Jelang Perayaan Paskah, Lampion Hiasi Rumah Warga di Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2014/04/jelang-perayaan-paskah-lampion-hiasi.html
Ambon - Berita Maluku. Menjelang perayaan hari raya paskah yang jatuh pada Minggu, 20 April 2014 nanti, sejumlah lampion mulai tampak menghiasi rumah-rumah warga Kristen di kota Ambon.
Pantauan Berita Maluku.com, di Sektor III, jemaat Silo, atau tepatnya di RT 003 RW 04 Kelurahan Ahusen, Kampung Urimessing, Kota Ambon, Senin (31/3/2014) tampak beberapa warga sudah mulai memasang lampion dalam ukuran yang kecil, sedang hingga besar.
Menurut Maria, salah seorang warga Urimessing, bahwa pemasangan lampion ini biasanya dilakukan menjelang perayaan Paskah, hal itu sebagai bentuk apresiasi warga dalam merayakannya.
"Lampion yang dipasang ini merupakan bentuk apresiasi dan sebuah simbol kemenangan," ungkapnya.
Dijelaskan, untuk mendapatkan sebuah lampion, dirinya terpaksa memesan dengan harga bervariasi yakni Rp 35 untuk ukuran kecil hingga yang berukuran besar dengan harga Rp 50 ribu. Itupun sudah dilengkapi dengan balon lampu di dalamnya sebagai penerang.
Dirinya menjelaskan, di Ambon, warga biasanya membuat lampion sendiri. "Lampion umumnya dibuat dari botol plastik minuman mineral yang mudah diperoleh. Cara ini lebih praktis karna sangat irit harganya," jelasnya.
Menurutnya, pemasangan lampion yang dilakukan warga di Ambon bukan baru saja dilakukan tahun ini, namun sudah menjadi tradisi secara turun temurun.
"Sejak beta kecil, lampion ini kan sudah ada, dan ini memang sebuah tradisi sejak dulu," tambahnya.
Di Ambon, perayaan hari besar Paskah dilakukan setiap tahunnya oleh umat Protestan maupun Katolik. Biasanya warga menyambut Paskah seca meriah dengan membuat berbagai kegiatan, seperti lomba, ibadah, ret-ret (meditasi), drama, jalan Salib dan sebagainya termasuk dengan pemasangan lampion. (bm 10)
Pantauan Berita Maluku.com, di Sektor III, jemaat Silo, atau tepatnya di RT 003 RW 04 Kelurahan Ahusen, Kampung Urimessing, Kota Ambon, Senin (31/3/2014) tampak beberapa warga sudah mulai memasang lampion dalam ukuran yang kecil, sedang hingga besar.
Menurut Maria, salah seorang warga Urimessing, bahwa pemasangan lampion ini biasanya dilakukan menjelang perayaan Paskah, hal itu sebagai bentuk apresiasi warga dalam merayakannya.
"Lampion yang dipasang ini merupakan bentuk apresiasi dan sebuah simbol kemenangan," ungkapnya.
Dijelaskan, untuk mendapatkan sebuah lampion, dirinya terpaksa memesan dengan harga bervariasi yakni Rp 35 untuk ukuran kecil hingga yang berukuran besar dengan harga Rp 50 ribu. Itupun sudah dilengkapi dengan balon lampu di dalamnya sebagai penerang.
Dirinya menjelaskan, di Ambon, warga biasanya membuat lampion sendiri. "Lampion umumnya dibuat dari botol plastik minuman mineral yang mudah diperoleh. Cara ini lebih praktis karna sangat irit harganya," jelasnya.
Menurutnya, pemasangan lampion yang dilakukan warga di Ambon bukan baru saja dilakukan tahun ini, namun sudah menjadi tradisi secara turun temurun.
"Sejak beta kecil, lampion ini kan sudah ada, dan ini memang sebuah tradisi sejak dulu," tambahnya.
Di Ambon, perayaan hari besar Paskah dilakukan setiap tahunnya oleh umat Protestan maupun Katolik. Biasanya warga menyambut Paskah seca meriah dengan membuat berbagai kegiatan, seperti lomba, ibadah, ret-ret (meditasi), drama, jalan Salib dan sebagainya termasuk dengan pemasangan lampion. (bm 10)