SMS Provokasi Ajak Pelanggan Demo ke Telkomsel Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2014/05/sms-provokasi-ajak-pelanggan-demo-ke.html
Ambon - Berita Maluku. Upaya provokasi pihak tertentu melalui pesan singkat atau Short Masage Service (SMS) ke kantor Telkomsel Ambon, membuat resah berbagi pihak.
Manager Branch Ambon, Royke H.V. Sumual yang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (7/5/2014) membenarkan adanya SMS bernada provokasi dari pihak tertentu yang mengajak pelanggan Telkomsel melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran untuk menuntut pihak Telkomsel agar melakukan pelayanan prima.
"Benar ada pihak-pihak yang mengirim SMS ke kami dengan nada provokasi," ungkap Sumual yang juga didampingi Manager Network Serive Ambon, LM Ramadhan.
Dari telepon genggamnya, Sumual lalu menunjukkan SMS dari nomor pelanggan Telkomsel 081315675099.
Isi pesan singkat sebagai berikut; "Undangan bagi basudara pelanggan Telkomsel yang merasa dirugikan dengan pelayanan Telkomsel Wilayah Ambon selama beberapa hari terakhir ini saudara2 diundang untuk bersama2 dengan Kaukus Mahasiswa Pelindung Konsumen (KMPK) Maluku untuk melakukan aksi besar2an dan akan diliput oleh media lokal maupun nasional yang berlangsung di kantor Telkomsel Talake Ambon tepat hari Rabu, 7 Mei 2014 Pukul 10.00 WIT - selesai...tema besar adalah menuntut Telkomsel melakukan pelayanan pria sebagai amanat UU perlindungan konsumen....."
Sampai berita ini naik, tidak terbukti aksi unjuk rasa itu dilakukan meski sempat ada penjagaan dari pihak keamanan di kantor Telkomsel yang berada di kawasan Tanah Lapang Kecil (Talake).
Manager Network Serive Ambon, LM Ramadhan pun akhirnya memberikan apresiasi atas sikap masyarakat terutama pelanggn Telkomsel di daerah yang tidak mudah terpancing dengan adanya isu yang dikirim oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kami sangat mengapresiasi kepada masyarakat Maluku yang tidak mudah terprovokasi dengan adanya isu-isu maupun SMS melalui line atau BBM yang tidak bisa dipertanggunjawabkan," ungkapnya.
Ramadhan menjelaskan, pihaknya sampai saat ini terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas jaringan agar keinginan masyarakat seperti pelayanan di pulau Jawa juga dapat terlaksana di daerah ini.
Menurutnya, upaya yang dilakukan pihaknya juga perlu mendapat dukungan dan dorongan dari semua pihak untuk tetap menjaga iklim usaha yang kondusif.
Sementara untuk Pelayanan Prima seperti yang disampaikan melalui pesan singkat itu, dirinya mengatakan pihaknya siap untuk menerima keluhan dari pelanggan.
"Untuk Pelayanan Prima, kami menyediakan waktu dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore bagi pelanggan yang akan mengajukan komplain di kantor. Sedangkan untuk di luar jam kerja, silahkan hubungi kami di Karo Line di 133," jelsnya.
Ia mengaku pihaknya sering mendapat komplain dari pelanggan dan hal itu pun ditindaklanjuti.
"Salah satunya adalah komplain sinyal yang lemah atau tidak bisa melakukan panggilan. Dan di lokasi itu kami datangi untuk mengkroscek jaringan," jelasnya lagi.
Pihaknya mengharapkan bahwa komplain yang dilakukan oleh pelanggan bisa tercatat dan terlayani.
"Harapannya dari komplain pelanggan itu bisa terlayani karena pengukuran standarisasi layanan jaringan ini bukan semata-mata dari sisi kami saja tapi dari pihak customer (pelanggan) juga," ungkapnya. (bm 10/e)
Manager Branch Ambon, Royke H.V. Sumual yang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (7/5/2014) membenarkan adanya SMS bernada provokasi dari pihak tertentu yang mengajak pelanggan Telkomsel melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran untuk menuntut pihak Telkomsel agar melakukan pelayanan prima.
"Benar ada pihak-pihak yang mengirim SMS ke kami dengan nada provokasi," ungkap Sumual yang juga didampingi Manager Network Serive Ambon, LM Ramadhan.
Dari telepon genggamnya, Sumual lalu menunjukkan SMS dari nomor pelanggan Telkomsel 081315675099.
Isi pesan singkat sebagai berikut; "Undangan bagi basudara pelanggan Telkomsel yang merasa dirugikan dengan pelayanan Telkomsel Wilayah Ambon selama beberapa hari terakhir ini saudara2 diundang untuk bersama2 dengan Kaukus Mahasiswa Pelindung Konsumen (KMPK) Maluku untuk melakukan aksi besar2an dan akan diliput oleh media lokal maupun nasional yang berlangsung di kantor Telkomsel Talake Ambon tepat hari Rabu, 7 Mei 2014 Pukul 10.00 WIT - selesai...tema besar adalah menuntut Telkomsel melakukan pelayanan pria sebagai amanat UU perlindungan konsumen....."
Sampai berita ini naik, tidak terbukti aksi unjuk rasa itu dilakukan meski sempat ada penjagaan dari pihak keamanan di kantor Telkomsel yang berada di kawasan Tanah Lapang Kecil (Talake).
Manager Network Serive Ambon, LM Ramadhan pun akhirnya memberikan apresiasi atas sikap masyarakat terutama pelanggn Telkomsel di daerah yang tidak mudah terpancing dengan adanya isu yang dikirim oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kami sangat mengapresiasi kepada masyarakat Maluku yang tidak mudah terprovokasi dengan adanya isu-isu maupun SMS melalui line atau BBM yang tidak bisa dipertanggunjawabkan," ungkapnya.
Ramadhan menjelaskan, pihaknya sampai saat ini terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas jaringan agar keinginan masyarakat seperti pelayanan di pulau Jawa juga dapat terlaksana di daerah ini.
Menurutnya, upaya yang dilakukan pihaknya juga perlu mendapat dukungan dan dorongan dari semua pihak untuk tetap menjaga iklim usaha yang kondusif.
Sementara untuk Pelayanan Prima seperti yang disampaikan melalui pesan singkat itu, dirinya mengatakan pihaknya siap untuk menerima keluhan dari pelanggan.
"Untuk Pelayanan Prima, kami menyediakan waktu dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore bagi pelanggan yang akan mengajukan komplain di kantor. Sedangkan untuk di luar jam kerja, silahkan hubungi kami di Karo Line di 133," jelsnya.
Ia mengaku pihaknya sering mendapat komplain dari pelanggan dan hal itu pun ditindaklanjuti.
"Salah satunya adalah komplain sinyal yang lemah atau tidak bisa melakukan panggilan. Dan di lokasi itu kami datangi untuk mengkroscek jaringan," jelasnya lagi.
Pihaknya mengharapkan bahwa komplain yang dilakukan oleh pelanggan bisa tercatat dan terlayani.
"Harapannya dari komplain pelanggan itu bisa terlayani karena pengukuran standarisasi layanan jaringan ini bukan semata-mata dari sisi kami saja tapi dari pihak customer (pelanggan) juga," ungkapnya. (bm 10/e)