Meski Cuaca Normal, Pemilik Kapal Pesisir ke Seram dan Buru Diimbau Tetap Waspada
http://www.beritamalukuonline.com/2014/06/meski-cuaca-normal-pemilik-kapal.html
Ambon - Berita Maluku. Kepala Syabandar dan Kepelabuhanan Kelas 1 Ambon, Capten Ali Ibrahim mengimbau masyarakat maupun pemilik kapal-kapal perintis yang melayari rute Ambon-Buru, dan Ambon-Seram agar lebih waspada karena cuaca akhir-akhir ini ikut memengaruhi keselamatan kapal maupun para penumpang.
’’Untuk kita ketahui wilayah Maluku ini kalau antara Juni sampai Desember, Januari hingga Maret itu, curah hujan cukup tinggi, tetapi bulan sekarang (Juni) ini berhembus angin timur. Perlu diketahui juga kalau musim timur di mana pada saat itu curah hujannya tinggi, kadang-kadang kita kasih warning meski kondisi di lapangan juga berbeda. Memang sampai saat ini kalau kita lihat sendiri kondisi di laut, gelombang tapi tidak terlalu besar, tapi masyarakat maupun pemilik kapal-kapal pesisir perlu waspada,’’ kata Ibrahim kepada Berita Maluku di Ambon, Selasa (17/6/2014).
Ibrahim mengakui anomali cuaca di perairan Maluku juga sangat berdampaknya kepada aktivitas pelayaran lokal.
’’Cuaca yang tak menentu ini juga berpengaruh kepada teman-teman terutama dari Namlea (Buru Selatan), karena agak kabut, sehingga mereka harus hati-hati memberangkatkan kapal. Sedangkan kalau di hari Kamis itu kalau memang cuacanya pagi bagus, tidak ombak, itu kami berangkatkan kapal,’’ ujarnya.
Ibrahim mengingatkan masyarakat, terutama pemilik kapal-kapal pesisir dari Seram atau pesisir pantai Seram dan Buru agar ada persiapan awal di bulan Puasa karena cuaca kadang tak menentu. ’’Kita tidak melihat dari pos-pos itu di mana kapal-kapal berangkat. Kita lihat dari situasi dan kondisi cuaca. Kalau tinggi gelombang itu 3 sampai 4 meter, ya kita kasih warning,’’ jelasnya.
Ibrahim menandaskan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasion Ambon, cuaca wilayah Maluku untuk saat ini masih relative normal.
’’Saat ini ada kapal berangkat, tapi itu pagi. Kalau malam kami tidak izinkan. Yang kami khawatirkan itu kapal dari Buru menuju Ambon karena kabut, terutama kapal kayu atau kapal pesisir. Itu kendalanya di sana. Imbaun itu dari Navigasi dan pemberitahuan kita rutin dilakukan. Jadwal tahunan mulai dari Mei, cuman Mei itu curah hujan terlambat karena ternyata turun Juni, sedangkan data dari BMKG itu masih normal’’.(ev/mg-bm015)
’’Untuk kita ketahui wilayah Maluku ini kalau antara Juni sampai Desember, Januari hingga Maret itu, curah hujan cukup tinggi, tetapi bulan sekarang (Juni) ini berhembus angin timur. Perlu diketahui juga kalau musim timur di mana pada saat itu curah hujannya tinggi, kadang-kadang kita kasih warning meski kondisi di lapangan juga berbeda. Memang sampai saat ini kalau kita lihat sendiri kondisi di laut, gelombang tapi tidak terlalu besar, tapi masyarakat maupun pemilik kapal-kapal pesisir perlu waspada,’’ kata Ibrahim kepada Berita Maluku di Ambon, Selasa (17/6/2014).
Ibrahim mengakui anomali cuaca di perairan Maluku juga sangat berdampaknya kepada aktivitas pelayaran lokal.
’’Cuaca yang tak menentu ini juga berpengaruh kepada teman-teman terutama dari Namlea (Buru Selatan), karena agak kabut, sehingga mereka harus hati-hati memberangkatkan kapal. Sedangkan kalau di hari Kamis itu kalau memang cuacanya pagi bagus, tidak ombak, itu kami berangkatkan kapal,’’ ujarnya.
Ibrahim mengingatkan masyarakat, terutama pemilik kapal-kapal pesisir dari Seram atau pesisir pantai Seram dan Buru agar ada persiapan awal di bulan Puasa karena cuaca kadang tak menentu. ’’Kita tidak melihat dari pos-pos itu di mana kapal-kapal berangkat. Kita lihat dari situasi dan kondisi cuaca. Kalau tinggi gelombang itu 3 sampai 4 meter, ya kita kasih warning,’’ jelasnya.
Ibrahim menandaskan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasion Ambon, cuaca wilayah Maluku untuk saat ini masih relative normal.
’’Saat ini ada kapal berangkat, tapi itu pagi. Kalau malam kami tidak izinkan. Yang kami khawatirkan itu kapal dari Buru menuju Ambon karena kabut, terutama kapal kayu atau kapal pesisir. Itu kendalanya di sana. Imbaun itu dari Navigasi dan pemberitahuan kita rutin dilakukan. Jadwal tahunan mulai dari Mei, cuman Mei itu curah hujan terlambat karena ternyata turun Juni, sedangkan data dari BMKG itu masih normal’’.(ev/mg-bm015)