar Rp 1,75 triliun dan telah di realisasikan sebesar Rp 1,58 triliun atau 90,12 % yang terdiri atas belanja langsung sebesar Rp 637,22 Milyar dan tidak langsung sebesar Rp 939,23 Milyar. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Maluku, pekan kemarin.
Sahubrua mewakili Gubernur Maluku Ir Said Assegaf memaparkan bahwa, LK PJ akhir Tahun anggaran 2013 memiliki implikasi yang sangat strategis, karena selain merupakan LKPJ masa bakti pemerintah periode 2008-2013 sekaligus juga merupakan momentum yang penting di kala masa kepeminpinan kini yakni periode 2014-2019.
Untuk itu, Ia mengajak semua pihak untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaaan kegiatan yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan di tahun tahun berikutnya secara obyektif, konstruktif dan dilandasi oleh semangat kemitraan, sinergitas dan harmonisasi untuk saling melengkapi, demi menterjemahkan kebutuhan aspirasi masyarakat. (bm 10/**)