Foto: Warga Dusun Mahia Kesulitan Air Bersih
http://www.beritamalukuonline.com/2014/05/foto-warga-dusun-mahia-kesulitan-air.html
SEBANYAK 300 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Mahia, Desa Urimessing, Kecamatan Sirimau - Ambon sudah lebih 3 tahun mengalami kesulitan air bersih. Akibat kekurangan air bersih, warga yang mampu terpaksa membeli air dari truk tangki dengan harga Rp 200 ribu per tangki. Warga mengaku kebutuhan air selama sebulan sebanyak 2 tangki. Sementara warga yang tidak mampu membeli air terpaksa berjalan kaki hingga ke desa Soya dengan menempuh jarak lebih dari 1 kilometer untuk mendapatkan air. Padahal, di dusun yang berada di puncak gunung itu sudah dibangun lebih dari 2 bak penampungan air bersih oleh Pemerintah Kota Ambon dan Pemda Provinsi Maluku, namun bak-bak yang dibangun menggunakan jaringan pipa dan mesin pompa dengan anggaran hingga ratusan juta itu tidak berfungsi sama sekali lebih dari 3 tahun. Warga dusun Mahia berharap, Pemkot maupun Pemda dapat segera mengatasi persoalan mereka. (foto: wg)
Bak penampung air di dusun Mahia yang dibangun Pemkot Ambon ini, diakui dinas terkait sudah diserahkan kepada masyarakat untuk dikelola secara swadaya melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) setempat, namun masyarakat mengaku, mesin pompa dengan menggunakan aliran listrik itu kini sudah tidak berfungsi akibat tunggakan PLN. Diduga tunggakan PLN tidak dibayar selama beberapa tahun oleh pihak pengelola sehingga tidak berfungsi sama sekali. Sementara air yang berada di bak saat ini diperoleh dari mobil tangki. Diduga terjadi salah pengelolaan, karena semestinya air harusnya berasal dari sumber yang ada di dusun tersebut bukan dari mobil tangki perusahaan penyedia air bersih.
Mobil tangki ini sementara mengisi air ke bak warga yang dibeli dengan harga Rp 200 ribu per tangki.
Bak air yang dibangun Dinas PU Pemda Maluku yang berada di samping rumah keluarga de Fretes dusun Mahia ini, diperkirakan sudah tidak berfungsi lebih dari 4 tahun untuk melayani kebutuhan warga. Dari penelusuran media ini, jaringan air bersih yang di suplai dari sumber menggunakan pipa dan mesin genset ke bak penampung ini (non gravitasi) tidak mengalami kendala, namun anehnya dinas terkait mengaku jaringan pipa mengalami kerusakan akibat bencana alam.
Bak penampung air di dusun Mahia yang dibangun Pemkot Ambon ini, diakui dinas terkait sudah diserahkan kepada masyarakat untuk dikelola secara swadaya melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) setempat, namun masyarakat mengaku, mesin pompa dengan menggunakan aliran listrik itu kini sudah tidak berfungsi akibat tunggakan PLN. Diduga tunggakan PLN tidak dibayar selama beberapa tahun oleh pihak pengelola sehingga tidak berfungsi sama sekali. Sementara air yang berada di bak saat ini diperoleh dari mobil tangki. Diduga terjadi salah pengelolaan, karena semestinya air harusnya berasal dari sumber yang ada di dusun tersebut bukan dari mobil tangki perusahaan penyedia air bersih.
Mobil tangki ini sementara mengisi air ke bak warga yang dibeli dengan harga Rp 200 ribu per tangki.
Bak air yang dibangun Dinas PU Pemda Maluku yang berada di samping rumah keluarga de Fretes dusun Mahia ini, diperkirakan sudah tidak berfungsi lebih dari 4 tahun untuk melayani kebutuhan warga. Dari penelusuran media ini, jaringan air bersih yang di suplai dari sumber menggunakan pipa dan mesin genset ke bak penampung ini (non gravitasi) tidak mengalami kendala, namun anehnya dinas terkait mengaku jaringan pipa mengalami kerusakan akibat bencana alam.