Puluhan Los dan Kios Pasar Tagalaya Kosong Tanpa Pedagang
http://www.beritamalukuonline.com/2014/03/puluhan-los-dan-kios-pasar-tagalaya.html
Ambon - Berita Maluku. Puluhan los ikan pasar Tagalaya, Batu Gantung Ambon sudah bertahun-tahun bahkan sampai saat ini kosong karena tidak ditempati satupun pedagang.
Selain itu, dari puluhan kios yang berada di lantai dua maupun lantai satu pasar itu, hanya ditempati beberapa pedagang saja.
"Beberapa bulan sejak pasar Tagalaya dibangun tahun 2003 lalu, memang ada banyak pembeli yang datang ke sini, namun sejak kerusuhan pada tahun itu, pasar ini sepi sampai sekarang dari pembeli sehingga para pedagang tidak mau lagi berjualan disini karena mengalami kerugian," kata salah satu pedagang di pasar Tagalaya, Jumat (14/3/2014).
Tujuan dibangunnya Pasar Tagalaya sejak 2003 lalu itu guna menertibkan para pedagang yang berjualan di pasar kaget Batu Gantung, namun sayangnya pasar itu kini tidak berfungsi sebagaimana peruntukannya.
Dari pantauan Berita Maluku, sejumlah los yang dirancang untuk pedagang ikan itu, tidak satupun digunakan. Hanya tampak beberapa pedagang sayur maupun pedagang ikan yang berjualan di luar bangunan itu.
Para pedagang yang ada saat ini seperti enggan menggunakan los yang ada, sehingga mereka membuat tenda dari terpal untuk menggelar dagangan apa adanya.
Para pembeli yang berkunjung ke pasar ini hanya bisa dihitung dengan jari. Meski kurang pembeli, pedagang yang memanfaatkan lorong pasar Tagalaya itu tetap betah karena mereka memiliki pembeli yang adalah pelanggan dari kawasan Batu Gantung.
Kurangnya pengunjung juga dipengaruhi oleh lahan parkir yang sempit. Lahan parkir hanya bisa menampung beberapa kendaraan roda dua, sementara papan yang terpasang di depan pasar melarang kendaraan roda empat untuk memarkirkan kendaraan di lokasi itu.
Maya, salah satu pembeli mengatakan, pasar penyangga yang dibangun oleh pemerintah kota, saat ini tidak menjawab kebutuhan konsumen. Pasar-pasar ini tidak memenuhi kebutuhan pembeli, sehingga pembeli memilih ke pasar Mardika.
“Pasar ini harus menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat dan juga harus dijaga dengan baik kualitas barang maupun harga serta fasilitas pasarnya juga harus memadai, sehingga orang mau ke pasar mana saja tidak lagi menjadi problem. Banyak orang ke pasar Mardika karena di pasar itu menyediakan segala kebutuhan dan harganya murah,” katanya.
Ia minta agar pemerintah kota lebih serius memperhatikan pasar penyangga di kota Ambon dan segera difungsikan supaya angka kemacetan di Kota Ambon seperti di pasar Mardika dapat dikurangi. (bm 10)
Selain itu, dari puluhan kios yang berada di lantai dua maupun lantai satu pasar itu, hanya ditempati beberapa pedagang saja.
"Beberapa bulan sejak pasar Tagalaya dibangun tahun 2003 lalu, memang ada banyak pembeli yang datang ke sini, namun sejak kerusuhan pada tahun itu, pasar ini sepi sampai sekarang dari pembeli sehingga para pedagang tidak mau lagi berjualan disini karena mengalami kerugian," kata salah satu pedagang di pasar Tagalaya, Jumat (14/3/2014).
Tujuan dibangunnya Pasar Tagalaya sejak 2003 lalu itu guna menertibkan para pedagang yang berjualan di pasar kaget Batu Gantung, namun sayangnya pasar itu kini tidak berfungsi sebagaimana peruntukannya.
Dari pantauan Berita Maluku, sejumlah los yang dirancang untuk pedagang ikan itu, tidak satupun digunakan. Hanya tampak beberapa pedagang sayur maupun pedagang ikan yang berjualan di luar bangunan itu.
Para pedagang yang ada saat ini seperti enggan menggunakan los yang ada, sehingga mereka membuat tenda dari terpal untuk menggelar dagangan apa adanya.
Para pembeli yang berkunjung ke pasar ini hanya bisa dihitung dengan jari. Meski kurang pembeli, pedagang yang memanfaatkan lorong pasar Tagalaya itu tetap betah karena mereka memiliki pembeli yang adalah pelanggan dari kawasan Batu Gantung.
Kurangnya pengunjung juga dipengaruhi oleh lahan parkir yang sempit. Lahan parkir hanya bisa menampung beberapa kendaraan roda dua, sementara papan yang terpasang di depan pasar melarang kendaraan roda empat untuk memarkirkan kendaraan di lokasi itu.
Maya, salah satu pembeli mengatakan, pasar penyangga yang dibangun oleh pemerintah kota, saat ini tidak menjawab kebutuhan konsumen. Pasar-pasar ini tidak memenuhi kebutuhan pembeli, sehingga pembeli memilih ke pasar Mardika.
“Pasar ini harus menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat dan juga harus dijaga dengan baik kualitas barang maupun harga serta fasilitas pasarnya juga harus memadai, sehingga orang mau ke pasar mana saja tidak lagi menjadi problem. Banyak orang ke pasar Mardika karena di pasar itu menyediakan segala kebutuhan dan harganya murah,” katanya.
Ia minta agar pemerintah kota lebih serius memperhatikan pasar penyangga di kota Ambon dan segera difungsikan supaya angka kemacetan di Kota Ambon seperti di pasar Mardika dapat dikurangi. (bm 10)