6.392 Siswa SD di Ambon Ikut Ujian Akhir Sekolah
http://www.beritamalukuonline.com/2014/05/6392-siswa-sd-di-ambon-ikut-ujian-akhir.html
Ambon - Berita Maluku. Sebanyak 6.392 siswa sekolah dasar di Kota Ambon, Maluku, mengikuti ujian akhir sekolah berstandar nasional pada 19-21 Mei 2014.
Sebanyak 6.392 peserta ujian tersebar di 208 SD negeri dan swasta di Kota Ambon, kata Wakil Wali Kota Ambon Sam Latuconsina saat membuka sampul ujian di kompleks SD PDK, Senin (19/5/2014).
"UASBN merupakan evaluasi belajar siswa SD dan sederajat, saya berharap pelaksanannya berjalan baik serta hasil juga berkualitas," katanya.
Menurut Wawali, pelaksanaan ujian berjalan baik dengan sistem pengawasan silang antarsekolah.
Distribusi paket soal berjalan baik dari Dinas Pendidikan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan, selanjutnya disalurkan ke gugus masing-masing kecamatan untuk diserahkan ke setiap sekolah.
"Prinsipnya semua berjalan lancar, walaupun ada kekurangan soal di beberapa sekolah, tetapi semua dapat ditangani dengan baik," katanya.
Menurut Wawali, pelaksanaan UASBN menunjang program wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan pemrintah pusat.
"Data statistik angka kelulusan siswa SD di Ambon setiap tahun mencapai 100 persen, dan diharapkan tahun ini jumlahnya sama sehingga siswa dapat melajutkan ke jenjang berikutnya," ujarnya.
Menghadapi ujian, kata Wawali siswa tidak perlu takut dan tegang, tetapi harus optimistis dalam menjawab setiap soal yang diberikan.
"Percaya diri, optimistis dan tidak perlu khawatir kalau sudah belajar. Apalagi harus menggantungkan diri untuk meminta jawaban dari teman," ujarnya.
Ia menambahkan, UN merupakan sarana evaluasi siswa guna mengetahui tingkat penyerapan pelajaran yang telah diterima selama ini.
"UN tidak berbeda dengan ujian kenaikan kelas, yang berbeda hanya soal berstandar nasional dan dilakukan pemeriksaan di Disdikpora Provinsi Maluku," katanya. (ant/bm 10)
Sebanyak 6.392 peserta ujian tersebar di 208 SD negeri dan swasta di Kota Ambon, kata Wakil Wali Kota Ambon Sam Latuconsina saat membuka sampul ujian di kompleks SD PDK, Senin (19/5/2014).
"UASBN merupakan evaluasi belajar siswa SD dan sederajat, saya berharap pelaksanannya berjalan baik serta hasil juga berkualitas," katanya.
Menurut Wawali, pelaksanaan ujian berjalan baik dengan sistem pengawasan silang antarsekolah.
Distribusi paket soal berjalan baik dari Dinas Pendidikan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan, selanjutnya disalurkan ke gugus masing-masing kecamatan untuk diserahkan ke setiap sekolah.
"Prinsipnya semua berjalan lancar, walaupun ada kekurangan soal di beberapa sekolah, tetapi semua dapat ditangani dengan baik," katanya.
Menurut Wawali, pelaksanaan UASBN menunjang program wajib belajar 12 tahun yang dicanangkan pemrintah pusat.
"Data statistik angka kelulusan siswa SD di Ambon setiap tahun mencapai 100 persen, dan diharapkan tahun ini jumlahnya sama sehingga siswa dapat melajutkan ke jenjang berikutnya," ujarnya.
Menghadapi ujian, kata Wawali siswa tidak perlu takut dan tegang, tetapi harus optimistis dalam menjawab setiap soal yang diberikan.
"Percaya diri, optimistis dan tidak perlu khawatir kalau sudah belajar. Apalagi harus menggantungkan diri untuk meminta jawaban dari teman," ujarnya.
Ia menambahkan, UN merupakan sarana evaluasi siswa guna mengetahui tingkat penyerapan pelajaran yang telah diterima selama ini.
"UN tidak berbeda dengan ujian kenaikan kelas, yang berbeda hanya soal berstandar nasional dan dilakukan pemeriksaan di Disdikpora Provinsi Maluku," katanya. (ant/bm 10)