Warga Minta Gubernur dan Wagub Maluku Prioritaskan Pembangunan Jalan Provinsi di SUB
http://www.beritamalukuonline.com/2014/04/warga-minta-gubernur-dan-wagub-maluku.html
Ilustrasi jalan |
’’Sejak Indonesia merdeka (17 Agustus 1945) maupun gubernur ganti gubernur, tetapi jalur jalan di wilayah ini selalu terabaikan. Kami hanya dengar jalur jalan dari arah Kairatu-Piru-Taniwel-Pasanea-Simpang (pulang pergi) adalah jalan provinsi, namun penanganannya tidak jelas,’’ keluh pemuka masyarakat SUB Jopie Soakalune, SH, kepada Berita Maluku melalui ponselnya, Senin (7/4).
Jopie mengungkapkan jalur jalan provinsi dari arah Kairatu-Piru-Taniwel sudah dihotmix, begitupun ruas jalan Taniwel-Way Miyaka di Kecamatan Taniwel Timur yang merupakan batas wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sudah banyak yang rusak.
’’Sementara jalan dari arah SP Saleman ke Desa Labuan, Kecamatan SUB sudah dihotmix. Namun, jalan dari Way Makina ke Desa Labuan selama ini belum tersentuh pembangunan,’’ kesalnya lagi.
Konstruksi jalan tanah yang melewati jalur ini, terang Jopie, bila tiba musim hujan tidak dapat dilewati kendaraan roda dua.’’Bagaimana bisa dilewati apabila musim hujan tiba karena transportasi dari dan ke Pasanea sebagai ibu kota SUB ke arah barat terputus total. Desa dan dusun di bagian barat adalah Dusun Sapola, Dusun Marhunut, Desa Latea, Dusun Rumahmole, Desa Rumahwei, dan Desa Karlutu Warasiwa,’’ bebernya.
Jopie melanjutkan, hal ini diakibatka terdapat jalan becek dan berlubang, juga terdapat tiga sungai besar, antara lain Sunyai Way Miyaka antara Desa Gale-gale dan Dusun Sapola, Way Yala antara Dusun Marhunut dan Desa Latea, serta Way Ela antara Dusun Rumahmole dan Desa Rumahwey.
’’Begitu pun arah timur dari Masohi, Saleman, Horale, Wailulu, Herlauw, SP1 dan SP 2 Transmigrasi Karlutu, Paa dan Karlutu Kara terputus akibat luapan Way Kara. Untuk penanganan darurat, masyarakat Karlutu Kara membangun jembatan dari batang kelapa. Jelas sekali hal ini sangat mempersulit transportasi penumpang dan barang berupa hasil perkebunan untuk dipasarkan, baik ke Masohi maupun ke Ambon,’’ paparnya. (bm 01/bm 12)