Wali Kota Salut Swadaya Masyarakat Rumah Tiga Bangun Jembatan Wae Ela
http://www.beritamalukuonline.com/2014/04/wali-kota-salut-swadaya-masyarakat.html
Ambon - Berita Maluku. Pemerintah Kota Ambon memberikan apresiasi tinggi kepada warga Negeri Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon, yang dengan swadaya murni mampu membangun dan menyelesaikan jembatan Wae Ela untuk menghubungan masyarakat yang bermukim di wilayah tersebut.
Berkenaan dengan itu, Jembatan Wae Ela diresmikan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dalam kegiatan pemerintahan, Senin kemarin (31/3/2014).
Jembatan yang menghubungkan permukiman warga Rumah Tiga yang ada di seberang jembatan Wae Ela dengan warga Rumah Tiga lainnya. Jembatan ini dibangun dengan anggaran swadaya masyarakat Rumah Tiga ini mendapat apresiasi dari wali kota Ambon.
’’Saya kaget melihat jembatan ini, karena saya tidak pernah bayangkan partisipasi masyarakat yang luar biasa, sehingga terbangun sebuah jembatan yang representatif,” ujarnya.
Louhenapessy mengakui, jembatan yang dibangun masyarakat merupakan hal kecil di tengah kesibukan mereka. ’’Selaku Pemerintah, saya memberikan perhatian khusus kepada warga di sini. Saya harus memberikan perhatian, karena seyogyanya Pemerintah harus menjadi contoh bagi masyarakat. Untuk itu saya salut atas partisipasi luar biasa ini,’’ akuinya.
Menurut Louhenapessy, kebanyakan dari masyarakat lebih cenderung mengharapkan biaya pembangunan dari Pemerintah. Padahal, masyarakat mampu melakukannya melalui swadaya. ’’Saya tidak sangka jembatan ini dibangun dengan swadaya murni.
Ini sebuah contoh yang sangat baik,” terangnya.
Sementara itu, Raja Rumah Tiga, Vita Wattimena memaparkan jembatan Wae Ela dibangun dan diselesaikan dengan swadaya murni masyarakat setempat. ’’Jembatan ini murni swadaya masyarakat Negeri Rumah Tiga,’’ katanya di sela-sela peresmian Jembatan Wae Ela.
Wattimena menambahkan ’’Kita masyarakat selalu berpegang teguh terhadap pepatah orang tatua yang berbunyi: Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh’’.
’’Karena itu, masyarakat Rumah Tiga selalu bahu-membahu membangun jembatan Wae Ela ini, sebagai jalan penghubung antara warga Rumah Tiga yang ada di seberang jembatan tersebut. Persatuan itu perlu untuk membangun Negeri tercinta ini. Dan dalam waktu dekat masyarakat akan disibukkan dengan pembangunan talud dan pos keamanan lingkungan. Pembangunan ini memerlukan perhatian kita semua, baik perangkat Negeri maupun masyarakat.
Selaku Raja saya mengajak seluruh warga Rumah Tiga untuk saling membantu memajukan Rumah Tiga tercinta ini,’’ ajak Watimena.(ev/mg-bm 015)
Berkenaan dengan itu, Jembatan Wae Ela diresmikan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dalam kegiatan pemerintahan, Senin kemarin (31/3/2014).
Jembatan yang menghubungkan permukiman warga Rumah Tiga yang ada di seberang jembatan Wae Ela dengan warga Rumah Tiga lainnya. Jembatan ini dibangun dengan anggaran swadaya masyarakat Rumah Tiga ini mendapat apresiasi dari wali kota Ambon.
’’Saya kaget melihat jembatan ini, karena saya tidak pernah bayangkan partisipasi masyarakat yang luar biasa, sehingga terbangun sebuah jembatan yang representatif,” ujarnya.
Louhenapessy mengakui, jembatan yang dibangun masyarakat merupakan hal kecil di tengah kesibukan mereka. ’’Selaku Pemerintah, saya memberikan perhatian khusus kepada warga di sini. Saya harus memberikan perhatian, karena seyogyanya Pemerintah harus menjadi contoh bagi masyarakat. Untuk itu saya salut atas partisipasi luar biasa ini,’’ akuinya.
Menurut Louhenapessy, kebanyakan dari masyarakat lebih cenderung mengharapkan biaya pembangunan dari Pemerintah. Padahal, masyarakat mampu melakukannya melalui swadaya. ’’Saya tidak sangka jembatan ini dibangun dengan swadaya murni.
Ini sebuah contoh yang sangat baik,” terangnya.
Sementara itu, Raja Rumah Tiga, Vita Wattimena memaparkan jembatan Wae Ela dibangun dan diselesaikan dengan swadaya murni masyarakat setempat. ’’Jembatan ini murni swadaya masyarakat Negeri Rumah Tiga,’’ katanya di sela-sela peresmian Jembatan Wae Ela.
Wattimena menambahkan ’’Kita masyarakat selalu berpegang teguh terhadap pepatah orang tatua yang berbunyi: Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh’’.
’’Karena itu, masyarakat Rumah Tiga selalu bahu-membahu membangun jembatan Wae Ela ini, sebagai jalan penghubung antara warga Rumah Tiga yang ada di seberang jembatan tersebut. Persatuan itu perlu untuk membangun Negeri tercinta ini. Dan dalam waktu dekat masyarakat akan disibukkan dengan pembangunan talud dan pos keamanan lingkungan. Pembangunan ini memerlukan perhatian kita semua, baik perangkat Negeri maupun masyarakat.
Selaku Raja saya mengajak seluruh warga Rumah Tiga untuk saling membantu memajukan Rumah Tiga tercinta ini,’’ ajak Watimena.(ev/mg-bm 015)