Siamiloy Desak Percepatan Pembangunan Bandara Moa | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Siamiloy Desak Percepatan Pembangunan Bandara Moa

Ambon - Berita Maluku. Transportasi udara, laut dan darat masih menjadi kebutuhan mendasar dan sangat vital bagi masyarakat Maluku Barat Daya setelah wilayah itu mekar sebagai Daerah Otonom Baru di Maluku pada Juli 2008 hingga saat ini.

Salah satu tokoh masyarakat MBD Herman Siamiloy mengungkapkan transportasi dan komunikasi relative penting bagi warga di wilayah perbatasan Republik Indonesia dan Timor Leste dalam memperlancar seluruh aktivitas, baik pemerintahan, pendidikan maupun kemasyarakatan.

’’Sektor transportasi menjadi kebutuhan mendasar dan sangat mendesak bagi warga MBD sampai saat ini,’’ jelas Siamiloy kepada Berita Maluku, Minggu petang (27/4/2014).

Khusus menyangkut transportasi udara, Siamiloy mendesak Dinas Perhubungan MBD supaya mempercepat penyelesaian pembangunan Bandar Udara Moa, Kecamatan Moa, yang ditargetkan tuntas pada 2016 mendatang agar bisa didarati pesawat Boeing.  ’’Sebaiknya pengerjaan Bandara di Moa dipercepat bulan ini karena masih musim panas, sehingga kualitas pengecoran maupun fisik proyeknya lebih kuat dan tahan lama ketimbang diselesaikan saat musim hujan,’’ anjur mantan Kepala Tata Usaha Koordinator Perguruan Tingg Swasta (Kopertis) Wilayah XII Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat ini.

Untuk transportasi laut, Siamiloy menyarankan Dishub Maluku agar mendoking  KM Sabuk Nusantara 34 karena sudah tak laik lagi mengangkut penumpang dari satu pulau ke pulau lain di MBD, Maluku Tenggara Barat, Maluku Tenggara, Kepulauan  Banda dan kepulauan lain di Maluku.

’’Bayangkan, waktu di Kisar kapal ini berlabuh sampai 5 jam. Di Banda, seharusnya kita sudah sampai di Ambon dalam limit waktu 6-8 jam, tapi yang terjadi karena kapal mogok selama 5 jam di tengah perjalanan, kapal baru masuk di Ambon 12 jam kemudian. Jadi, saya sarankan sebaiknya KM Sabuk Nusantara 34 didoking saja agar pelayanan penumpang bisa dimaksimalkan di masa mendatang,’’ paparnya.

Menyangkut transportasi darat, Siamiloy meminta Dinas Pekerjaan Umum MBD agar sebelum mengaspal ruas jalan Werwaru dan Weet menuju Tounwawan, disebut Kohapi, sebaiknya diubah di enam titik untuk menghindari genangan air di saat musim hujan. ’’Sebelum diaspal sebaiknya ruas jalan ini diubah agar tidak dekat kubangan kerbau. Sebab, ketika volume air naik 5-10 centimeter, jalan sudah tergenang dan bisa menyebabkan kerusakan jalan.
Sedikitnya ada enam titik yang mesti dirubah agar terhindar dari kubangan kerbau. Jadi, ruas jalan ini dialihkan ke sebelah kiri melewati proyek Bandara Moa,’’ jelasnya. (ev/mg bm 015) 
Pilihan 8100693502197107561
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks