Puluhan Orang Penyandang Masalah Sosial di Ambon Terjaring Razia
http://www.beritamalukuonline.com/2014/05/puluhan-orang-penyandang-masalah-sosial.html
Wa Ode Muna |
"Dalam razia ini terjaring 12 orang anak jalanan, lima orang pengemis, dua PKS dan orang kurang waras. Razia digelar di sekitar kawasan Jl Ay Patty, Jl Sam Ratulangi dan Jl Yos Sudarso sejak Minggu hingga senin pagi (25- 26 Mei)," kata Kadis sosial, Wa Ode Muna, Senin (26/5/2014).
Ia mengatakan, razia ini merupakan perwujudan lima program prioritas Pemkot Ambon yakni masalah kebersihan dengan menjadikan Kota Ambon bersih pada waktu siang, terang di malam hari.
"Selain itu menjelang bulan Ramadhan, kami berupaya agar para penyandang masalah sosial yang kebanyakan bukan masyarakat Maluku tetapi berasal dari Sulawesi Tenggara untuk dikembalikan ke daerah asal," katanya.
Ia mengatakan, gelandangan dan pengemis serta anak-anak jalanan saat ini dikarantina di kantor dinas sosial Ambon untuk dibina.
Sementara orang dengan masalah kejiwaan dibawa ke Rumah Sakit (RS) Jiwa di Nania untuk diobati secara medis.
"Sementara ini mereka ditampung di dinas untuk diberikan pembinaan, serta pendataan identitas sebelum dikembalikan ke keluarga masing-masing," katanya.
Wa Ode Muna mengakui, kendala yang dihadapi pihaknya dalam menangani gelandangan dan pengemis serta anak-anak jalanan adalah belum tersedianya tempat rehabilitasi sosial.
"Tempat rehabilitasi menjadi kendala dalam menangani mereka. Kami berupaya dalam waktu dekat segera dibangun tempat rehabilitasi guna menampung dan membina penyandang masalah sosial," katanya.
Dijelaskannya, panti rehabilitasi penting untuk menampung dan membina para penyandang masalah sosial.
"Jika kita sudah memiliki panti, maka kita bisa menyiapkan ruang bidang pendidikan dan pembinaan. Yang terjadi selama ini kita hanya bisa menjaring, membina dan mengembalikan mereka kepada keluarga, tetapi mereka tetap kembali ke jalan," katanya.
Ia menambahkan, partisipasi pihak keluarga dan warga kota untuk mengimbau kerabat yang mengalami masalah kejiwaan untuk dilakukan pemeriksaan berkala.
"Perhatian pihak keluarga diperlukan guna mengantisipasi kambuhnya penyakit kejiwaan yang diderita anggota keluarga mereka. Bila tidak ada perhatian, kehadiran mereka akan mengganggu kenyamanan dan keindahan kota," ujarnya. (ant/bm 10)