Siswa di Maluku Telah Disiapkan Mental Hadapi UN 2014
http://www.beritamalukuonline.com/2014/03/siswa-di-maluku-telah-disiapkan-mental.html
Ambon - Berita Maluku. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Maluku telah melakukan sosialisasi di 11 kabupaten/kota guna mempersiapkan mental dan kemampuan para siswa menghadapi Ujian Nasional 2014.
"Kami telah melakukan sosialisasi di semua kabupaten-kota di Maluku terkait jadwal ujian dan bimbingan belajar serta pemantapan guna mempersiapkan mental dan kemampuan para siswa menghadapi ujian akhir juga sudah dilakukan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Maluku Semmy Risambessy di Ambon, Sabtu (22/3/2014).
Menurutnya, ada sebanyak 58.198 siswa SMP, SMA dan sekolah menengah kejuruan (SMK) pada 11 kabupaten/kota di Maluku siap mengikuti ujian nasional (UN) tahun 2014.
Jumlah tersebut terdiri atas siswa SMA dan Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 21.435 orang serta SMK 4.576 orang yang akan mengikuti UN April 2014 Sedangkan siswa SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di seluruh Maluku akan mengikuti UN pada Mei 2014 tercatat sebanyak 32.187 MTs orang siswa.
Selain itu sebanyak 36.544 orang siswa sekolah dasar (SD) dari seluruh kabupaten-kota di Maluku juga telah menjalani persiapan dan pemantapan untuk menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).
"Berbagai persiapan yang dilakukan disasarkan untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas kelulusan siswa di Maluku, sehingga mampu melanjutkan pendidikan pada berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di tanah air," katanya.
Target kelulusan yang dipatok yakni antara 97 persen hingga 98 persen dengan standar nilai rata-rata yakni 5,5 untuk setiap mata pelajaran.
"Kami ingin memperbaiki kualitas lulusan siswa di Maluku, sehingga mereka mampu bersaing dengan siswa lainnya saat mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang ada di Maluku maupun di daerah lainnya, apalagi saat ini seleksinya menggunakan sistem dalam jaringan (online) yang terkoneksi secara nasional," ujarnya.
Semmy menambahkan, berdasarkan data yang diperoleh dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon jumlah siswa di Maluku yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi secara nasional di berbagai universitas negeri maupun swasta hanya mencapai 30 persen dari keseluruhan siswa yang akan mengikuti UN.
"Persentase siswa yang akan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi dari Maluku masih sangat kecil. Hal ini diakibatkan Kepala Sekolah tidak proaktif untuk mendata dan menyertakan siswa untuk mengikutinya," Seharusnya, tandas Semmy, seharusnya saat siswa menduduki kelas III atau kelas 12, Kepsek atau guru bidang kesiswaan mengumpulkan mereka dan melakukan pendataan, sehingga dapat diketahui minatnya untuk melanjutkan pendidikan setelah lulus ujian nasional.
Semmy menambahkan persentase kelulusan di Maluku terus mengalami peningkatan dalam kurun lima tahun terakhir diantaranya untuk SMA/MA naik dari 98 persen tahun 2008 menjadi 99,03 persen di tahun 2013, SMK naik dari 94,72 persen tahun 2008 menjadi 99,74 persen tahun 2013, SMP/MTs.
Begitu pun SMP/MTs naik dari 91,17 persen pada tahun 2008 menjadi 97,76 persen tahun lalu, sedangkan SD telah mencapai 99 persen lebih. (ant/bm 10)
"Kami telah melakukan sosialisasi di semua kabupaten-kota di Maluku terkait jadwal ujian dan bimbingan belajar serta pemantapan guna mempersiapkan mental dan kemampuan para siswa menghadapi ujian akhir juga sudah dilakukan," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Maluku Semmy Risambessy di Ambon, Sabtu (22/3/2014).
Menurutnya, ada sebanyak 58.198 siswa SMP, SMA dan sekolah menengah kejuruan (SMK) pada 11 kabupaten/kota di Maluku siap mengikuti ujian nasional (UN) tahun 2014.
Jumlah tersebut terdiri atas siswa SMA dan Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 21.435 orang serta SMK 4.576 orang yang akan mengikuti UN April 2014 Sedangkan siswa SMP dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di seluruh Maluku akan mengikuti UN pada Mei 2014 tercatat sebanyak 32.187 MTs orang siswa.
Selain itu sebanyak 36.544 orang siswa sekolah dasar (SD) dari seluruh kabupaten-kota di Maluku juga telah menjalani persiapan dan pemantapan untuk menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).
"Berbagai persiapan yang dilakukan disasarkan untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas kelulusan siswa di Maluku, sehingga mampu melanjutkan pendidikan pada berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di tanah air," katanya.
Target kelulusan yang dipatok yakni antara 97 persen hingga 98 persen dengan standar nilai rata-rata yakni 5,5 untuk setiap mata pelajaran.
"Kami ingin memperbaiki kualitas lulusan siswa di Maluku, sehingga mereka mampu bersaing dengan siswa lainnya saat mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang ada di Maluku maupun di daerah lainnya, apalagi saat ini seleksinya menggunakan sistem dalam jaringan (online) yang terkoneksi secara nasional," ujarnya.
Semmy menambahkan, berdasarkan data yang diperoleh dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon jumlah siswa di Maluku yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi secara nasional di berbagai universitas negeri maupun swasta hanya mencapai 30 persen dari keseluruhan siswa yang akan mengikuti UN.
"Persentase siswa yang akan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi dari Maluku masih sangat kecil. Hal ini diakibatkan Kepala Sekolah tidak proaktif untuk mendata dan menyertakan siswa untuk mengikutinya," Seharusnya, tandas Semmy, seharusnya saat siswa menduduki kelas III atau kelas 12, Kepsek atau guru bidang kesiswaan mengumpulkan mereka dan melakukan pendataan, sehingga dapat diketahui minatnya untuk melanjutkan pendidikan setelah lulus ujian nasional.
Semmy menambahkan persentase kelulusan di Maluku terus mengalami peningkatan dalam kurun lima tahun terakhir diantaranya untuk SMA/MA naik dari 98 persen tahun 2008 menjadi 99,03 persen di tahun 2013, SMK naik dari 94,72 persen tahun 2008 menjadi 99,74 persen tahun 2013, SMP/MTs.
Begitu pun SMP/MTs naik dari 91,17 persen pada tahun 2008 menjadi 97,76 persen tahun lalu, sedangkan SD telah mencapai 99 persen lebih. (ant/bm 10)