Tambah Stok, Bulog Maluku Beli 3.000 Ton Beras Sulsel
http://www.beritamalukuonline.com/2014/04/tambah-stok-bulog-maluku-beli-3000-ton.html
Ambon - Berita Maluku. Perum Bulog Divisi Regional Maluku membeli lagi sedikitnya 3.000 ton beras asal Palopo, Sulawesi Selatan, untuk menambah stok.
"Saat ini sedang dilakukan pembongkaran di pelabuhan Yos Soedarso, Ambon, dan selanjutnya akan disimpan di gudang Bulog Ambon yang terdapat di Desa Galala, Kecamatan Sirimau, dan Kelurahan Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe," kata Kabid penyaluran Devisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku Latif Malawat di Ambon, Selasa (1/4/2014).
Dia menjelaskan, untuk tahun ini selain membeli dari Palopo Bulog Maluku juga sedang membeli beras asal petani Pulau Buru masa panen tahun 2014, dimana pada bulan Maret telah berhasil membeli 25 ton beras.
"Kami target akan membeli beras Buru sebanyak 3.000 ton bahkan lebihpun Bulog bersedia asalkan petani mau penjualnya," ujarnya.
Sedangkan stok beras yang ada sekarang ini tercatat sebanyak 13.649 ton dan akan mengisi permintaan pasar hingga 3,4 bulan kedepan.
Rinciannya untuk gudang Kota Ambon tercatat sebanyak 9.020 ton, gudang Kota Ternate (Provinsi Maluku Utara) sebanyak 3.463 ton dan Kota Tual 1.166 ton.
"Jadi cukup aman, masyarakat tidak perlu takut apalagi menghadapi pelaksanaan pemilihan umum tanggal 9 April 2014 maupun perubahan cuaca yang sewaktu - waktu kurang bersahabat," katasnya.
Menurut Latif, biasanya stok beras yang ada di Kota Tual selama ini digunakan untuk melayani masyarakat di lima daerah masing - masing Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kota Tual, dan sewaktu - waktu akan disuplai dari Ambon kalau sangat membutuhkan.
Sedangkan Kota Ternate walaupun ibukota Provinsi Maluku utara namun Sub Bulognya masuk Devisi Regional Bulog Maluku, karena itu stok yang ada di sana pengadaannya dilakukan Bulog Maluku.
Sedangkan pengadaan beras secara nasional untuk kedua provinsi ini selalu dilakukan dari Sulawesi Selatan, dan lokal didatangkan dari Pulau Buru, bahkan beras asal daerah itu untuk konsumsi masyarakat setempat yang terdiri atas dua kabupaten masing - masing Kabupaten Buru dan Buru Selatan (Bursel). (ant/bm 10)
"Saat ini sedang dilakukan pembongkaran di pelabuhan Yos Soedarso, Ambon, dan selanjutnya akan disimpan di gudang Bulog Ambon yang terdapat di Desa Galala, Kecamatan Sirimau, dan Kelurahan Air Salobar, Kecamatan Nusaniwe," kata Kabid penyaluran Devisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku Latif Malawat di Ambon, Selasa (1/4/2014).
Dia menjelaskan, untuk tahun ini selain membeli dari Palopo Bulog Maluku juga sedang membeli beras asal petani Pulau Buru masa panen tahun 2014, dimana pada bulan Maret telah berhasil membeli 25 ton beras.
"Kami target akan membeli beras Buru sebanyak 3.000 ton bahkan lebihpun Bulog bersedia asalkan petani mau penjualnya," ujarnya.
Sedangkan stok beras yang ada sekarang ini tercatat sebanyak 13.649 ton dan akan mengisi permintaan pasar hingga 3,4 bulan kedepan.
Rinciannya untuk gudang Kota Ambon tercatat sebanyak 9.020 ton, gudang Kota Ternate (Provinsi Maluku Utara) sebanyak 3.463 ton dan Kota Tual 1.166 ton.
"Jadi cukup aman, masyarakat tidak perlu takut apalagi menghadapi pelaksanaan pemilihan umum tanggal 9 April 2014 maupun perubahan cuaca yang sewaktu - waktu kurang bersahabat," katasnya.
Menurut Latif, biasanya stok beras yang ada di Kota Tual selama ini digunakan untuk melayani masyarakat di lima daerah masing - masing Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kota Tual, dan sewaktu - waktu akan disuplai dari Ambon kalau sangat membutuhkan.
Sedangkan Kota Ternate walaupun ibukota Provinsi Maluku utara namun Sub Bulognya masuk Devisi Regional Bulog Maluku, karena itu stok yang ada di sana pengadaannya dilakukan Bulog Maluku.
Sedangkan pengadaan beras secara nasional untuk kedua provinsi ini selalu dilakukan dari Sulawesi Selatan, dan lokal didatangkan dari Pulau Buru, bahkan beras asal daerah itu untuk konsumsi masyarakat setempat yang terdiri atas dua kabupaten masing - masing Kabupaten Buru dan Buru Selatan (Bursel). (ant/bm 10)