FADNI Maluku Tuding Ide Pemindahan Ibu Kota Maluku Politis
http://www.beritamalukuonline.com/2014/06/fadni-maluku-tuding-ide-pemindahan-ibu.html
Kota Ambon |
’’Keterangan pers yang dilakukan Pak Said Assagaff di salah satu Koran lokal, bahwa pemindahan ibu kota Maluku butuh waktu 40 tahun, perlu dikaji ulang dan perlu dicermati karena hal itu merupakan agenda politik,’’ ungkap Wakil Ketua Umum FADNI Maluku Joses Dos Santos Walalayo kepada Berita Maluku melalui ponselnya, Rabu (4/6/2014).
Joses mempertanyakan apakah komitmen Pemprov Maluku memindahkan ibu kota provinsi dari Pulau Ambon ke Makariki, Seram, sudah melalui pencanangan maupun estimasi anggaran yang matang. ’’Menurut saya, kebijakan itu menghambur-hamburkan uang daerah. Sebab, apa sudah ada pencanangan yang matang di balik wacana tersebut,’’ tukasnya.
Dia khawatir ide pemindahan ibu kota Provinsi dari Ambon ke Seram hanya strategi politik memenangi pemilihan gubernur dan wakil gubernur Maluku periode 2013/18 beberapa bulan lalu. ’’Saya ragu dengan komitmen Pemprov Maluku memindahkan ibu kota provinsi ke Seram. Jangan sampai ini hanya trik dan strategi politik saat Pilgub Maluku belum lama ini,’’ ungkapnya.
Karena itu, Joses berharap Pemprov Maluku tak menjadikan isu pemindahan ibu kota provinsi sebagai agenda politik sesaat, dan menjadikan masyarakat Seram sebagai objek dari kepentingan politik jangka pendek.
’’Kalau memang sudah ada pencanangan, ya teruslah membangun. Jangan buat statemen kalau Pemprov ingin bangun kantor alternative di tempat lain (di seputaran Kantor LIPI Ambon), sehingga membuat masyarakat Seram terus bertanya-tanya, bingung, dan resah karena ketidakpastian sikap Pemprov,’’ serunya.
Jika memangnya Pemprov Maluku tak serius membangun Seram, tegas Joses, sebaiknya ada kejujuran sehingga warga setempat bisa memikirkan upaya membentuk Provinsi sendiri. ’’Jangan bikin masyarakat Seram bingung, kalau tak mau, ya relakan kami bentuk provinsi sendiri,’’ pungkasnya. (bm 01)