Mahasiswa STIA Alazka Kembali Tagih Janji Pemkot Ambon Soal Angkot Masuk Kampus
http://www.beritamalukuonline.com/2014/06/mahasiswa-stia-alazka-kembali-tagih.html
Ambon - Berita Maluku. Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Administrasi Abdul Azis Kataloka (STIA Alazka) kembali menggelar demo menuntut Pemerintah Kota Ambon menepati janjinya selama ini.
’’Janji harus ditepati dan penuhilah janjimu yang telah kau buat dengan lisan dengan berbagai peristiwa dan fenomena sosial di negeri ini, terutama menyangkut jalur perhubungan ke kampus STIA Alazka membuat lengkap cerita pilu dan memprihatinkan dari seluruh anak negeri,’’ kata mereka saat menggelar demo di belakangBalai Kota Ambon, Kamis kemarin (12/6/2014).
Menurut mahasiswa, amburadulnya pemerintahan di Ambon disebabkan tidak tersedianya konsep pembangunan yang terarah dan berkesinambungan dari para pemimpin Negeri ini. ’’Akibat tak adanya konsep pembangunan yang baik menyebabkan terjadinya kemiskinan moral dan ketidakadilan, dan akhirnya lahirlah berbagai praktik Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan menjadikan kampus STIA Alazka ini terancam sirna akibat dari berbagai pemborongan tunggal yang sampai saat ini tak tergantikan,’’ teriak mahasiswa.
Mahasiswa juga menuding Pemkot Ambon dan Pemerintah Provinsi Maluku yang merupakan representasi rakyat tak berfungsi dengan optimal dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya seperti yang diharapkan Civitas Akademika STIA Alazka Ambon yang dikategorikan saat ini sebagai kampus sang pengemis, sehingga realitas ini sangat terbalik dengan gaya hidup pada para pemimpin di Negeri ini.
Mereka mendesak Pemkot Ambon agar menempati janjinya terhadap mahasiswa STIA Alazka untuk membuka jalur perhubungan sehingga angkutan kota bisa masuk kampus STIA Alazka).
Pasalnya, jalan raya menuju kampus STIA Alazka belum dibangun sehingga Pemkot Ambon diharapkan bisa mengupayakan pembangunan jembatan dan jalan menuju kampus tersebut.
Beberapa waktu lalu, saat jumpa berlian bersama komponen mahasiswa dan pelajar lain, mahasiswa STIA Alazka juga mendesak Pemkot Ambon dan Pemprov Maluku segera membangun ruas jalan rusak dari depan Hotel Wijaya II, Mardika bawah menuju Hatukau. Yang menerima aspirasi mahasiswa STIA Alazka adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon Angganoto Ura.
Dia mengatakan untuk penambahan trayek baru ke kampus STIA Alazka harus melalui permohonan tertulis yang ditujukan ke Pemkot Ambon.
’’Harus ada permohonan dari kalian (STIA Alazka), dan kalau kami menyetujui permohonan baru kita memesan mobil, tapi itu juga memakan waktu 3 sampai 6 bulan. Kalau untuk mobil air besar ada, kita sudah bicarakan dengan koordinator sopir mobil Arbes jadi pelayananya bisa sampai di kampus. Karena itu kita masukan trayek Arbes itu, kita pindakan di terminal mobil Tulehu. Kita menunggu sampai hari Selasa besok ini, dan akan kita melakukan penertiban di Batu Merah, kita menertibkan pedagang yang berjualan di lorong-lorong. Kita sudah rapat dengan kordinator dan dosen juga hadir, kita tidak akan tinggal diam dengan aspirasi kalian,’’tutup Ura. (ev/mg-bm015)
’’Janji harus ditepati dan penuhilah janjimu yang telah kau buat dengan lisan dengan berbagai peristiwa dan fenomena sosial di negeri ini, terutama menyangkut jalur perhubungan ke kampus STIA Alazka membuat lengkap cerita pilu dan memprihatinkan dari seluruh anak negeri,’’ kata mereka saat menggelar demo di belakangBalai Kota Ambon, Kamis kemarin (12/6/2014).
Menurut mahasiswa, amburadulnya pemerintahan di Ambon disebabkan tidak tersedianya konsep pembangunan yang terarah dan berkesinambungan dari para pemimpin Negeri ini. ’’Akibat tak adanya konsep pembangunan yang baik menyebabkan terjadinya kemiskinan moral dan ketidakadilan, dan akhirnya lahirlah berbagai praktik Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan menjadikan kampus STIA Alazka ini terancam sirna akibat dari berbagai pemborongan tunggal yang sampai saat ini tak tergantikan,’’ teriak mahasiswa.
Mahasiswa juga menuding Pemkot Ambon dan Pemerintah Provinsi Maluku yang merupakan representasi rakyat tak berfungsi dengan optimal dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya seperti yang diharapkan Civitas Akademika STIA Alazka Ambon yang dikategorikan saat ini sebagai kampus sang pengemis, sehingga realitas ini sangat terbalik dengan gaya hidup pada para pemimpin di Negeri ini.
Mereka mendesak Pemkot Ambon agar menempati janjinya terhadap mahasiswa STIA Alazka untuk membuka jalur perhubungan sehingga angkutan kota bisa masuk kampus STIA Alazka).
Pasalnya, jalan raya menuju kampus STIA Alazka belum dibangun sehingga Pemkot Ambon diharapkan bisa mengupayakan pembangunan jembatan dan jalan menuju kampus tersebut.
Beberapa waktu lalu, saat jumpa berlian bersama komponen mahasiswa dan pelajar lain, mahasiswa STIA Alazka juga mendesak Pemkot Ambon dan Pemprov Maluku segera membangun ruas jalan rusak dari depan Hotel Wijaya II, Mardika bawah menuju Hatukau. Yang menerima aspirasi mahasiswa STIA Alazka adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon Angganoto Ura.
Dia mengatakan untuk penambahan trayek baru ke kampus STIA Alazka harus melalui permohonan tertulis yang ditujukan ke Pemkot Ambon.
’’Harus ada permohonan dari kalian (STIA Alazka), dan kalau kami menyetujui permohonan baru kita memesan mobil, tapi itu juga memakan waktu 3 sampai 6 bulan. Kalau untuk mobil air besar ada, kita sudah bicarakan dengan koordinator sopir mobil Arbes jadi pelayananya bisa sampai di kampus. Karena itu kita masukan trayek Arbes itu, kita pindakan di terminal mobil Tulehu. Kita menunggu sampai hari Selasa besok ini, dan akan kita melakukan penertiban di Batu Merah, kita menertibkan pedagang yang berjualan di lorong-lorong. Kita sudah rapat dengan kordinator dan dosen juga hadir, kita tidak akan tinggal diam dengan aspirasi kalian,’’tutup Ura. (ev/mg-bm015)