Pemilik Kafe Diparangi, Polisi Masih Kejar Pelaku
http://www.beritamalukuonline.com/2014/03/pemilik-kafe-diparangi-polisi-masih.html
Ambon - Berita Maluku. Polres Namlea, Kabupaten Buru saat ini masih mengejar seorang pelaku pemarangan terhadap John, seorang pemilik kafe di Kecamatan Wamsaid.
Kapolres Namlea, AKBP Komarus Zaman yang dihubungi dari Ambon, Senin (24/3/2014) belum bisa memberikan informasi, namun insiden ini dibenarkan Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Hassan Mukadar.
"Kasus pemarangan itu dilakukan orang tak dikenal pada Minggu, (23/3) malam sekitar pukul 20.00 WIT dan korban saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Namlea," katanya.
Menurut Hassan, modus operandinya belum diketahui secara pasti, sehingga diharapkan dari upaya pengejaran tersangka akan terungkap siapa pelaku dan motifnya.
Namun salah satu warga setempat, Ibrahim Wael mengatakan ada kabar bahwa aksi pemarangan itu terkait erat dengan penjualan karcis masuk lokasi tambang emas Gunung Botak oleh oknum tertentu.
Bahkan salah satu warga bernama Robo Nurlatu sempat dituding sebagai biang kerok aksi pemarangan tersebut namun dibantah yang bersangkutan yang menyatakan dirinya tidak menangani masalah karcis tambang.
"Yang namanya tindak kekerasan di daerah ini akan bermunculan kalau kegiatan penambangannya mulai berjalan lagi," kata Ibrahim.
Untuk itu aparat kepolisian diharapkan bekerja maksimal dalam menjaga situasi kamtibmas di daerah tersebut dna mengungkap setiap oknum pelaku yang melakukan tindak pidana. (ant/bm 10)
Kapolres Namlea, AKBP Komarus Zaman yang dihubungi dari Ambon, Senin (24/3/2014) belum bisa memberikan informasi, namun insiden ini dibenarkan Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Hassan Mukadar.
"Kasus pemarangan itu dilakukan orang tak dikenal pada Minggu, (23/3) malam sekitar pukul 20.00 WIT dan korban saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Namlea," katanya.
Menurut Hassan, modus operandinya belum diketahui secara pasti, sehingga diharapkan dari upaya pengejaran tersangka akan terungkap siapa pelaku dan motifnya.
Namun salah satu warga setempat, Ibrahim Wael mengatakan ada kabar bahwa aksi pemarangan itu terkait erat dengan penjualan karcis masuk lokasi tambang emas Gunung Botak oleh oknum tertentu.
Bahkan salah satu warga bernama Robo Nurlatu sempat dituding sebagai biang kerok aksi pemarangan tersebut namun dibantah yang bersangkutan yang menyatakan dirinya tidak menangani masalah karcis tambang.
"Yang namanya tindak kekerasan di daerah ini akan bermunculan kalau kegiatan penambangannya mulai berjalan lagi," kata Ibrahim.
Untuk itu aparat kepolisian diharapkan bekerja maksimal dalam menjaga situasi kamtibmas di daerah tersebut dna mengungkap setiap oknum pelaku yang melakukan tindak pidana. (ant/bm 10)