Inilah Apresiasi Latupati, Soal Perayaan HUT Pattimura di Saparua
http://www.beritamalukuonline.com/2014/05/inilah-apresiasi-latupati-soal-perayaan.html
Ambon - Berita Maluku. Pemangku adat (Latupati) Saparua, Kabupaten Maluku Tengah mengapresiasi rencana perayaan HUT ke-197 pahlawan nasional Thomas Matulessy yang bergelar Kapitan Pattimura di daerah itu pada 15 Mei 2014.
"Kami apresiasi HUT pahlawan nasional Pattimura ke- 197 dirayakan kembali di Saparua dengan pertimbangan keamanan menjelang pemilihan Presiden (Pilpres) tanggal 9 Juli mendatang," kata Ketua Latupati Saparua, Jhon Patisahusiwa, dikonfirmasi, Rabu (7/5/2014).
Perayaan HUT ke-196 Pattimura juga diselenggarakan di Saparua demi keamanan, menyusul insiden bentrokan antarwarga jelang perayaan tersebut pada 2012.
Tahun-tahun sebelumnya perayaan itu selalu dilaksanakan di Kota Ambon.
Jhon menyatakan perayaan HUT Pattimura wajar diselenggarakan di Saparua sebagai daerah asal perjuangan melawan kolonialisme penjajah Belanda saat itu (1817) oleh Pattimura dan kawan-kawan.
Ia menyatakan perayaan di Saparua juga strategis untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata maupun lainnya di pulau yang terkenal dengan rempah - rempah( cengkih - pala - fuli).
"Pastinya mendorong pengembangan berbagai sektor dengan manfaat ganda bagi pertumbuhan ekonomi pulau Saparua, Nusalaut, Haruku," kata Raja (sapaan kepala desa di Maluku) Siri Sori Islam itu.
Lebih lanjut Jhon mengaku telah mengusulkan kepada Gubernur Said Assagaff untuk mengarahkan sembilan bupati dan dua wali kota untuk menghadiri acara itu mengingat peristiwa itu mengandung nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
"Para bupati dan wali kota pun perlu menyertakan perwakilan Latupati maupun Raja dari daerahnya masing - masing. Minimal perwakilan Raja dari pulau Ambon, pulau Haruku, pulau Nusalaut dan pulau Seram," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Cipta Karya Dinas PU Maluku, Kasrul Selang, mengatakan pihaknya diarahkan gubernur agar berkoordinasi dengan Pemkab Maluku Tengah maupun Pemkot Ambon untuk mempersiapkan perayaan HUT Pattimura.
"Kami telah berkoordinasi di Saparua, Selasa (6/5). Upacara perayaan dipusatkan di lapangan Pattimura dengan latar belakang Benteng Duurstede dan diaroma Pattimura<" katanya.
Prosesi pembakaran obor Pattimura akan dilakukan oleh tua - tua adat di Gunung Saniri dengan cara gesek kayu.
Menurut sejarah, di Gunung Saniri Pattimura dan kawan - kawan menyepakati untuk menyerang benteng Duurstede dan berhasil mendudukinya.
Dalam penyerangan itu hanya anak dari Residen Belanda Johannes Rudolph van den Berg yakni Jean Lubbert van den Berg yang selamat.
Sebelumnya, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengaku telah menyurati Gubernur Maluku Said Assagaf untuk mengalihkan lokasi perayaan HUT Pattimura yang biasanya di Kota Ambon ke Saparua atas pertimbangan keamanan jelang Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.
"Suasana kebatinan 15 Mei tetap ada, walaupun lokasi dialihkan tetapi kita dekorasi seperti tahun sebelumnya, agar warga kota Ambon tetap merasakan suasana perayaan," ujarnya.
Perayaan HUT Pattimura di Kota Ambon hanya berupa malam perenungan di kawasan Pattimura Park. (ant/bm 10)
"Kami apresiasi HUT pahlawan nasional Pattimura ke- 197 dirayakan kembali di Saparua dengan pertimbangan keamanan menjelang pemilihan Presiden (Pilpres) tanggal 9 Juli mendatang," kata Ketua Latupati Saparua, Jhon Patisahusiwa, dikonfirmasi, Rabu (7/5/2014).
Perayaan HUT ke-196 Pattimura juga diselenggarakan di Saparua demi keamanan, menyusul insiden bentrokan antarwarga jelang perayaan tersebut pada 2012.
Tahun-tahun sebelumnya perayaan itu selalu dilaksanakan di Kota Ambon.
Jhon menyatakan perayaan HUT Pattimura wajar diselenggarakan di Saparua sebagai daerah asal perjuangan melawan kolonialisme penjajah Belanda saat itu (1817) oleh Pattimura dan kawan-kawan.
Ia menyatakan perayaan di Saparua juga strategis untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata maupun lainnya di pulau yang terkenal dengan rempah - rempah( cengkih - pala - fuli).
"Pastinya mendorong pengembangan berbagai sektor dengan manfaat ganda bagi pertumbuhan ekonomi pulau Saparua, Nusalaut, Haruku," kata Raja (sapaan kepala desa di Maluku) Siri Sori Islam itu.
Lebih lanjut Jhon mengaku telah mengusulkan kepada Gubernur Said Assagaff untuk mengarahkan sembilan bupati dan dua wali kota untuk menghadiri acara itu mengingat peristiwa itu mengandung nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
"Para bupati dan wali kota pun perlu menyertakan perwakilan Latupati maupun Raja dari daerahnya masing - masing. Minimal perwakilan Raja dari pulau Ambon, pulau Haruku, pulau Nusalaut dan pulau Seram," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Cipta Karya Dinas PU Maluku, Kasrul Selang, mengatakan pihaknya diarahkan gubernur agar berkoordinasi dengan Pemkab Maluku Tengah maupun Pemkot Ambon untuk mempersiapkan perayaan HUT Pattimura.
"Kami telah berkoordinasi di Saparua, Selasa (6/5). Upacara perayaan dipusatkan di lapangan Pattimura dengan latar belakang Benteng Duurstede dan diaroma Pattimura<" katanya.
Prosesi pembakaran obor Pattimura akan dilakukan oleh tua - tua adat di Gunung Saniri dengan cara gesek kayu.
Menurut sejarah, di Gunung Saniri Pattimura dan kawan - kawan menyepakati untuk menyerang benteng Duurstede dan berhasil mendudukinya.
Dalam penyerangan itu hanya anak dari Residen Belanda Johannes Rudolph van den Berg yakni Jean Lubbert van den Berg yang selamat.
Sebelumnya, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengaku telah menyurati Gubernur Maluku Said Assagaf untuk mengalihkan lokasi perayaan HUT Pattimura yang biasanya di Kota Ambon ke Saparua atas pertimbangan keamanan jelang Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.
"Suasana kebatinan 15 Mei tetap ada, walaupun lokasi dialihkan tetapi kita dekorasi seperti tahun sebelumnya, agar warga kota Ambon tetap merasakan suasana perayaan," ujarnya.
Perayaan HUT Pattimura di Kota Ambon hanya berupa malam perenungan di kawasan Pattimura Park. (ant/bm 10)