Satdamkar Kota Ambon Butuh Tenaga dan Peralatan Memadai
http://www.beritamalukuonline.com/2014/04/satdamkar-kota-ambon-butuh-tenaga-dan.html
Ambon - Berita Maluku. Kantor Satuan Pemadam Kebakaran (Satdamkar) Kota Ambon masih alami kekurangan tenaga kerja berikut kekurangan fasilitas dan peralatan pemadaman kebakaran.
Kondisi memprihatinkan ini terlihat saat terjadinya kebakaran, di mana kebanyakan masyarakat yang membantu memegang selang untuk memadamkan api akibat Satdamkar Kota Ambon kekurangan tenaga lapangan.
’’Tenaga pemadam kebakaran masih kurang, sehingga saat terjadi kebakaran masyarakat yang membantu memegang selang untuk memadamkan api. Sedikitnya Satdamkar Kota Ambon membutuhkan 18 orang untuk satu mobil kebakaran,’’ terang Kepala Satdamkar Kota Ambon Phileosa Pattinasarany, Kamis (3/4/2014).
Dia mengakui Satdamkar Kota Ambon juga masih memerlukan perlengkapan dan penambahan tenaga mengingat jumlah tenaga dan staf Damkar saat ini hanya sekitar 30-an personel.
’’Jumlah tenaga yang ada saat ini sangat jauh dari kerja yang kita jalani. Tenaga Damkar ini dibagi menjadi tiga regu, dan diperuntukan satu regu sebanyak 18 orang. Dari jumlah tenaga Damkar sekarang ini sangat jauh dari jumlah tenaganya per regu, sebab kita kerja dengan memakai sif kerja per hari. Jika tenaga Damkar masih tetap pada jumlah yang sekarang ini, otomatis penanganan kebakaran kita masih berharap pada bantuan masyarakat, mengingat jumlah tenaga kita sangat terbatas. Padahal, aturannya satu mobil itu beranggotakan 18 orang, dan mobil yang kita miliki hanya 3 unit. Maksimal kita butuh sekitar 54 tenaga untuk tiga mobil tersebut,” tandasnya.
Ia menjelaskan untuk peralatan Satdamkar Kota Ambon tahun ini direncanakan mendapat selang sepanjang 20 meter.
’’Kebanyakan kebakaran terjadi di Kota Ambon ini terletak pada kawasan padat permukiman warga. Oleh karena itu dibutuhkan selang yang relatif panjang untuk memadamkan api bisa dari jarak yang agak jauh dari lokasi kebakaran. Apalagi, Kota Ambon ini padat, sehingga diperlukan alat yang lengkap, misalkan selang panjang agar proses pemadaman tidak begitu sulit,” ujarnya.
Karena kurangnya personel Damkar mengakibatkan peralatan mobil penampung air belum ditambah. ’’Masyarakat harus proaktif untuk melaporkan kejadian kebakaran agar secepatnya petugas kebakaran datang memadamkan api, karena yang terjadi di lapangan, kebanyak masyarakat melapor kejadian kebakaran itu saat api sudah membesar. Jadi masyarakat harus sabar.’’tegasnya.
Dikatakannya, Satdamkar Kota Ambon selalu melatih personel-personelnya terkait pencegahan kebakaran. Dalam pelatihan tersebut, Satdamkar Kota Ambon juga ikut menggandeng masyarakat untuk bersama mengikuti pelatihan di permukiman padat penduduk agar masyarakat juga bisa mengatasi api saat terjadi kebakaran.
’’Yang disesalkan dari warga itu, mereka selalu mencela petugas Damkar. Katanya kami selalu datang tidak tepat waktu di saat terjadi kebakaran. Padahal mereka terlambat melaporkan kejadian tersebut. Belum lagi kawasan tersebut sangat padat,’’ kesalnya.
Ia mengemukakan Satdamkar Kota Ambon dalam tahun ini akan mengirim petugas untuk mengikuti pelatihan di Jakarta. Pengiriman itu dilakukan bertahap mengingat personel Satdamkar berkurang dari waktu ke waktu. ’’Mungkin hanya perwakilan dari Ambon untuk mengikuti pelatihan itu sangat terbatas, karena jumlah personel kami hanya 30 orang,” resahnya. (ev/mg-bm 015)
Kondisi memprihatinkan ini terlihat saat terjadinya kebakaran, di mana kebanyakan masyarakat yang membantu memegang selang untuk memadamkan api akibat Satdamkar Kota Ambon kekurangan tenaga lapangan.
’’Tenaga pemadam kebakaran masih kurang, sehingga saat terjadi kebakaran masyarakat yang membantu memegang selang untuk memadamkan api. Sedikitnya Satdamkar Kota Ambon membutuhkan 18 orang untuk satu mobil kebakaran,’’ terang Kepala Satdamkar Kota Ambon Phileosa Pattinasarany, Kamis (3/4/2014).
Dia mengakui Satdamkar Kota Ambon juga masih memerlukan perlengkapan dan penambahan tenaga mengingat jumlah tenaga dan staf Damkar saat ini hanya sekitar 30-an personel.
’’Jumlah tenaga yang ada saat ini sangat jauh dari kerja yang kita jalani. Tenaga Damkar ini dibagi menjadi tiga regu, dan diperuntukan satu regu sebanyak 18 orang. Dari jumlah tenaga Damkar sekarang ini sangat jauh dari jumlah tenaganya per regu, sebab kita kerja dengan memakai sif kerja per hari. Jika tenaga Damkar masih tetap pada jumlah yang sekarang ini, otomatis penanganan kebakaran kita masih berharap pada bantuan masyarakat, mengingat jumlah tenaga kita sangat terbatas. Padahal, aturannya satu mobil itu beranggotakan 18 orang, dan mobil yang kita miliki hanya 3 unit. Maksimal kita butuh sekitar 54 tenaga untuk tiga mobil tersebut,” tandasnya.
Ia menjelaskan untuk peralatan Satdamkar Kota Ambon tahun ini direncanakan mendapat selang sepanjang 20 meter.
’’Kebanyakan kebakaran terjadi di Kota Ambon ini terletak pada kawasan padat permukiman warga. Oleh karena itu dibutuhkan selang yang relatif panjang untuk memadamkan api bisa dari jarak yang agak jauh dari lokasi kebakaran. Apalagi, Kota Ambon ini padat, sehingga diperlukan alat yang lengkap, misalkan selang panjang agar proses pemadaman tidak begitu sulit,” ujarnya.
Karena kurangnya personel Damkar mengakibatkan peralatan mobil penampung air belum ditambah. ’’Masyarakat harus proaktif untuk melaporkan kejadian kebakaran agar secepatnya petugas kebakaran datang memadamkan api, karena yang terjadi di lapangan, kebanyak masyarakat melapor kejadian kebakaran itu saat api sudah membesar. Jadi masyarakat harus sabar.’’tegasnya.
Dikatakannya, Satdamkar Kota Ambon selalu melatih personel-personelnya terkait pencegahan kebakaran. Dalam pelatihan tersebut, Satdamkar Kota Ambon juga ikut menggandeng masyarakat untuk bersama mengikuti pelatihan di permukiman padat penduduk agar masyarakat juga bisa mengatasi api saat terjadi kebakaran.
’’Yang disesalkan dari warga itu, mereka selalu mencela petugas Damkar. Katanya kami selalu datang tidak tepat waktu di saat terjadi kebakaran. Padahal mereka terlambat melaporkan kejadian tersebut. Belum lagi kawasan tersebut sangat padat,’’ kesalnya.
Ia mengemukakan Satdamkar Kota Ambon dalam tahun ini akan mengirim petugas untuk mengikuti pelatihan di Jakarta. Pengiriman itu dilakukan bertahap mengingat personel Satdamkar berkurang dari waktu ke waktu. ’’Mungkin hanya perwakilan dari Ambon untuk mengikuti pelatihan itu sangat terbatas, karena jumlah personel kami hanya 30 orang,” resahnya. (ev/mg-bm 015)