Neraka Ada Di Perut Bumi?
http://www.beritamalukuonline.com/2014/06/neraka-ada-di-perut-bumi.html?m=0
Ilustrasi Republika.co.i d
|
Ya, ternyata memang ada neraka yang sangat panas di bawah kaki kita, tetapi tidak berisi setan atau makhluk apapun. Neraka yang dimaksud adalah lapisan di bawah kerak bumi yang terdiri dari lapisan mantel dan dua lapisan inti bumi.
Lapisan mantel bumi sendiri terdiri dari batuan yang meleleh dengan suhu di kisaran 1000 derajat Celsius. Tidak hanya sangat panas, lapisan ini pun sangat tebal, hingga mencapai 2900 kilometer. Menariknya, lapisan mantel bumi bisa dianggap sebagai sumber bencana yang ada di lapisan atas bumi tempat manusia tinggal.
Bagaikan sungai dengan aliran batuan super panas cair yang dinamis, mantel bumi dapat menggerakkan daratan-daratan yang ada di atasnya, bahkan benua sekalipun. Gerakan yang salah dari lapisan mantel dapat mengakibatkan benturan daratan yang seringkali berujung dengan gempa bumi dahsyat atau tsunami, seperti sedikit 'rasa' dari neraka.
Di bawah lapisan mantel terdapat neraka yang sebenarnya. Dengan suhu super panas mencapai 3700 derajat Celsius, lapisan inti bumi bagian luar bisa dengan mudah merubah batuan terkuat di dunia, intan, menjadi udara dalam sekejap mata. Coba bayangkan apa yang akan terjadi pada tubuh manusia bila mencoba untuk mendekat!
Bagian inti bumi jauh lebih mengerikan lagi. Berada di kedalaman 5200 kilometer, lapisan inti bumi kita yang sesungguhnya terdiri dari sebuah besi raksasa yang sangat panas, yakni 4300 derajat Celsius. Tempat ini juga sangat layak disebut dengan neraka karena memiliki gaya grafitasi 3 juta kali lipat dari grafitasi yang sekarang kita 'nikmati' di lapisan kerak bumi. Bila diibaratkan, manusia bisa langsung menipis dan 'pecah' dalam hitungan detik bila harus menghadapi grafitasi sebesar itu.
Menariknya, lapisan-lapisan 'neraka' di bawah bumi tersebut ternyata juga melindungi manusia. Ketiga lapisan tersebut terus bergerak secara dinamis untuk menghasilkan aliran listrik yang menghasilkan lapisan magnetik yang melindungi bumi dari serangan radiasi berbahaya dari luar angkasa. (Sumber: Merdeka.com)